Zachary harus melewati 7 hari sebelum bisa mewujudkan keinginannya untuk menjelajah kerajaan Cornwell. Apakah keinginannya bisa tercapai dengan mudah ? Atau ia akan terjebak bersama salah satu dari tujuh bunga paling indah diseluruh penjuru kerajaan...
Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemerandisesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate i to the character.
Don't forget to VoMent Happy Reading!!!
***
Pagi ke enam dari tujuh hari yang Zachary janjikan kepada sang ayah akhirnya datang. Pagi-pagi sekali ia sudah harus kembali berdiri di depan gerbang gedung istana untuk menyambut gadis ke enam dari keluarga Cavendish yang akan ditemuinya.
Berbeda dari lima hari sebelumnya, Zachary dikejutkan dengan kehadiran Philip Cavendish yang datang bersama sang putri. Kehadiran pria paruh baya yang namanya cukup terkenal sebagai salah satu bangsawan dermawan yang sering mengharumkan nama kerajaannya menimbulkan tanda tanya besar di atas kepala Zachary.
"Salam hormat Yang Mulia Pangeran. Salam dari hamba untuk Yang Mulia." Philip dan Roseanne membungkuk sopan setelah melakukan sapaan. Zachary pun membalas salam Philip dengan sama sopannya sesuai protokol yang berlaku.
Biar bagaimanapun, nama seorang Marquess Philip Cavendish sudah terkenal sebagai guru besar dan bapak pendidikan di kerajaan Cornwell. Walaupun hanya sering mendengar namanya dari beberapa cerita hebat dan bertemu hanya dalam sebuah acara besar, Zachary sangat menghargai Philip sebagai sosok yang ikut membangun kerajaan Cornwell di bidang pendidikan.
"Aku cukup terkejut dengan kedatangan mu Marquess."
"Ah mohon maaf Yang Mulia jika kedatangan saya mengagetkan anda. Namun, kedatangan saya hari ini karena saya memiliki sesuatu yang harus disampaikan secara langsung kepada Yang Mulia Raja."
"Ah baiklah. Mari ku antarkan ke ruang pertemuan. Ayah dan ibu ku sudah menunggu untuk menerima salam."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah memberikan salam sapaan, Zachary dan Roseanne meninggalkan Philip yang memiliki urusan sendiri dengan pemimpin kerajaan Cornwell di ruang pertemuan gedung utama. Sementara sekarang, jika tidak mengingat tentang kesopanan Zachary ingin sekali menutup kedua telinganya karena sosok yang berjalan di sebelahnya tidak berhenti bicara.
"Wah Pangeran, mengapa ini sangat cantik? Pembuatnya pasti sangat berbakat dan memliki tangan yang ajaib." Roseanne membelai sebuah hiasan meja saat mereka melewati kapel.
"Woahh bolehkah aku memetik beberapa bunga untuk dibawa pulang? Jika boleh, aku akan memetik semua jenis yang mewakili kelahiran semua saudariku. Tapi eh, aku baru sadar kalau bunga Lily tidak ada." oceh Roseanne saat mereka melewati kebun bunga.
"Ck ck ck bahkan kain yang dipakai untuk penutup jendela pun memakai bahan yang sangat lembut. Kalian pasti memiliki kenalan dari luar Cornwell ya? Apakah ini dari Wales?" puji Roseanne saat mereka melewati sebuah lorong menuju ruang makan. Gadis itu bahkan tidak repot-repot menunggunya menjawab semua pertanyaan yang keluar dari bibirnya.