•Part 6

164 20 0
                                    


Daniel tengah dibuat kebingungan sekarang, ia tidak mengerti apa yang menyebabkan Roseanne pingsan saat di auditorium. Satu jam yang lalu kekhawatirannya tidak mampu terkontrol karena Roseanne yang tiba-tiba menunjukkan gejala yang tidak biasa, belum sempat mendengarkan materi seminar sedikit pun, Daniel terpaksa meninggalkan ruangan di tengah-tengah pembukaan acara dengan Roseanne yang berakhir dalam gendongannya.

Cukup mengundang perhatian dari tamu undangan sekitar, Daniel sebisa mungkin pergi membawa Roseanne keluar tanpa mau mengacaukan acara. Ia tergesa mencari pertolongan yang mampu membawa Roseanne ke rumah sakit segera, dan kini Roseanne sudah berada dalam penanganan dokter. Beruntung Daniel mengenal beberapa tenaga kesehatan disana, mengingat saat ini ia tengah menjelma sebagai seorang mahasiswa kedokteran.

"Danie..?"

Suara yang terdengar lemah itu mengalihkan pendengaran Daniel. Ia beranjak menghampiri pembaringan melihat keadaan wanita yang memanggilnya barusan.

"Aku pingsan?"

Daniel mengangguk, "It's okay, kamu sudah ditangani dokter. Sepertinya kamu kelelahan"

"Kamu melewatkan seminarnya gara-gara aku"

"Itu tidak penting, jangan dipikirkan" Daniel perlahan menyatukan pandangan, menatap kedua retina Roseanne dengan hati-hati. "Gyuri akan datang, aku menghubunginya"

Seolah tak bisa mengabaikan, tangan Daniel terangkat menyingkirkan helaian demi helaian rambut yang menghalangi wajah cantik Roseanne. Hatinya menghangat begitu sorot mata Roseanne yang melembut dan kedua ujung bibir itu melengkung tersenyum.

"Kesehatan mentalku belakangan ini kurang baik, aku stress" Pandangan Roseanne menurun dengan raut wajah yang terlihat lelah.

"Kamu mengalami serangan panik saat di auditorium"

Seperti yang dikatakan Daniel, Roseanne rasa ia sendiri memahami baik kondisi dirinya sehingga bisa membuatnya pingsan begitu saja. Suasana hatinya sedang tidak selaras dengan apa yang ada dipikiran. Selalu begitu, semenjak salah seorang yang ia percaya mulai menganggunya beberapa bulan lalu.

"Wanita yang menjadi mc tadi kamu melihatnya?" Roseanne bertanya dengan satu lengannya yang diletakkan seolah menutup mulutnya. Kelopak matanya mengerut ragu.

Daniel menggeleng tak tau, "who's she?"

"Dia temanku, mungkin bisa dibilang sahabat. But..."

"Ah, Scylla?" Daniel tiba-tiba teringat saat dirinya mencari keberadaan Gyuri dipertemuan pertama, dan disitu juga wajah tak asing ada bersama Gyuri persis mirip mc seminar tadi.

"Kalian berteman baik sepertinya"

"Ya.." Ungkapan kata yang tertahan, genangan air mata kini terlihat dikedua kantung matanya. Roseanne menggertak pedih seakan menahan ungkapan emosionalnya.

Daniel menyadari perubahan ekspresi Roseanne, masih dengan tangan yang menutupi mulutnya, "Dia menyakitiku"

Sulit dipahami, kata-katanya cukup membuat Daniel berpikir lebih lama, sampai ada dimana saat ini Daniel memejamkan matanya sembari menghela napas ketika dirinya berhasil mencerna maksud dari pernyataan Roseanne.

"Sejak kapan?"

Roseanne tidak menjawab, air matanya terlanjur keluar. Ia terisak merasakan kepedihannya yang selama ini susah payah disembunyikan. Tak ada yang tau, saat ini hanya Daniel yang bisa membuatnya percaya lebih dari teman-temannya, bahkan Gyuri sendiri.

Angel baby | Rosé • I.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang