Keraguan dan perselisihan

133 7 3
                                    

Dark Eyes

Chapter XIII

Keraguan dan perselisihan

"Kau!" teriaknya.

Begitulah perkataan pertama yang kudengar dari bibir kecilnya ketika ia berhasil membuka pintu serta melihatku. Ia berteriak, seakan ia sangat terkejut dengan kedatanganku yang sangat tiba-tiba di depan matanya.

"Hai, Nagawa-san!" sapaku dengan sebuah senyuman, berharap ia akan menyambutku dengan hangat.

Tapi sepertinya tidak begitu..

"Darimana kau tahu tempat ini?!" sergahnya ke arahku, dengan raut wajah yang masih terkejut serta tampak sedikit kesal.

Mungkin kedatanganku sedikit mengganggunya.

"Aku mengetahuinya dari Sensei di kelas kita!" balasku tanpa perasaan ragu.

Hari ini adalah hari kamis,

hari dimana aku menghabiskan waktu pulangku,

untuk menemui seseorang yang tidak begitu kukenal..

Kuterangkan sekali lagi,

sebenarnya aku enggan untuk menemuinya,

jika ini tidak berhubungan tentang jiwa tersesat.

Melakukan sebuah pertemuan konyol,

dan berharap semua ini akan cepat berakhir..

Meski sebelumnya aku sempat ragu,

mengingat temperamental wanita satu ini yang berantakan..

Yah, kuharap semua ini berjalan dengan baik..

Aku tersenyum, meskipun itu terlihat sedikit kupaksakan. Tanpa mengalihkan pandangan, aku terus melihatnya. Sama halnya masih terus memutar otak dan menyimpan segudang alasan yang akan kuberikan kepadanya.

Tetapi ketika memperhatikannya lebih dalam, aku sedikit terkejut.

Reaksi dari sikapnya sedikit membingungkanku.

Saat mendengar pernyataanku, ia hanya terdiam. Bungkam seperti seseorang yang sedang berpikir sangat keras. Entah apa yang sedang dipikirkannya, aku pun tak begitu memahaminya.

Hanya hal kecil itulah yang bisa kuterka darinya. Sebab, raut wajah Isuki sangat jelas menggambarkannya.

Bisa saja aku menyebutnya bahwa saat ini ia sedang kesal.

Tapi bukan berarti dia harus mengabaikanku dan menunjukan ekspresi wajah yang terlihat menyebalkan itu,kan?

Namun tak ada waktu untuk ragu, apalagi bingung. Yang jelas, aku harus berhasil meyakinkannya hari ini.

Itulah tujuanku,

dan aku harus melakukannya..

Sungguh menyebalkan..

"Lalu, apa yang kau inginkan?" tanya Isuki dari keterdiamannya.

Tanpa ragu atau berbasa-basi, ia mengutarakan pertanyaannya itu.

Pernyataan yang tidak menarik,

dari wanita yang tidak menarik.

"Kamu ini tidak ada manis-manisnya, yah.." eluhku dengan sebuah desahan nafas.

"K..KAU!! APA YANG KAU BILANG?!" teriaknya menggema dengan sedikit geraman, seakan ia siap melumatku yang berada di depannya.

Wajahnya terlihat memerah padam.

Dark Eyes - The Guilty SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang