Rajendra menyirami tanaman di depannya dengan tatapan kosong. Kalandra, Shaka dan Yega yang menyadari perubahan sikap abangnya itu semenjak pulang malam itu jadi saling pandang.
"Bang." panggil Yega. Ajen tak menyahut.
"Bang—"
"Iya, kenapa?" Ajen berbalik sampai tak sengaja menyemprot wajah Kalan dengan selang air di tangannya.
"DUH! Maafin abang, nggak sengaja!"
Kalan tersenyum tabah seraya mengusap wajahnya yang basah. Shaka sudah tertawa ngakak bahkan sampai terduduk di rumput. Yega juga tertawa tapi tak sebrutal Shaka.
"Gapapa kok bang. Santai. Udah terbiasa kesiram masalah hidup. Kalo cuma air mah kecil." ujar Kalan berlebihan.
Kalimatnya sukses membuat tawa Shaka semakin keras. Bahkan anak itu sampai memukuli rumput di bawahnya.
"Puas banget anjir ngetawain guenya." ujar Kalan sedikit banyak merajuk.
"ABIS— HAHAHAHAHAHAHAH— MUKANYA— HAHAHAHAHAH— NGAKSKWHWJLWPWLWKWJKA—" setelah itu hanya terdengar tawa Shaka saja.
Kalan mendelik kini memandang Ajen.
"Abang kenapa sih? kok dari kemarin kayaknya ngelamun terus." ujar Kalan dengan raut bertanya.
Yega di sampingnya juga mengangguk.
"Iya. Nggak biasanya loh." kata Yega kini mengambil alih selang air di tangan Ajen. Jaga-jaga takut dia nanti kesiram juga.
Ajen menggeleng lalu tersenyum detik berikutnya.
"Lagi banyak tugas aja. Udah pada makan belum? Mau nasi uduk nggak?"
Kedua mata anak itu berbinar lalu mengangguk antusias— Shaka masih terduduk mencoba meredakan tawanya walau mengangguk juga ingin nasi uduk.
"Abang beli dulu. Bentar ya."
Sementara Ajen pergi membeli nasi uduk. Anak kos dihebohkan oleh teriakan Jay karena kelinci milik Daiz melahirkan. Jangan lupakan suara Hangga yang amat ngebass juga sayup-sayup terdengar sampai halaman depan.
"KAINNYA WOYYYYY MANA?????!" Hangga berteriak histeris.
Ketiga orang yang masih di halaman depan pun langsung berlari ke halaman belakang ingin melihat.
"Ada kain nggak woy?????" tanya Jay sudah heboh sendiri kesana-kemari mencari kain.
"Eh, ada kaos assc si Ajun tuh di kamar pake aja." jawab Jidan santai. Ajun mendelik galak.
"JANGAN ANJENGGG KAOS KESAYANGAN GUE ITU!" semprot Ajun emosi.
"Assc kaos apaan?" tanya Hangga tak tau menau. Padahal koleksi assc milik Ajun banyak di lemarinya, bahkan sampai hoodienya pun.
"Yang anti social-social club itu loh Ga," Satria menjawab.
"Ohh, baju jametnya..."
"HEH! ITU BUKAN BAJU JAMET YA! Itu style, bocah gak bakal paham style." kata Ajun sengak. Hangga mengendikan bahunya cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
soft; rajendra
Novela Juvenil"Please ya, tahi lalat kalian juga sama posisinya. fiks sih kalian jodoh!" short, local @chamiverse, 2022