Kemudian, pada suatu hari Lucifer berkata kepada dirinya sendiri: "Mengapa harus Tuhan yang paling berkuasa di Surga? Mengapa bukan aku? Aku bisa terbang dan berubah wujud, aku elok serta gagah perkasa. Sesungguhnya aku ini sama pentingnya dengan Tuhan. Mulai sekarang aku tidak lagi akan melakukan perintah-Nya. Aku akan melawan-Nya dan Surga akan menjadi milikku!"
Maka, Lucifer pergi berkeliling Surga dan ia mengumpulkan banyak malaikat yang juga tidak suka dianggap kurang penting dibanding Tuhan hingga terbentuklah suatu pasukan yang besar. Pasukan para malaikat itu menuju Tahta Allah dan berkata dengan sombongnya: "Kami ini sama pentingnya dengan Engkau. Mengapa harus Engkau yang menjadi Raja atas Surga dan atas kami? Kami ini Gagah perkasa dan Elok dan penuh Kebanggaan diri. Kami akan bertempur melawan Engkau untuk merebut Kerajaan Surga."
Tuhan memandang mereka, dan kemudian Ia berkata: "Lucifer, Aku menganggapmu sebagai seorang sahabat, dan Aku percaya kepadamu. Bertindaklah bijaksana, coba pikirkan apa yang hendak engkau lakukan ini."
"Aku sudah memikirkannya," kata Lucifer, "dan lebih baik aku tidak tinggal di surga sama sekali daripada Engkau harus menjadi Rajaku, demikian juga pendapat para malaikat yang lain!"
Dan di belakangnya seluruh para malaikat yang memberontak berseru dengan suara lantang: "Kami berpihak pada Lucifer! Hidup Lucifer! Biarlah ia yang memerintah atas kami di Surga! KAMI TIDAK MENGHENDAKI TUHAN!"
"Baiklah," kata Tuhan, "jika kalian tidak menghendaki Aku. Tetapi, jika kalian hendak menguasai Surga, kalian boleh mencobanya jika kalian mau."
Kemudian, Tuhan memanggil Malaikat Agung Mikhael dan memerintahkannya untuk membentuk Pasukan Balatentara Surgawi yang berada di pihak Tuhan.
Maka terjadilah Pertempuran Besar di Surga antara Mikhael dan para malaikatnya melawan Lucifer. Lucifer berperang, dan para malaikatnya juga berperang, tetapi mereka TIDAK DAPAT menang.
Mikhael menghalau Lucifer dari Surga dan Lucifer jatuh ke bawah dan ke bawah dan ke bawah hingga ke neraka. Semua malaikat pengikutnya dihalau juga bersama dengan Lucifer.
Pintu Surga kemudian ditutup. Sorak-sorai terdengar membahana dari pihak Balatentara Surgawi yang dipimpin oleh Mikhael: "Surga telah menang! Bersoraklah dan bergiranglah, hai seluruh malaikat Allah! Allah yang Maha Baik selalu menang!"
***
Lucifer menatap kami dengan penuh kebencian. Tidak, bukan seperti itu. Rasanya, ungkapan tersebut salah..
Kesombongan
"Aku tersanjung manusia rendahan sepertimu bisa mengetahui namaku. Tetapi walau kau manusia, aku takkan segan-segan."
Seakan tidak ingin pamornya jatuh, Erica mengeluarkan gigi taring, serta menyeringai penuh percaya diri. Tetapi bukan berarti Erica menurunkan kewaspadaannya. Ia masih mengawasi kami dan menengadah kesekitar sebelum akhirnya membuang pandangan kembali.
Erica menatap Iblis tersebut.. sebuah sosok yang kini mengancam keselamatan kami. Dengan sebuah pijakan mantap, ia berdiri menghadang iblis itu dari jauh dibelakangku.
Tanpa keraguan, kebimbangan.
Kelihatannya Erica tidak ingin menurunkan kewaspadaan walau hanya sesaat. Walau di tengah situasi ini seharusnya ia lebih memperhatikan keadaannya. Sementara di tengah keadaan gawat tersebut, Charon terlihat membaik seiring berjalannya waktu.
Walau penutupan lukanya sembuh cukup cepat, sesungguhnya kondisi charon masih memperihatinkan. Saat ini ia masih tetap tidak sadarkan diri.
Seakan merasakan firasat buruk, Erica segera melancarkan serangan andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Eyes - The Guilty Soul
FantasyDi saat penyesalan berubah menjadi dosa, dapatkah kau menghapusnya? Meski berusaha.. meski telah berusaha dengan keras, mungkinkah kau dapat menebus atau melupakannya? 'Semua manusia adalah orang berdosa. Yang membedakan, hanyalah perbuatannya.' Sat...