Kamera yang terpasang didalam mobil yang Jeno dan Jaemin kendarakan telah dilepas. Seharusnya, Jaemin berpindah tempat dan memilih pergi bersama manajernya. Tetapi entah mengapa ia merasa malas untuk pindah dan Jeno pun tidak banyak protes untungnya.
"Apa sesuatu merasukimu hingga kau tidak pindah dari mobilku?" tanya Jeno saat mobil yang ia kemudikan itu berhenti untuk lampu merah.
Jaemin menghela nafas dengan mata tertutup disamping Jeno, kepalanya ia senderkan ke kaca mobil. "Berhenti berbicara, kepalaku pusing."
Jeno melirik sekilas melihat keadaan pasangan virtual sementaranya tersebut dan menemukan Jaemin meringis sambil memegangi perutnya. "Ada apa denganmu?" tanya Jeno sedikit khawatir pada kondisi Jaemin.
Jaemin bukannya menjawab pertanyaan Jeno, ia malah mencari handphonenya dan menghubungi Taeyong. "H-hyung... apa kau membawa obat-obatanku?" tanya Jaemin dengan merintih. Jeno semakin membulatkan matanya. Ia berusaha untuk tidak peduli, namun sulit.
"Ah, tidak apa-apa, aku bisa menahannya hingga rumah, tolong bawakan saja, terima kasih sebelumnya," ujar Jaemin kemudian mengakhiri panggilannya.
"Kau benar-benar baik-baik saja,kan?" tanya Jeno berusaha untuk tidak menunjukkan kekhawatirannya.
Jaemin melirik sekilas, "perhatikan saja jalannya," pintanya. Jeno menatap kembali keadaan Jaemin yang terlihat lemas dan wajahnya yang tiba-tiba pucat. Jeno berusaha mengingat-ingat apa yang telah mereka lewati selama seharian. "Kau! Kau seharian ini hanya meminum kopi,kan?! Astaga! Ini tidak bisa dibiarkan! Kita pergi ke rumah sakit!" putus Jeno setelah itu menginjak pedal gas.
Diperjalanan, Jeno juga sempat menghubungi Jaehyun untuk mengabari pria itu bahwa ia akan membawa Jaemin ke rumah sakit. Ia tidak peduli dengan kondisinya, tetapi keadaan Jaemin yang terlihat menyedihkan sekarang. Wajahnya sangat pucat dan berkeringat. Jeno tebak, pria itu memiliki penyakit asam lambung dan mengisi perut dengan hanya kopi seharian adalah petaka.
Mobilnya terparkir dengan sempurna didekat Ruang Gawat Darurat. Jaemin yang setengah sadar meringis, "kenapa harus ke rumah sakit? Aku tidak...," ujar Jaemin. Jeno mendecak kesal dengan protesan Jaemin, ia segera keluar dari mobilnya dan berlari membuka pintu bagian Jaemin.
Jaemin hendak menolak untuk beranjak, tetapi ia lupa bahwa Jeno itu seorang pria yang kuat. Jeno segera melepaskan sabuk pengaman Jaemin dan menarik tubuh ramping itu kedalam gendongannya. Tak lama seorang satpam membantunya membawakan brankar dan Jeno segera meletakkan tubuh ramping yang lemas itu diatasnya.
Keramaian di tempat umum memang sedikit berbahaya bagi seorang artis, untungnya Jeno telah menggunakan topi sesaat ia keluar dari mobil dan berhasil memakaikan topi juga masker untuk Jaemin saat ia menarik tubuh kurus tersebut. Kini ia duduk menunggu tenaga medis untuk memberikan pertolongan pada Jaemin.
Tak bisa dipungkiri, ia cemas. Terlihat dari kakinya yang tidak bisa berhenti mengetuk-ketuk ke lantai. Tak lama kemudian ia merasakan seseorang menepuk pundaknya dan ia menemukan Jaehyun dan Taeyong yang cemas. "Dimana Jaemin?" tanya manajer muda tersebut.
"Ia tengah diberikan pertolongan oleh dokter, mungkin sekarang tengah beristirahat," jawab Jeno menutupi kecemasannya.
"Ah untunglah, anak itu memang selalu membuatku khawatir. Karena besok ia ada pemotretan majalah dan ia diminta untuk menurunkan berat badannya, ia menolak makan seperti itu. Hal ini sering terjadi, tetapi aku melupakan obatnya," ujar Taeyong penuh penyesalan.
Jeno berdiri dari duduknya, matanya menyipit kesal dengan penuturan Taeyong. "Bagaimana bisa ia melakukan itu ketika tubuhnya sudah kurus. Ia seharusnya menolak pekerjaan itu," kesal Jeno. Taeyong hanya bisa menatap Jeno heran. Bukankah ucapan Jeno sangat kontradiktif dengan pekerjaannya? Itu sudah menjadi tugasnya sebagai produk perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I Married My Anti-Fan? - nomin
FanfictionDua aktor papan atas yang selalu bersaing untuk memenangkan posisi paling atas dan diam-diam saling membenci satu sama lain. Tapi, bagaimana jika mereka harus berpura-pura menjadi pasangan menikah dalam satu acara variety terkenal, We got married? ...