Anetha Kinara Maudy , gadis yang biasa dipanggil Kinara kini sedang berjalan menuju tempat pertama kali dia bertemu dengan Bianka .
[ Anetha Kinara Maudy ]
[ Bianka Azelya ]
Entah perasaan apa yang muncul dari dirinya , tapi ia merasa nyaman dan senang jika berada disebelah Bianka ." Maaf membuatmu menunggu "
Kinar membuka pembicaraan terlebih dahulu , bian yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya kini melihat bangku didepannya sudah diisi oleh gadis yang sudah ia tunggu-tunggu sedari tadi.
"Aku juga barusaja datang " balas bian lalu memasukan ponselnya dan kini berfokus ke Kinar.
" Gimana harinya , kamu keliatan habis lari larian rambut mu jadi agak basah " Bian merapikan rambut yang menutupi mata Kinar.
" ya tadi ngejar taksi hehe " jawab Kinar.
" oh ya sebernarnya aku hari ini gak ngajak kamu disini aja , tapi ada tempat bagus dan aku ingin kita kesana sekarang " ajak Bian
Kinar mengangguk " boleh , pasti tempat yang kamu pilih bagus banget "
Bian berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya " aku bisa berdiri sendiri Bian " ucap Kinar
" Padahal mau nya gandeng kamu " ucap Bian yang menarik tangannya tapi Kinar tau dan segera menggengam erat tangan Bian.
Mereka keluar dari cafe tersebut dengan senyuman merekah.
" Maaf tadi malam gabisa telponan aku sibuk banget akhir akhir ini " ucap Bian.
" Gapapa aku juga tadi malam capek banget jadi langsung tidur " ucap Kinar yang berbohong padahal ia sangat menunggu telpon dari Bian dan menghabiskan malamnya dengan menatap wajah Bian tapi harapannya hilang karena Bian tidak menelponnya.
Mereka menaiki mobil dengan bian yang menyetir.
" Sabuk pengaman jangan lupa " ucap Bian yang melihat Kinar.
" Udah , kalau aku lupa pasti kamu yang benerin " ucap Kinar.
" Ya pengennya gitu si " ucap Bian yang memajukan wajahnya dekat dengan Kinar .
Membuat Kinar agak gugup.
" Cium nya mana ? "
Ucap Bian lalu menunjuk pipinya meminta cium dari Kinar.
Kinar tersenyum lalu mencium pipi Bian.
" Udah , sekarang ayo berangkat "
" Iya sayang gak sabar banget "
" Pengen liat tempatnya " ucap Kinar
Mereka sudah memiliki hubungan 6 bulan ini dan berusaha meluangkan waktu bersama meskipun mereka sama sama sibuk tapi pasti diusahain untuk meluangkan waktu bersama.
•••
Kinara selalu tertawa jika Bian membuat lelucon ." Kinar "
Ucap Bian yang mengelus telapak tangan Kinar.
Tangan yang selalu ia gengam ini , ia berharap akan selalu bisa menggenggam tangan Kinar tapi kenyataan menyuruhnya untuk pergi.
" ya kenapa ?" Kinar melihat wajah Bian yang sudah tidak menunjukan senyum, ia jadi berpikir apa iya tertawa diwaktu yang tidak tepat?
" Aku mau ngomong sesuatu "
" Aku gatau ini pertemuan kita terakhir atau masih ada pertemuan selanjutnya, kinar maaf kalau selama ini aku sibuk dan jarang ada waktu buatmu "
Kinar tidak menjawab dulu ia menunggu Bian selesai berbicara.
" Aku sayang kamu cinta kamu banget , aku sebelumnya tidak bisa langsung nyaman deket sama orang tapi kenapa kamu bisa membuatku berpikir setiap hari dan selalu membuatku ingin selalu melihatmu "
" Kinar aku harus pergi , maaf "
" Maksudnya ?"
" Maaf aku gabisa menetap dan hanya singgah sementara "
" Maksud kamu apa si ?"
Bian menatap mata coklat Kinar.
" aku mau kita putus "
Kinar terkejut kenapa tiba tiba Bian mengatakan hal seperti ini , ia tidak ingin mendengarkan kata mengerikan ini.
" Kenapa kamu mau putus , aku ada buat salah kah kalau iya aku minta maaf "
Bian menggeleng " kamu gak salah aku yang salah "
" Alasannya apa kamu minta putus ?"
" Aku tidak bisa mengatakannya , maaf " ucap Bian lalu berdiri dan meninggalkan Kinar sendirian dengan pikiran yang berkecamuk.
Ia tidak ingin jika akhirnya dirinya dan Bian seperti ini.
Ia berlari lalu menyusul Bian , tapi terlambat Bian sudah pergi jauh .
Kinar mengacak rambutnya kasar , ia kehilangan Bian yang selalu membuatnya semangat menjalani hari harinya tetapi malam ini ia kehilangan sosok penjaga hatinya.
-KinarZa
KAMU SEDANG MEMBACA
KINARZA [Winrina]
أدب الهواةKinar yang masih belum melupakan cinta pertamanya sedangkan dibelakang ada orang yang berjuang untuk mendapatkan hatinya. " Aku selalu menhabiskan waktu sama Azza , dia selalu nurutin dan sempatin waktu buat aku tapi kenapa aku belum bisa lupain Bia...