4. Day 1 (2)

701 80 1
                                    

       Egita menghentikan motornya di depan toko baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Egita menghentikan motornya di depan toko baju. Renia langsung tampak senang setelah melihat toko itu.

"Yes belanja!" Seru Renia kemudian turun dari motor.

Egita hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Renia. Selalu extra saat mereka akan berbelanja. Apapun itu, bahkan saat ke mini market, sudah mengalahkan anak kecil.

"Kamu peka banget" ujar Renia langsung menarik tangan Egita masuk ke dalam toko tersebut.

"Ya emang kamu nggak ganti baju? Emang mau pake bajuku?" Tanya Egita selagi mereka berjalan masuk.

Di dalam Renia mulai memilih baju yang ingin ia beli. Egita tidak beli, hanya melihat ke bagian baju lengan panjang. Seperti sweater dkk.

-

Saatnya ke kasir. Setelah mentotal semuanya, Egita langsung mengeluarkan kartunya untuk membayar. Sedangkan calon pemilik baju baju itu masih melihat lihat.

Egita langsung menghampirinya. "Heh, udah bisa bangkrut aku, Sini cepetan"

Renia menunjuk ke arah jaket yang di atas sana. "Itu...", Rengeknya.

Egita meraih tangan Renia. "Udah pake punya Bima aja, lebih anget, gratis pula" ia mengajak bocah itu untuk beridri di sampingnya selama proses membayar.

2 tas besar masing masing Renia dan Egita bawa keluar dari toko.

"Make up? Egi! Beli make up ya? Plissss" Renia kembali meminta seperti anak kecil.

Egita menghela napas. "Untung ya kemarin cair uangku, yaudah ayok"

"Yes! Senangnya punya sahabat kaya" Renia naik keatas motor.

"Kaya apa? Kaya setan?" Tanya Egita.

Renia tertawa. "Bukan aku ya yang ngomong"

Egita menggeleng gelengkan kepalanya. "Sering kamu ngomong, baru sekarang aja ditahan"

Mereka kembali mendatangi 1 toko lagi, berisi kosmetik yang cukup lengkap dan Egita hanya menunggu Renia berbelanja sambil bermain ponsel.

Renia sibuk memilik, membaca jenis dan merk barangnya. Sesekali juga mengingat apa yang yang ia miliki di rumah sana agar tidak ganti merk lagi.

Renia kemudian melihat ke arah Egita, gadis itu sedang menerima telephone dari seseorang. Entah siapa tapi Egita sedikit memasang wajah cemas. Pacarnya kah? Tapi Egita tidak pernah cerita bahwa dia punya pacar.

Setelah selesai semuanya, Renia keluar. Menghampiri Egita dan memberikan kembali kartunya.

"Udah?" Tanya Egita sembari menyimpan kembali kartu tersebut.

Renia tersenyum kemudian mengangguk. "Yuk pulang?"

"Ehh aku mau ngomong" ucap Egita.

"Iya? Ngomong aja" jawab Renia, bersiap mendengarkan.

Red Shawl Indonesia Ver. [Seulrene] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang