2. Antara Luka dan Kata

154 5 8
                                    

"Navi aman, Nes?" tanya Andra pada Nessa yang setengah berlari menghampiri Andra.

"Aman! Udah sama Mama!" seru Nessa sambil naik ke boncengan motor Andra. "Kemeja kamu basah karena Navi, ya? Maafin Naviro, Ndra!"

"Never mind! Namanya juga anak kecil," balas Andra sambil tersenyum singkat ketika menatap wajah manis Nessa. "Yuk berangkat! Jangan lupa pegangan ya, manis!"

"Siap, Pangeran!" balas Nessa membuat keduanya tertawa bersama.

Ada sedikit drama ketika Andra dan Nessa hendak berangkat tadi. Si kecil Naviro mendadak tantrum karena tak mau lepas dari gendongan Andra. Bocah tiga tahun itu bahkan menyerang Nevan dengan gigitannya. Padahal sang kakak hanya berusaha menenangkannya. Pada akhirnya, tetap sosok Shilla yang melerai keributan kedua anak laki-lakinya itu.

"Adek-adek aku drama banget ya, Ndra?" ujar Nessa sambil terkekeh geli. Andra hanya tersenyum sekilas.

"Maaf ya, pagi-pagi harus liat Nevan sama Navi ribut."

"It's okay, sayang!" tangan kanan Andra menggenggam kedua tangan Nessa yang melingkar di pinggangnya. "Justru itu yang bikin rumah hidup. Aku sama Arga dulu juga gitu."

Nada bicara Andra berubah menjadi sendu membuat Nessa lagi-lagi merasa tak enak hati.

"Apa aja diributin sih, kadang cuma perkara aku lupa tutup pintu kamar dia. Kadang juga aku marah gara-gara Arga nggak sengaja rusakin barang aku. Tapi sekarang se--," ucapan Andra terpotong ketika tiba-tiba Nessa mengeratkan pelukannya dan menyadarkan kepalanya di punggung Andra.

"Thats enough, Andra! Nggak usah dilanjutin. I know, thats hard for you, i'm sorry," ucap Nessa lembut membuat Andra mengulum senyumnya walau rasanya sungguh perih.

***

Sepasang kekasih itu telah sampai di tempat parkir fakultas hukum. Mereka tadi melakukan killing time sambil menunggu waktu perkuliahan dimulai. Sederhana, hanya berkeliling kota menggunakan motor sambil sesekali membahas sesuatu yang random. Bersama Nessa, Andra bisa melupakan segala sesaknya. Walaupun hanya sekejap.

"Sayang, kemeja kamu tambah basah! Kamu nggak ganti aja? Nanti masuk angin!" omel Nessa khawatir.

"Nggak apa-apa, sayang! Lagian mau ganti pakai kemejanya siapa? Kemejanya pak satpam?"

Saat perjalanan ke kampus tadi, tiba-tiba saja ada anak SMA yang mengendari motor dengan ngawur sehingga membuat kubangan air bekas hujan semalam mengenai tubuh Andra yang apesnya tepat di sebelah si anak SMA. Untung saja Nessa aman.

"Tau, ah! Terserah Kalandra!" Nessa mengerucutkan bibirnya tanda merajuk. Perempuan itu melangkahkan kakinya mendahului sang pacar. "Aku khawatir, tahu!"

Andra yang melihat kelakuan Nessa mendadak gemas sambil menyusul langkah gadis manisnya. Diusaknya dengan lembut rambut legam milik Nessa.

"Nessa, maafin Andra, ya? Ya ya?" bujuk Andra.

"Nggak ah, males,"

"Ih, Nessaaaa," Andra ikut-ikutan mengerucutkan bibirnya.

"Jelek, Andraaaa!"

"Nanti aku traktir es krim, deh!" bujuk Andra mengeluarkan jurus jitunya. Mata Nessa langsung berbinar antusias.

"Seriously?"

KALANDRA: 'Perfectus' Risus (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang