[ 07 ] Bunda

340 46 0
                                    

Kinar selalu memberikan ciuman dipagi hari untuk bunda dan kakaknya.

" Pagiii bunda " ucap Kinar yang menuruni tangga dan berlari untuk memeluk bundanya yang sedang memasak didapur.

" Pagi juga putrinya bunda " ucap seorang wanita yang tangannya penuh dengan adonan tepung sehingga ia tidak bisa membalas pelukan putrinya tetapi hanya memberikan pipinya untuk dicium.

" Bunda lagi masak apa , Kinar bisa bantu "

Wanita paruh baya ini menggeleng dan menyuruh putrinya untuk duduk sembari menonton film kartun.

" Gausah , habis ini sudah selesai kok kamu duduk aja dulu sama kakak kamu " ucap bunda dan Kinar menurut lalu ikut duduk disebelah kakaknya.

Menonton film kartun kesukaannya.

•••

" Ada hubungan apa kamu dengan Alex ? " Suara bass itu masuk ke pendengaran seluruh orang yang ada dirumah , itu suara ayah Kinar dan katrine yang barusaja pulang.

" Aku gaada hubungan apa apa sama Alex " ucap bunda yang terkejut karena melihat ayah yang barusaja pulang dengan keadaan marah.

Plakkk

" Emang istri murahan , mau saja tidur bersama pria lain gak guna "

" Akhhh ak...aku gaada hubungan apa apa dengan Alex , jangan percaya ucapan dia "

" Kamu masih bisa mengelak , ini udah ada buktinya "

Katrine yang mendengar suara itu langsung berlari dan menemui adiknya.

Ia melihat Kinar yang meringkuk sembari menutup telinga.

Melihat katrine yang datang Kinar lansung memeluk dan merasa sangat ketakutan dengan suara kedua orang tuanya.

" Takut , ayah gak bakal melukai bunda kan ?"

Katrine menggeleng " ngga bakal aku tau ayah sayang sekali sama bunda "

Katrine mencoba menyakinkan adiknya dengan mengatakan hal sebaliknya.

" Kak ayo bawa bunda pergi dari sini "
Ucap Kinar yang hendak berdiri tapi ditahan oleh katrine.

" Jangan keluar Kinar "

Kinar tidak peduli ia membuka pintu kamar dan menuruni tangga, Kinar melihat bunda yang menangis dan ayah yang memukul bunda.

" Kinar "

Katrine mencoba menahan lengan adiknya tetapi adiknya ingin sekali menemui bunda , ia takut jika Kinar dilukai oleh ayahnya.

Pria paruh baya melihat kedua putrinya turun dengan segera dirinya pergi.

Melihat ayahnya yang pergi , Kinar langsung memeluk bundanya erat begitupun dengan katrine.

" Bunda , ayo pergi dari sini ayah jahat " ucap Kinar yang terus membujuk bundanya untuk meninggalkan rumah ini.

" Tidak Kinar , kalau kita pergi nanti ayah sama siapa "

KINARZA  [Winrina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang