Adnan kembali ke rumah sejenak untuk mengambil baju ganti untuk putra sulungnya yang tengah di rawat di rumah sakit. Pandangannya tiba-tiba terpaku pada sebuah kotak kecil berwarna biru dengan tulisan 'a little suprise.' Ingatan Adnan seperti kembali terlempar ke beberapa tahun silam.
***
Flashback On
"Assalamu'alaikum, Papa pulang!" seru Adnan riang ketika memasuki rumahnya. Anak laki-lakinya yang kala itu baru saja bisa merangkak menghampirinya dengan wajah menggemaskannya. Lelah di tubuh Adnan langsung hilang seketika tak kala melihat jagoannya menyambutnya.
"Anak Papa, kangen ya, Nak?" Adnan mengangkat tubuh kecil Kalandra yang masih saja tersenyum senang menampakkan lesung pipitnya. Tampan sekali anak ini, Adnan merasa bangga dapat mencetak keturunan seperti Andra.
Andra kecil tertawa senang saat Adnan menciumi pipi chubby-nya dengan gemas.
"Mama mana? Ayo cari Mama, yuk!" Adnan menggendong Andra menuju kamarnya.
"Lho? Udah pulang, Nan?" tanya Dena yang tampak sedikit kaget akan kehadiran Adnan.
"Udah. Kamu nggak denger tadi, malah Andra yang denger, nih anaknya seneng banget! Ya kan, Ndra?" ucap Adnan. "Lagian kamu kok kayak kaget gitu, Inces?"
"Hehehe, maaf, sayang! Aku ada kejutan sih buat kamu sama Andra juga," kata Dena akhirnya.
"Apa, tuh?" tanya Adnan penasaran.
"Waaaa!" Andra kecil mengoceh senang seolah paham apa maksud dari kejutan itu. Dena dan Adnan terkekeh gemas melihat kelakuan kecil putranya.
"Tapi aku deg-degan!" cicit Dena pelan.
"Emang apa, sih?" Adnan makin kepo. Dena kemudian memberikan sebuah kotak kecil berwarna biru pada Adnan. Ketiganya kemudian duduk di atas kasur.
"Apa ini, inces?"
"Kamu buka aja, deh!" kata Dena takut-takut. Adnan akhirnya membuka kotak tersebut. Betapa kaget dan bahagianya Adnan ketika melihat sebuah alat tes kehamilan dengan hasil positif dan sebuah foto hasil USG.
"Dena? Ini? Ini beneran?" tanya Adnan bahagia kemudian dibalas anggukan oleh Dena.
"I'm very happy, but...," kata Adnan menggantungkan ucapannya.
"Kenapa, Nan?"
"Andra masih terlalu kecil, apa nggak papa?" tanya Adnan sambil menatap Andra yang asyik menghisap jempolnya sendiri.
"Aku juga khawatir, Nan! Tapi mau gimana lagi," Dena mengusap rambut Andra dengan lembut. "Dia pasti bakal ngerti, Andra anak yang baik."
"Semoga!" bisik Adnan lembut seraya mengecup kening istrinya. "Makasih ya, Dena! Udah bikin aku merasa jadi laki-laki paling beruntung!"
"Sama-sama, Adnan!"
"Andra, bentar lagi bakalan jadi Abang yang keren! Semoga Kalandra jadi Abang yang baik, ya!" ucap Adnan penuh pengharapan tepat di telinga Andra kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALANDRA: 'Perfectus' Risus (✔)
Fiksi RemajaSequel Jikalau. ~Blurb. Hilang. Sunyi, tanpa ada kata yang menyapa. Semesta seolah memadamkan lenteranya. Kalandra tak sekokoh karang. Kalandra hanya butuh setonggak kayu. Kalandra hanya bisa tersenyum. Terkadang tertawa dalam sandiwara. #lem...