Dark Eyes
Bab I
Seseorang dalam bayangan
"Pergi kau anak iblis! Aku tak mau melihat mukamu lagi!"
Kenapa.. Kenapa...
"Pergi, jangan kembali lagi di hadapanku!"
Siapa saja.. Tolong..
"Mempunyai anak sepertimu, sebaiknya aku mati saja!"
Tidak.. Tidak..
Itu tidak benarkan?!
Oh iya.. Wakatsu..
Wakatsu.. Wakatsu?!
Dimana kamu, wakatsu?!
Itu tidak benarkan, Wakatsu?
Wakatsu... Wakatsu..
Tolong aku Wakatsu!
Wakatsuuuu!!
Enam belas juli, pukul setengah empat sore.
"Wakatsu!" Teriak charon dengan tangisannya.
Ketika kesadaran Charon mulai memulih, inilah yang dilakukannya. Tiba-tiba saja, Charon berteriak kencang sambil memanggil namaku. Dengan sebuah tetes air mata yang berlinang di pipinya, Charon menangis di hadapanku.
Ia memeluk tubuhku yang berada tepat di sampingnya.
Kejadian ini berlansung secara tiba-tiba dan begitu cepat, sampai-sampai aku terkejut dibuatnya. Dengan matanya yang tertutup dia tetap memeluk erat tubuhku dan secara berulang-ulang memanggil namaku.
Entah ada apa dengan dirinya, aku pun tak tahu itu. Mungkin ada sesuatu yang mengganjal di dalam pikirannya, mungkin..
Melihat sikapnya itu membuatku menjadi iba. Tidak, iba mungkin bukan suatu kata yang cocok untuk situasiku ini, prihatin mungkin lebih tepat.
Perlahan di tengah keadaannya itu, aku mulai mengulurkan kedua tanganku dan mengelus pundaknya dengan sangat berhati-hati lalu berkata..
"Sudah, sekarang sudah tidak apa-apa, Charon.." ucapku berusaha untuk menenangkannya.
Sejenak Charon terdiam di dalam tangisannya setelah mendengar suaraku. Ia terdiam seakan-akan ia tersadar di dalam tangisannya itu.
Mendengar suaraku yang begitu jelas dan sedikit parau, membuat Charon tersentak.
Perlahan Charon mulai membukakan matanya.
Lalu dengan wajahnya yang penuh dengan keheranan, ia memandang Yuri yang berada tepat di dalam pandangannya.
Melihat sorot mata Charon yang memandangnya, Yuri tak tinggal diam. Dengan sebuah simpul senyum dan wajahnya yang sangat ramah, Yuri mulai menyapanya.
Menyambutnya dengan sangat hangatnya.
"Syukurlah, Charon!" ucap Yuri senang, "akhirnya kamu sadar juga!"
Dengan wajahnya yang penuh dengan senyuman, Yuri memandang Charon. Yuri tersenyum seakan senang akan kepulihannya.
Setelah itu, secara perlahan di dalam posisinya yang masih memelukku, Charon menatap wajah Yuri. Namun sapaan Yuri yang terlihat begitu hangat itu tak lansung membuat Charon menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Eyes - The Guilty Soul
FantasyDi saat penyesalan berubah menjadi dosa, dapatkah kau menghapusnya? Meski berusaha.. meski telah berusaha dengan keras, mungkinkah kau dapat menebus atau melupakannya? 'Semua manusia adalah orang berdosa. Yang membedakan, hanyalah perbuatannya.' Sat...