Potongan Karya
Karya: Kaonakha🌱🌱🌱
Tiaia mengangguk dengan air mata yang terus mengalir, "Gue benci sama lo! Jangan pernah bertemu lagi dengan manusia bodoh dan naif ini, meski di kehidupan selanjutnya."
Gadis itu kemudian melangkah pergi, meninggalkan Bian yang masih berdiri mematung di tempatnya, laki-laki itu bahkan tidak lagi menoleh pada Tiaia yang semakin menjauh dengan langkah tertatih.
Pandangan Bian masih lurus menatap deretan pesawat di depannya dengan nanar, jemarinya semakin dicengkramnya dengan kuat, dan diam-diam air mata mengalir dari sudut matanya, dengan punggung bergetar, susah payah menahan isak tangisnya.
"Lo mau tahu apa yang gue minta malam itu pada bintang jatuh?" gumam Bian pada dirinya sendiri, yang ia tujukan untuk Tiaia yang sudah tidak terlihat lagi.
"Semoga hidup lo bahagia, meski tanpa gue di dalamnya," lanjut Bian dengan tangis yang mulai pecah.
Cinta pernah membuatnya terluka begitu dalam, lalu cinta juga lah yang menyembuhkannya, dan sekarang cinta kembali melukainya yang membuatnya juga melukai gadis yang dicintainya. Seperti lingkaran setan yang terus berulang, cinta dalam sudut pandang Bian adalah luka, jika bukan ia yang terluka, maka ia yang akan melukai.
Orang bilang, jika kau mencintai seseorang, maka lepaskanlah, jika ia kembali, maka ia akan menjadi milikmu selamanya. Tapi Bian tidak percaya kata-kata itu, baginya sesuatu yang telah pergi, tidak akan mudah menemukan jalannya kembali. Jika pun nanti kembali, semua pasti akan berbeda, entah rasa yang tak lagi sama, atau keadaan yang telah berubah.
Kemudian Bian mengangguk samar sambil menyeka sisa air mata di pipinya, "Sebaiknya memang tidak pernah bertemu lagi, Tiaia."
Not found, 19 September 2022
![](https://img.wattpad.com/cover/322710748-288-k145864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana dalam Aksara
Teen Fiction"Hanya secangkir frasa dalam asa yang kian meredup." -JEJAK AKSARA SENJA- *** Hallo, hai. MinJAS bawa karya anak-anaknya, nih. Buat kamu yang suka dengan puisi, cerpen, quotes kamu bisa nih baca ini. Bisa juga dijadiin referensi, loh, buat yang la...