14

2.4K 451 70
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

...

Malam beranjak naik dan pesta perayaan desa Delyth pun dimulai. Desa mereka dinamakan desa Delyth yang dalam bahasa Wales berarti keberkahan. Seperti nama yang mereka sepakati, mereka berharap, desa yang akan mereka tempati mulai saat ini bisa memberikan keberkahan bagi kehidupan  baru yang akan mereka jalani di negeri Cornwell.

"Nona, mari menari bersama saya." Lily menerima uluran tangan Marcus dengan senyum cantiknya. Ia dengan suka hati digiring ke tengah-tengah area lapang yang dijadikan tempat mereka melakukan perayaan. Sebuah senyum rekah terus terpatri pada wajah cantik Lalisa. Membuat semua orang yang melihatnya ikut tertular senyum Lily.

Beberapa orang terlihat memainkan alat musik seadanya. Mereka memainkan musik ceria yang memanggil banyak orang untuk ikut menari bersama di tengah-tengah. Tubuh Lily dibawa berputar-putar dan melompat oleh Marcus yang tubuhnya lebih besar hampir tiga kali lipat dari tubuh gadis itu. Sesekali, Lily tertawa sangat keras saat Marcus memutar tubuhnya sambil mengikuti alunan musik.

Berbeda dengan suasana hati seluruh penghuni desa, suasana hati dari calon penerus kerajaan Cornwell saat ini terlihat sangat suram. Zachary memilih menyendiri dan duduk di salah satu kursi kayu yang berada lumayan jauh dari tempat semua orang yang sedang bersenang-senang. Pemuda itu hanya sibuk memperhatikan orag-orang yang sedang berpesta sambil meminum segelas gin yang disuguhkan untuknya.

Sesekali, ia terlihat menghela nafas keras saat lagi-lagi merasakan sesak pada dadanya. Apalagi saat melihat Marcus dengan seenaknya menari bersama Lilynya. Gadis yang masih embuat perasaannya mengantung tidak jelas. Beruntung, kebanyakan orang di desa memilih untuk ikut berpesta daripada duduk untuk menemani Zachary. Sehingga tidak ada yang perlu merasakan seberapa kacaunya pemuda itu saat ini. Bahkan, Sam yang baru saja kembali dari kantor pemerintahan bagian utara pun saat ini memilih menyibukan diri untuk bermain lempar panah bersama penduduk desa yang lain dan juga Eve.

 Bahkan, Sam yang baru saja kembali dari kantor pemerintahan bagian utara pun saat ini memilih menyibukan diri untuk bermain lempar panah bersama penduduk desa yang lain dan juga Eve

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang sibuk memperhatikan Lilynya, gadis itu tiba-tiba menengok dan memergoki Zachary yang tengah serius menatapnya. Zachary pun tidak sempat mengalihkan tatapannya, memilih menunduk untuk  menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu. Ia terus menunduk, sambil mengira-gira apakah Lilynya sudah mengalihkan pandangan darinya. Lalu ia berdecih, berpikir bahwa rasa percaya dirinya terlalu tinggi. Lagian untuk apa juga Lilynya masih melihat ke arahnya? Memang dia siapa? 

Lalisa : The 7th Day PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang