Dark Eyes
Bab V
Charon, Yuri, dan Erica
Aku adalah Akika Wakatsu, seorang remaja berumur tujuh belas tahun. Hobiku membaca manga, menonton anime, dan tidur siang. Yah lebih kerennya bisa dibilang "OTAKU".
Tapi akhir-akhir ini aku tak punya banyak waktu untuk hobiku itu. Ini semua sudah terjadi semenjak kedatangan Charon si iblis pencari jiwa tersesat.
Terlebih semenjak kedatangannya, aku selalu terlibat masalah-masalah besar. Seperti hari ini..
BAGAIMANA AKU BISA MEMBACA MANGA DENGAN TENANG?!
"Rizuna-san.. bisakah kamu merenggangkan sedikit pelukanmu?" ucapku kepadanya.
Dengan ekpresinya yang manis, Rizuna tersenyum menatapku. Namun pada akhirnya ia hanya bersikap manis tanpa sedikit pun menghiraukan perkataanku.
"Siapa wanita ini, Wakatsu!" ucap Charon ketika memasuki kelas.
Dengan mulutnya yang terbuka, Charon memandangku. Ia menatapku dengan penuh ketidak percayaan. Dari sikapnya itu seakan ia terkejut melihat Rizuna memelukku.
Yah, sebelumnya aku belum menjelaskannya. Semenjak kejadian tiga hari yang lalu, Charon selalu mengantarkan bekal makan siangku ke sekolah. Walaupun terkadang semua itu membuatku lelah.
Terlebih semenjak kedatangannya ke sekolah, Erica selalu menatapnya dengan tajam. Serta lebih parahnya lagi, tak jarang terlihat pertengkaran di antara mereka setiap kali memandang.
Meskipun semua itu tidak seberapa, dibandingkan dengan pertemuan pertama mereka..
Waktu itu sungguh sangat tidak menyenangkan..
Itu terjadi tepatnya tiga hari yang lalu..
Pada saat kedua kalinya Charon mengantarkan bekal makan siangku.
Beruntungnya Rizuna dan Yuka tidak ada pada saat kejadian itu.
Jika tidak, mungkin lebih merepotkan lagi...
Dua puluh enam juli, pukul dua belas siang.
"Wakatsu!" teriak Charon ketika berhasil membuka pintu kelas.
Kejadian ini berawal seperti saat terakhir kali Charon mengantarkan bekal makan siangku yang tertinggal. Pada saat itu serempak pandangan teman-teman di kelas menuju ke arahku.
Mereka menatap aneh diriku.
Akan tetapi tak semuanya seperti itu. Semuanya terlihat biasa saja, kecuali Erica.. benar.. hanya Erica yang menatap dengan sorot mata yang tajam ketika melihat kehadiran Charon.
Entah mengapa, begitu ketika melihatnya, ekspresi wajahnya menjadi sangat dingin.
Terlebih lagi tak sedikit pun pandangannya berpaling dari tubuh Charon. Yah jika kugambarkan, tatapan matanya sama persis seperti pada saat dia melihat kehadiran Asmodeus.
Tetapi ketika melihat situasi yang memanas itu, aku tak hanya tinggal diam. Dengan sebuah pertanyaan yang singkat, aku mencoba untuk menanyakan maksud dari sikapnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Eyes - The Guilty Soul
FantasíaDi saat penyesalan berubah menjadi dosa, dapatkah kau menghapusnya? Meski berusaha.. meski telah berusaha dengan keras, mungkinkah kau dapat menebus atau melupakannya? 'Semua manusia adalah orang berdosa. Yang membedakan, hanyalah perbuatannya.' Sat...