PROLOG

548 11 8
                                    

Andra membuka matanya perlahan berusaha menetralkan pening yang menjalar di kepalanya. Dilihatnya sosok Nessa yang menggenggam tangannya. Gadis itu tampaknya jatuh tertidur.

Andra menghembuskan nafas kasar walaupun itu membuat dadanya sedikit nyeri. Kalandra kembali berakhir di ruangan serba putih ini dengan cairan infus yang menjalar memasuki tubuhnya. Selemah inikah Ia sekarang?

"Nessa?" panggil Andra lembut membuat Nessa tersentak dari tidurya.

"Kamu udah bangun?" tanya Nessa sambil beranjak mengelus lembut rambut legam milik Andra. Andra hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

Nessa beralih menggenggam tangan Andra yang entah mengapa makin kurus dan ringan. Nessa menatap lekat manik legam Andra. Wajah kekasihnya itu pucat dan tampak sangat 'lelah'.

"Nessa, aku kedinginan," keluh Andra sambil mengeratkan selimutnya.

"Mau aku panggilin Nevan?" tawar Nessa yang hanya dibalas gelengan lemah dari Andra.

"Kenapa? Kamu mau apa, hm?" tanya Nessa lembut sambil mengelus lembut puncak kepala Andra. Seperti ketika Nessa membujuk adik kecilnya, Naviro.

"Kamu disini aja, ya? Andra mau sama Nessa," rengek Andra sambil memeluk erat Nessa. Nessa tersenyum getir sambil  membalas pelukan Andra.

"Gimana keadaan Lo?" tanya Nevan yang tiba-tiba saja sudah masuk ke ruangan Andra.

"Andra oke, Nevan," balas Andra yang tak melepaskan pelukannya dari Nessa. "Andra seneng bisa dipeluk kayak gini. Nevan mau ikut peluk?"

Nevan menghela nafas panjang mendengar perkataan Andra.

'Lo kambuh lagi, Ndra!' batin Nevan sedih, kemudian tatapannya beralih ke Nessa yang tampak bersusah payah menahan air matanya agar tak jatuh.

"Syukurlah," ujar Nevan. "Andra, dengerin Nevan, ya! Ada orang yang mau ketemu sama Andra. Andra mau ya ketemu sama beliau?" ucap Nevan sambil mencolek bahu Andra lembut.

"Siapa?" tanya Andra kebingungan.

"Nanti Andra bakalan tau, Andra mau ya temuin beliau?" bujuk Nevan. Andra terdiam kemudian memandangi Nessa seolah meminta persetujuan.

"Boleh, Nes?" tanya Andra. Nessa mengangguk mengiyakan.

"Oke, Nevan. Andra mau!" ujar Andra.

"Kalo gitu, Nevan sama Nessa keluar dulu ya, Ndra?" pamit Nevan yang kemudian dibalas oleh anggukan Andra.

***

"Abang, gimana keadannya?" sapa Adnan begitu memasuki ruangan rawat Andra.

"Papa!" manik legam Andra berbinar ketika melihat sosok Papanya datang sembari membawa sebuah bungkusan besar. "Abang kedinginan, Papa!"

Adnan mati-matian menahan air matanya tak kala meneliti wajah pucat milik anak sulungnya itu. Dirabanya pipi Andra yang makin kurus. Suhu tubuh Andra sangat tinggi.

"Abang, ini Papa bawain mobil-mobilan yang Andra pengen. Andra suka?" ucap Adnan.

"Suka, Pa!" Andra sangat senang sambil memeluk Adnan. "Makasih Papa!"

Lagi-lagi, Adnan berusaha agar cairan bening tak turun dari matanya. Andra yang Ia lihat sekarang seperti Andra kecil beberapa tahun lalu. Adnan memeluk erat putranya itu dengan rasa yang bercampur aduk.

"Papa kenapa nangis?" tanya Andra membuat Adnan spontan menghapus air matanya.

"Nggak, Bang! Papa nggak nangis!" Adnan tersenyum sambil mengusak surai hitam milik Andra.

"Abang kangen sama Mama?" tanya Adnan kemudian membuat Andra seketika terdiam. Tanpa Adnan ketahui, Andra mencengkram erat selimut yang Ia gunakan. Rasa takut dan cemas kembali menguasai Andra.

"Abang?" tegur Adnan dengan nada khawatir.

"Takut..." lirih Andra yang nyaris tak di dengar oleh Adnan.

"Kalo Mama mau ketemu sama Abang, Abang mau ya temui Mama?" bujuk Adnan lembut. Andra dengan orang ragu akhirnya mengangguk.

"Abang, ini Mama, nak!" Dena dengan tangan bergetar menghampiri Andra. "Mama kangen sama, Abang!"

Andra berusaha menatap sosok yang selama ini Ia rindukan kelembutannya. Ingin rasanya Andra menghambur ke pelukannya. Namun, suara teriakan Mama yang seringkali marah kepadanya selepas kepergian Arga kembali memenuhi telinganya.

Andra dihantui rasa panik dan takut. Dadanya sesak. Tanpa sadar, Ia menggigit keras bibirnya untuk menahan teriakannya. Hingga ludahnya bercampur dengan asinnya darah.

"Abang?" Adnan khawatir dengan reaksi Andra yang hanya mematung sambil bergetar ketakutan.

"Mama sudah sembuh, Bang! Tapi kenapa malah Abang yang jadi sakit? Maafin Mama, Bang!" ucap Dena terisak.

"ANDRA TAKUT SAMA MAMA, PAPA! ANDRA TAKUT!" Andra tiba-tiba berteriak histeris membuat Adnan dan Dena tersentak kaget.

"Abang, tenang, Bang! Mama nggak akan marah ke Abang lagi! Percaya sama Papa!" Adnan memeluk tubuh Andra untuk menenangkannya.

Tapi Andra terus berontak dan dengan nekad mencabut jarum infus yang masih tertancap di tangannya hingga membuat darah mengucur dari sana. Dena yang panik berteriak memanggil dokter. Andra masih saja berteriak ketakukan di pelukan Adnan.

"TOLONG JANGAN MARAHI ABANG LAGI!  ABANG JUGA KANGEN ADEK, MAMA! ABANG TAKUT!" ujar Andra pilu di tengah isakan tangisnya membuat Dena kembali di kuasai rasa bersalah.

Dada Andra sesak karena tangis bercampur rasa panik. Andra kembali jatuh pingsan karena keadaan tubuh dan psikisnya yang memang jauh dari kata baik.

Adnan memeluk Dena setelah membiarkan Andra ditangani oleh dokter. Istrinya itu masih terisak dan merasa amat khawatir dengan putra sulungnya.

"Aku ibu yang jahat, Nan! Kenapa bisa aku biarin Abang kayak gini?" racau Dena di pelukan Adnan. Sang suami hanya bisa membisikkan kalimat penenang bagi Dena.

***

Di ruang tunggu rumah sakit, Nevan dan Nessa kembali berpandangan ketika mendengar suara keributan yang berasal dari ruang rawat Andra. Nevan yang peka akan kekhawatiran kakak kembarnya, segera menarik Nessa ke pelukannya.

"Everything gonna be okay, Kak! Trust me!" bisik Nevan.

"I hope so, Van!" balas Nessa penuh harap. Sebesar itukah rasa sayang Nessa pada Andra hingga Ia bisa turut merasakan sakit yang Andra rasakan?

***
Hola I'm back!!

Bakal lanjutin cerita keluarga Adnan after kepergian Arga:)

Gimana buat awalannya? Penasaran ngga?

Kira-kira, apa yang terjadi sama Kalandra?

Buat prolog tergolong cukup panjang ya wkwkwk


Seperti biasa, lanjutan dari prolog nanti bakal ada di epilog.

So? Ikutin aja, ya!

***

Oh iya, follow IG author @azzahra_syaharani @lemonulis biar tau update soal work gue di Wattpad 🤍

KALANDRA: 'Perfectus' Risus (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang