"Daniel.."
Namanya tengah diteriakkan, Daniel menoleh memicingkan matanya lalu memperhatikan seorang wanita yang saat ini tengah berjalan ke arahnya dengan sedikit terburu-buru.
"Halo Scy.." Bukan Daniel yang menjawab, tetapi satu temannya itu yang menyahuti sembari melambaikan tangan, menampilkan deretan giginya dengan genit.
Terhitung sudah dari setengah jam lalu Daniel mengambil waktu senggang setelah jadwal bimbingan yang selesai sebelumnya. Coffee shop yang berada di Cafeteria kampus selalu menjadi tempat persinggahan disela waktu kesibukkan, dan kali ini ia berbincang dengan salah satu teman angkatannya, Joo yang sedang meminta perhatian dari Scylla.
"Aku ada perlu dengan Daniel, bukan denganmu Joo" mengerlingkan matanya jengah. "—Danie, ini milikmu? Kamu lupa meninggalkannya di ruangan Mr. Jeff"
Daniel menerima lembaran kertas tebal yang diberikan Scylla. "Thanks"
Pandangan Daniel diam-diam memperhatikan Scylla, seolah teringat dengan perkataan Roseanne beberapa waktu lalu.
Sepertinya sulit bagi Daniel untuk membenarkan pernyataan Roseanne tentang wanita itu. Karena dari sikapnya yang natural tidak ada sedikit pun menunjukkan hal janggal seperti apa yang dikatakan Roseanne kemarin, dan ia juga tak mau berburuk sangka karena tidak tau menau persoalan apa yang membuat Scylla melakukan diskriminasi pada Roseanne.
"Yes party..! Tugas akhirmu pasti sudah diterima kan?" Joo memainkan alisnya.
"Tentu saja, aku tidak sepertimu Joo"
"Ya ya ya... Btw, bagaimana hubunganmu dengan anak seni itu? Having sx kemarin membuahkan hasil??" Joo memainkan kedua alisnya bermaksud menggoda.
"Anak seni?" Daniel ikut penasaran.
"Ya, beberapa waktu lalu kami diundang ke acara party. Tidak bersama, tapi kebetulan aku melihat Scylla dengan anak arogan itu mabuk berdua"
"Joo!" Scylla melototi tajam ucapan yang dilontarkan Joo tentangnya.
"What's wrong? Aku hanya mengatakan fakta bahwa kalian bercumbu dibelakang" sembari mengedikkan bahunya acuh, "Danie tidak datang, dia hanya sibuk dengan tugas akhir sialan ini"
"Tapi bukankah anak itu kekasih temanmu? Kamu mengkhianatinya Scy?" Joo masih belum selesai dengan rasa penasarannya.
Melihat bagaimana cara Joo yang tak bisa diam membuat Scylla merasa tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan sindiran barusan. Seakan terciduk atas aksinya, Joo benar-benar membeberkannya secara terang-terangan dihadapannya.
"Jangan didengarkan, dia bicara omong kosong"
"What the fck??"
Sementara Daniel yang andil dalam menyimak, sedikit demi sedikit mulai memahami isi pembicaraan yang sedang diributkan. Ia tidak terlalu mengenal baik kedua orang diantaranya itu, karena Daniel kembali ke fakultas dalam angkatan yang baru, dan hanya habis untuk satu tahun pendidikan bersama mereka ini.
"Oh ya aku ingat, anak arogan itu bernama Dean kan? Ck, aku pernah mendengarnya"
"Just shut up, jangan mencampuri urusanku"
Ucapan Joo cukup mengejutkan Daniel tanpa mereka sadari. Logikanya tentang Roseanne seketika terpecahkan, arah pembicaraan mereka seolah memberi petunjuk dengan apa yang ada dibenak Daniel.
"Berhentilah" Daniel memperingati, ia malu suara mereka sudah mengundang perhatian pengunjung. "Scy?"
"Oke, dan aku harap kamu tidak mendengarkan apa kata Joo tadi Danie" Scylla pun pergi. Ia tidak tahan dengan Joo yang terus mengatakan hal buruk tentangnya.
Bergidik ngeri, Joo berdecih mengingat bagaimana sikap Scylla yang ia ketahui kini berubah drastis semenjak menghadiri pesta beberapa waktu lalu. Mungkin orang-orang mengenal Scylla hanya sebatas diluar dengan predikat salah satu mahasiswa aktif diangkatannya. Dan tak banyak yang tau jika Scylla tengah menjalin hubungan diam-diam dengan pria yang sudah memiliki pasangan.
"Are you close to her?"
Pandangannya teralih pada Daniel, "Scylla? tidak cukup dekat, but I know" Lalu Daniel hanya menganggukan kepalanya.
Dia masih menerka terkait keterlibatan Scylla dengan wanita yang selalu memenuhi pikirannya kemarin. Roseanne sudah menarik perhatian juga simpatinya sebagai pria, tetapi ia juga tidak mau bertindak diluar batasnya sebagai orang baru, terlebih Roseanne memiliki kekasih yang mencintai wanita itu.
Daniel bergerak menyesap kopi yang ia pesan sebelumnya, dan seketika sorot matanya terpaku pada seorang wanita yang duduk tak jauh dari posisinya saat ini. Ia mengerjap-ngerjapkan mata memastikan pandangannya tak salah lihat kali ini.
"Damn.." celetuk Daniel dalam hati.
Segera ia kembali menaruh cup kopi pada meja. Daniel kemudian beranjak dari duduknya begitu wanita yang dilihatnya itu berbalik seraya merapikan laptop ke dalam tas hendak bergegas pergi,
"Rosie, no.." sesal Daniel, yang menyisakan tanda tanya penuh saat Roseanne berjalan melewati meja yang ditempatinya. Tersirat amarah dari wajah cantik itu.
Hembusan napas kesal terdengar dari mulut Daniel, ia menyesal karena baru menyadari bahwa sedari tadi Roseanne tengah berada di Cafeteria bahkan duduk tak jauh dari tempatnya dan Joo. Tak dapat dipungkiri Roseanne pasti mendengar pembicaraan antara Joo dan Scylla sebelumnya. Sungguh hal itu membuat Daniel diselimuti rasa khawatir saat ini.
"Ada apa?" Joo kebingungan melihat gerak-gerik Daniel.
"Joo, ini salahmu" kecam Daniel, lalu dibalas Joo dengan ekspresi terkejut dari ucapannya.
"Aku harus pergi"Segera Daniel bergegas meninggalkan Cafetaria berniat menyusul Roseanne yang sudah menghilang dari pandangan. Ia tak tau apa yang akan Roseanne lakukan setelah ini.
•
•
•Daniel I'm with u:((
Beautiful liar https://youtu.be/2zXg8CbymYc
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel baby | Rosé • I.M
FanfictionSeseorang yang muncul entah dari mana, dia datang memberikan kehidupan disaat ada diri yang hampir mati. "You're my angel baby.." By, rrb.