Part 9

530 37 0
                                    

PEMBALASAN DATANG DARI MASA LALU

Hujan turun dengan lebat, petir menyambar, menggertak tiap helai bulu yang tersusun diatas kulit. Pria paruh baya itu tidak peduli dikuyup hujan dan menghadang badai sambil menyeret sebelah kakinya yang tidak berfungsi. Pontang panting bersama urat kakinya yang putus tak henti mengeluarkan darah. Terseok-seok Park Jo Han menjauh dari kegelapan. Dari belakangnya seorang pria muda terus mengikuti kemanapun ia pergi dengan membawa sebuah gunting pemotong rumput. Gunting yang sama yang telah memutus otot betis kanan Park Jo Han dengan keji.

"Apa yang kau inginkan dariku brengsek !!! Kenapa kau ingin membunuhku !!!"

"Tolong !!! Tolong aku !!! Ada orang gila yang ingin membunuhku !!!" Begitulah dia berteriak, namun tak ada yang mendengarkannya. Park Jo Han menuruni lereng hutan demi menyelamatkan dirinya dari pembunuh gila yang terus mengejar dengan langkah santai. Orang itu terlihat tak berniat menghabisinya sekaligus, ia menikmati penyiksaan yang ia lakukan. Memotong satu persatu tubuh Park Jo Han lalu membiarkannya lari dengan terseok seperti ayam yang dipotong hidup-hidup.

Tak tau arah, hingga ia menuruni lereng ladang karet lalu menemukan sebuah jalan. Park Jo Han menoleh kebelakang orang itu masih disana mengikutinya dari belakang dengan membawa gunting rumput.

"Tidaakk !!! Tidaaak !!! Jangan bunuh aku !! Jangan !!!" Teriak Wakil Jenderal itu frustasi. Tak sadar ia berlari kejalan raya, cahaya lampu sebuah mobil menyorot pundaknya dan dia masih tak menoleh pada kendaraan yang akan menyambar badannya itu.

BRRAAAAKK

Pria yang mengejar Park Jo Han berhenti ketika ia melihat wakil jenderal itu disambar sebuah mobil pengangkut semangka lalu tergeletak ditengah jalan. Supirnya turun dan memastikan apakah orang yang dia tabrak baik-baik saja, tapi ternyata tidak. Supir itu langsung menaikan Park Jo Han keatas mobilnya, meninggalkan pria muda yang mengamati dari balik pohon dengan gunting tajam yang menggantung digenggaman.

***

Ditempat lain...

Malam makin larut, Jenderal Kim Jang Suk duduk dimeja kerjanya ditemani dengan segelas teh sambil melihat berita di televisi. Headline news berita yang ramai menunjukan identitas Trapper yang baru-baru ini dikonfirmasi oleh Tim NCI pada media. Ditengah melihat berita, orang nomor satu kepolisian Korea itupun mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang dari sana.

"Apakah dia benar-benar Trapper yang sebenarnya ?" Tanya Jenderal Kim.

"Benar pak, putri anda sendiri yang telah mengkonfirmasi kalau Kim Tae Hyung adalah Trapper yang selama ini melakukan pembunuhan berantai"

"Aku ingin kau mengumpulkan informasi tentang pria ini dan memberikannya padaku sesegera mungkin" titah Jenderal Kim.

"Baik Jenderal"

Tak lama telepon berakhir, sebuah panggilan terbaru pun kembali masuk namun kali ini panggilan ini datang dari sebuah nomor privat yang dirahasiakan. Jenderal Kim Jang Suk merasa was-was, dengan ragu-ragu akhirnya ia memutuskan untuk mendekatkan ponselnya lagi ketelinganya.

"Yobbuseo" jawab Jenderal Kim. Namun tak ada suara yang terdengar dari penelpon. Jenderal Kim-pun memastikan kembali ponselnya, lalu tak lama kemudian akhirnya ia mendengar sebuah suara.

"Selanjutnya adalah giliranmu.." Telepon pun terputus, meninggalkan Jenderal Kim yang penasaran. Siapa gerangan yang berani menelponnya lalu meninggalkan sebuah kalimat ancaman.

DRRRRRT DRRRRRTTT

Ponsel yang sama kembali berdering, Jenderal Kim bergegas mengangkat, "Hei ! Siapa kau ?"

THE TRAPPER [EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang