Egita tertunduk, sedetik kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Nayla. Gadis yang berada dibawahnya itu terkekeh kecil kemudian memeluk tubuh Egita dengan erat.
Keduanya terengah engah, khususnya Egita hingga terlihat begitu kelelahan.
Egita merebahkan dirinya di samping Nayla, tampak tubunya yang penuh dengan keringat dan rambutnya yang berantakan.Nayla langsung memiringkan tubuhnya dan menggeser agar lebih dekat dengan Egita memelukkan tubuhnya pada Egita.
"Egi?" Panggil Nayla setelah napasnya lebih tenang.
"Iya?" Balas Egita.
Nayla meletakkan telinganya ke arah dada Egita, terdengar detak jantung Egita yang masih kencang. "I love this sound" ucapnya.
Egita hanya tersenyum, gadis itu memeluk tubuh Nayla. Merangkul penuh dengan kedua tangannya.
Nayla menatap lukisan tubuhnya. Bukankah itu sangat erotis? Egita menggambarnya dengan sangat detail. Garis lekuk dan batas tubuhnya sangat tegas tapi juga halus.
Pallete cat itu tumpah, finishing dari Egita belum selesai tapi dirinya sudah lebih dulu duduk dalam pangkuannya. Bahkan jika lukisan itu belum selesai, dia sudah terlihat sangat indah.
"Aku tetep gabisa jadi yang pertama ya Gi?" Tanya Nayla.
Tentu saja, Egita sudah lebih dulu melukis tubuh Renia dan dirinya dilukis setelah gadis itu.
Egita ikut memandang lukisannya.Nayla mengangkat kepalanya, memutar tubuhnya untuk terlungkup dan menghadap ke arah Egita. Gadis itu memegang tatto yang ada di bahu Egita.
Nama lengkap Renia.
"Beberapa hari lagi aku tunangan, dan mungkin kamu lagi di Jakarta. Mama sama papa pengen kamu Dateng tapi aku jawab kamu sibuk, banyak pameran, Egi nyebelin sekarang setelah sahabatnya Dateng"
Egita tersenyum.
"Aku nggak tau akan gimana respon mama sama papa kalau tahu sebenernya aku udah punya orang lain yang lebih bisa aku cintai daripada cowok itu. Tapi aku takut kalau itu malah ngebuat kita nggak bisa ketemu lagi Gi"
Egita mengangguk. Dia mulai membelai rambut dan kepada Nayla.
"Mereka suka sama kamu, tapi tahunya kita sebatas temen. Lukisan kamu buat keluarga aku juga dipasang di ruang keluarga dan mereka sesuka itu sama karya kamu"
Nayla mulai berkaca kaca dan kini dia menatap mata Egita.
"Aku takut kamu berubah Gi"Degh!
Apa yang ia katakan?
Bukankah itu sangat sama dengan yang dikatakan oleh Renia saat itu?"Aku juga takut diri aku sendiri berubah, tapi aku udah berusaha cerita sama dia gimana posisi kamu di hidupku. Gak peduli deh dia cemburu atau enggak sama kamu, yang penting dia tahu gimana penting kamu di hidup aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Shawl Indonesia Ver. [Seulrene] END
FanficSelamat datang di Kota Semarang 😊 start : 12 September - 12 Oktober 2022 DILARANG KERAS UNTUK MENG-COPAS!!! CERITA ASLI MILIK AUTHOR!!! 🔞🔞🔞 ©lluneigixx_