02. kalau rinjani lagi mampir ke kosan...

244 27 2
                                    

"Arin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Arin."

"Apa?"

"Arin."

"Apa?"

"AaaaRrrrinnnn."

"Apa Rrrajeenndraa."

"Nggak, manggil aja sih."

"Ish, kamu nyebelin banget!" adalah Rinjani dengan wajah tertekuk, merasa sebal.

Rajendra tertawa renyah di tempat, jemarinya membelai pipi Rinjani yang kemudian dicubit pelan- merasa gemas.

"Diem deh, aku mau ngambek," kata Rinjani galak, kini menggeser duduknya- menjauhi Ajen.

Ajen terkekeh gemas.

"Mau tau gak?"

Rinjani tak menjawab lebih memilih memainkan ponselnya.

"Arin, jangan marah dong. Pacarmu ini kan cuma becanda," kata Ajen masih tak mau menyerah, di sini Rinjani hampir tersenyum tapi masih bisa ditahan, dia beneran kesel sama pacarnya.

"Arin yakin nggak mau tau?"

"Arin, maafin dong...."

"Duh, Arin aku gak bisa ya didiemin sama kamu. Gak sanggup."

"Apa sih alay banget, tapi sayang gimana dong? :(" batin Arin.

"Arin, jangan diemin aku. Cuaca bandung emang bikin panas, tapi kalau kamu diem bikin aku cemas."

Rinjani tersentak, hampir terbahak. Dia heran Rajendra ternyata bisa mengeluarkan kata-kata cheese juga, apa ini ajaran Jay lagi?

Rajendra menghela napas, panik juga gimana cara bujuk pacarnya kali ini? Cowok itu menyugar rambutnya- frustasi sendiri di tempat, melirik Rinjani sekilas. Gadisnya masih tak mau memandangnya sedikit pun..

Ajen tak sadar kalau kegiatan menyugar rambutnya tadi sontak mengundang lirikan para kaum hawa di sekitar, kalau kata Hangga- cowok berdamage.

Ajen menyentuh punggung tangan Rinjani lembut.

"Sayang...." cetusnya putus asa, Rinjani tak tahan gadis itu akhirnya menoleh dengan pipi memerah.

"Oh, jadi harus panggil sayang dulu ya??? Yaudah ntar kalo kamu marah lagi-"

"Oh, jadi kamu mau aku marah terus? Yaudah putus aja se-"

Ajen melotot, tangannya refleks membekap mulut Rinjani.

"Duh, ngomongnya. Aku maunya sama kamu Rin." kata Ajen tegas seolah tak mau dibantah.

"Ish! Yaudah gausah dibekap juga kaliiii," protes gadis itu.

"Jadi, apa? Kamu mau ngomong apa tadi?"

"Lupa aku, kamunya keburu marah."

"Jadi kamu salahin aku????"

soft; rajendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang