Jaemin membuka matanya yang sempat tertutup. Sial, aku di jebak umpatnya dalam hati ketika ia tersadar sejak kapan perusahaan bodohnya merencanakan ini semua. Ia ingat, saat itu ia menjalani interview yang jauh dengan script yang seharusnya ia bawakan. Tetapi ia sudah tidak memiliki pilihan, ia tetap harus mengikuti acara ini.
"Hyung!!!" rengek Jaemin setelah terburu-buru bangun dari tidurnya dan mencari Taeyong seperti anak ayam mencari induknya. Langkahnya dibawa ke ruang makan dan ia menemukan Taeyong tengah memasak.
"Kenapa?" tanya Taeyong malas.
"Aku tidak ingin ikut acara ini! Bagaimana bisa kalian menjebakku saat interview kemarin?!" seru Jaemin protes dengan wajah imut yang penuh mencebikkan bibirnya. "Bagaimana tanggapanmu mengenai kedua aktor ini? Ey, jebakan macam apa itu? Tidak, aku tidak akan melakukannya," imbuhnya dengan suara yang disamakan seperti pewawancara saat kemarin.
Taeyong mematikan kompor di depannya, kemudian menatap Jaemin dengan senyuman mengejek. "Tapi kau menjawabnya, dan kau jelas-jelas menjawab bahwa 'Lee Jeno membuatku memukau karena setiap tahun kami bersaing untuk menjadi peraih aktor terbaik.' Lagipula kami tidak menjebakmu untuk memilih Lee Jeno ada Mark Lee juga disana, namun kau membicarakan Jeno," ungkap Taeyong.
"Tapi aku tidak tahu bahwa itu pertanyaan untuk acara sialan ini!"
"Kami hanya mempertimbangkan atas jawabanmu. Memangnya kepala batumu itu bisa di bicarakan baik-baik? Yah, ini tidak akan buruk sama sekali. Kau harus berpikir mengenai popularitasmu yang mulai menurun sejak skandal dengan Minju," tutur Taeyong, Jaemin terdiam.
"Kembali ke kamarmu, besok kita harus bertemu dengan Aktor Lee di apartementnya. Jangan sampai terlambat," perintah Taeyong.
Jaemin memicingkan matanya tidak suka, "untuk apa? Dan kenapa aku yang harus pergi kesana? Bukankah seharusnya ia yang mendatangiku? Astaga, junior yang tidak tahu diri itu."
Taeyong diambang batas sabar, segera menarik Jaemin untuk kembali ke kamarnya. Jaemin tentu tidak mengerti dengan Taeyong, tetapi Taeyong lebih tidak mengerti mengapa sikap cerewet Jaemin datang di larut malam seperti ini. "Lakukan saja tanpa protes atau kau akan kehilangan penggemarmu!"
-
Dengan begitu keesokkan harinya, Jaemin dan Taeyong berangkat menuju apartemen Jeno. Katanya, Jeno mengalami cedera dan belum bisa melepas gipsnya dan dengan segala kerendahan hati, agensi LOEY Ent meminta Jaemin untuk mengunjungi saingannya setiap tahun itu. Jaemin tidak bisa menolak, walaupun begitu wajahnya terus ditekuk tanpa peduli sikapnya sangat tidak mencerminkan dirinya yang selalu baik hati di depan kamera.
"Ah, aktor Na, maaf membuatmu lama menunggu. Jeno baru saja selesai melepas gips di kakinya dan tengah bersiap. Silahkan, cicipi dulu makanannya," ujar Jaehyun sambil membawakan makanan ringan.
Jaemin menggerutu, sudah di suruh datang ke apartemen juniornya, ia juga di suruh menunggu junior tidak tahu dirinya tersebut. Memang, kurang ajar Lee Jeno ini. Bisa-bisanya meminta Jaemin melakukan ini itu.
Selagi menunggu, Jaehyun dan Taeyong tengah berbincang yang Jaemin sendiri tidak dengar apa yang mereka diskusikan. Matanya mengutari ruang tamu apartemen Jeno. Gaya klasik membosankan, di tambah sebuah aquarium kecil dengan ikan berwarna oranye yang tidak Jaemin tahu di atas meja. Tidak ada foto keluarga atau hiasan apapun, tetapi ada satu foto wanita dan pria muda yang Jaemin tidak bisa lihat secara jelas disamping aquarium yang menyita perhatiannya. Terlebih foto tersebut terlihat di sembunyikan.
"Jaehyun hyung!" Panggil seseorang dari dalam apartemen.
Jaehyun yang merasa di panggil segera meninggalkan Taeyong dan Jaemin. Taeyong pun mendekati Jaemin yang menatap sebuah foto tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I Married My Anti-Fan? - nomin
FanficDua aktor papan atas yang selalu bersaing untuk memenangkan posisi paling atas dan diam-diam saling membenci satu sama lain. Tapi, bagaimana jika mereka harus berpura-pura menjadi pasangan menikah dalam satu acara variety terkenal, We got married? ...