9

2.3K 426 41
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate i to the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

***

Disaat seharusnya Zachary sudah harus berdiri di depan gedung utama untuk menyambut putri bungsu dari keluarga Cavendish, namun yang terjadi saat ini adalah sebuah kebingunga. Zachary bingung saat dirinya mendapat panggilan dari sang ayah untuk menghadap disat dirinya masih bersiap-siap di paviliunnya. Kini dengan kening yang berkerut, kini Zachary sudah berada di ruang pertemuan dan menyapa sang ayah dengan hormat.

"Duduklah Zachary." pemuda itu menatap bingung pada sang ayah dan ibu yang duduk berdampingan di depannya. Wajah keduanya terlihat serius walaupun masih ada sebuah senyum tipis yang mereka berikan pada sang putra.

"Ada keperluan apa ayah? Bukankah kini seharusnya aku sudah berada di depan sana dan menunggu kedatangan putri bungsu keluarga Cavendis seperti yang selalu kau tekankan pada ku setiap harinya?"

"Kau masih terdengar sinis tentang ide berkenalan dengan putri-putri Cavendish, Putraku."

"Zachary, apakah kau masih tidak menyukai ide itu bahkan setelah berkenalan dengan mereka? Apa tidak ada satupun dari mereka yang berhasil memikat mu dan membuat mu tertarik?" Katherine bertanya dengan nada lembut pada sang putra. Sementara Zachary yang sedang ditatap oleh kedua orang tuanya, diam-diam berpikir bahwa setelah disadari, sebenarnya tidak ada yang salah dengan putri-putri keluarga Cavendish. Ia hanya tidak menyukai ide orang tuanya untuk mencarikan dirinya pendamping disaat dirinya belum siap sama sekali.

"Ekhm---" melihat tidak ada tanda dari Zachary untuk menjawab pertanyaan ibunya sendiri, William berdehem sebelum akhirnya melanjutkan niatnya pagi ini memanggil Zachary untuk menghadap.

"Maksudku memanggil mu kemari adalah untuk menyampaikan permintaan maaf langsung dari Marquess Philip." Zachary masih menyimak mendengarkan, walaupun raut wajahnya masih menunjukkan kebingungan. Apakah hal ini berkaitan dengan kedatangan Philip kemarin? batin Zachary.

"Anak bungsu mereka tidak dapat hadir hari ini karena urusan pribadi. Itu alasan mengapa Philip datang kemarin jika kau penasaran." mendengar hal itu, entah kenapa amarah Zachary tersulut. Ia terkekeh sinis setelah mendengar berita yang keluar dari mulut ayahnya beberapa saat yang lalu itu.

"Urusan pribadi? Kenapa mendadak? Apa ia sedang menghina ku? Ia sengaja?"

"Zachary." kata Katherine dengan nada memperingati.

"Dia seenaknya membatalkan janji satu hari sebelum jadwalnya betemu dengan ku. Memang apa yang harus ku pikirkan?"

"Ia sudah memiliki janji jauh sebelum kami mengirimkan undangan ke kediaman mereka, putra ku."

"Cih." decihan sinis tidak bisa ditahan keluar dari bibirnya. "Dia memiliki kesempatan untuk membatalkan kehadirannya sejak tujuh hari yang lalu. Tapi dia memilih untuk membatalkan janjinya satu hari sebelum hari pertemuan. Sungguh sikap yang sangat bijak."

"Zachary, mengapa kau tiba-tiba marah? Bukankah seharusnya kau senang dengan pembatalan ini? Mengingat kau sangat menentang ide ini dari awal. Bahkan beberapa saat lalu kau baru saja menyinggung betapa kau masih sangat tidak menyukai ide untuk berkenalan dengan putri-putri Cavendish. Lagipula seharusnya kau senang karena kami memangkas satu hari dari agenda yang kau anggap menyebalkan ini. " William menatap bingung pada wajah anaknya yang saat ini terlihat sangat kesal.

Lalisa : The 7th Day PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang