20. Day 8 (2)

446 61 16
                                    

Day 8 panjang ya bestie.

Siap" Renia beraksi nih...

Egita berjalan di depan Renia tanpa menggandeng tangan Renia tidak seperti yang ada di mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Egita berjalan di depan Renia tanpa menggandeng tangan Renia tidak seperti yang ada di mimpi. Ilalang disini lebih rendah dari yang ada di sekitar jalan setapak kampung. Angin pagi hari menerpa mereka kesana kemari dan membuat mereka tampak seperti lautan ilalang yang bergelombang.

Egita sudah sampai di dekat pohon, ia langsung mengambil foto Renia diam diam saat gadis itu masih berjalan di jalan setapak.

"Kamu ngelukis dari mana?" Tanya Renia.

Egita menunjuk ke salah satu batu yang ada di tengah rerumputan itu. "Tuh ada batu kan? Dari sana aku ngelukisnya"

"Oowwhh" Renia mengangguk angguk.

--

Keduanya duduk di atas rumput hijau yang ada di bawah pohon.

Egita menarik napas panjang, memejamkan matanya untuk menikmati udara pagi di tempat tersebut.

"Damai banget ya disini, nggak heran kalau kamu betah tinggal di tepi pantai kayak gini" ucap Renia.

Egita membuka matanya. "Bukannya kamu juga pengen? Tapi takut ombak kan? Padahal ini pantai Utara"

"Emang beda ya?" Tanya Renia

Egita terkekeh. "Ombaknya lebih kecil dari pada pantai yang ada di selatan Renia"

"Ohh gitu"

Keduanya kembali hening.

--

Beberapa saat kemudian.....

"Ren?" Panggil Egita membuka lagi pembicaraan di tengah damainya suara desik rumput yang bergesekan satu sama lain karena hembusan angin yang sejuk.

"Hmm? Apa?" Sahut Renia sembari menoleh ke arah Egita. Rambutnya ikut teterpa angin dan membuat si pemilik mengaitkannya ke belakang telinga.

Egita ikut menoleh melihat ke arah mata  Renia. Mentapnya dengan sangat dalam. "Maaf ya harusnya malam itu aku hajar aja si Yoga sama temen temennya"

Renia langsung mengerti malam apa yang dimaksud oleh Egita. Jelas... Malam dimana rekaman itu di ambil dan Egita datang untuk menjemputnya karena Renia sudah menghubunginya saat ia pergi ke toilet.

Renia tersenyum "Aku yang salah Gi, aku terlalu percaya sama cowok itu" jawabnya.

"Aku nggak nyangka dia bakal balik dan ngeganggu kamu lagi kayak gini, aku janji kalau ketemu sama dia nggak akan aku lepasih tuh cowok. Aku hajar sampek habis di depan kamu"

"Heh kok ngomongnya gitu sih? Udahlah gausah berantem berantem kayak gitu, lagian aku belum tahu itu siapa Gi bisa aja temennya dia"

"Ya terserah deh pokoknya aku bakal hajar mereka yang bikin kamu sedih sampek kabur dari rumah kayak gini"

Red Shawl Indonesia Ver. [Seulrene] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang