30. Mereka yang Dianggap Mengada-ada

31 3 0
                                    

Mereka yang Dianggap Mengada-ada
Karya: Clarabell Azuzaka

🌱🌱🌱

“Hei, kau melihatnya bukan? Kita selalu melihatnya bersama bukan?” ujarku bermonolog. Hari ini, tepat satu bulan dia pergi. Kejadian itu terasa begitu cepat, aku merasa lalai menjaganya saat itu. Ceritanya akan terus aku sebar, agar mereka tahu, bahwa penyakit itu nyata. Bukan hanya guyonan semata, bahkan kini orang tuanya menyesal.

Seperti biasa aku memesan kopi kesukaannya, memandangi matahari terbenam dari kafe kesukaannya. Setiap akhir minggu kita selalu kesini, menceritakan semua keluh kesah.

Jujur saja, semenjak dia mengatakan kepadaku tentang penyakitnya. Sikap dia sedikit berubah, namun tenang saja, aku akan selalu menjadi tempat membuang keluh kesahnya. Akibat perundungan yang dilakukan oleh mereka, dia menjadi memiliki bipolar. Bahkan orang tuanya sering mengatakan bahwa penyakit itu hanyalah membual, di katakan dokter untuk memeras uang mereka untuk pengobatanmu.

Kini apakah kau tenang disana? Semoga iya.

Aku Cuma bisa berdoa dari sini, agar mereka sadar. Dan akhirnya mereka sadar, walau harus dengan cara kau pergi. Bila saja saat itu aku tidak membiarkan dia sendirian, dia tidak perlu menghantam kerasnya lantai keramik dari lantai lima. Bahkan pihak Mall langsung memasang jaring disana. Biar tidak ada yang bernasip sama denganmu.

“Hei mau menambah kopi nya? Hari ini ulang tahun mu loh, aku yang traktir,” ujarku bermonolog lagi di hadapan sebuah kursi kosong dengan kopi disana.

Surabaya, 19 September 2022

Renjana dalam AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang