Dipercepat

7 3 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 19.30

Keluarga Devano sudah datang kerumah Safiyah untuk membicarakan tentang pernikahan Devano dan Safiyah.

Sedangkan Safiyah masih di kamarnya bersiap-siap.
Lalu umi pergi memanggil Safiyah di kamarnya, karena semuanya sudah menunggu.
Umi: " Safiyah, cepat nak semuanya sudah menunggu". Pinta umi untuk segera turun.
Umi membuka pintu kamar Safiyah.
Cklek
Safiyah menyaut: " Iya mi bentar lagi siap".
Umi berdecak: " Astaghfirullah Safiyah, kamar kamu kayak kapal pecah, berantakan sekali".
Ujar umi melihat kamar Safiyah yang berantakan. Baju nya berserakan di mana-mana.
Safiyah: " Hehe, maaf umi. Nanti Safiyah beresin."
Ucap Safiyah meminta maaf.
Umi hanya menggelengkan kepalanya
Umi: " yaudah, kamu cepet turun, semua nungguin kamu tuh." Setelah itu umi pergi.
Safiyah mulai memakai sedikit bedak ke wajahnya dan lipbalm ke bibirnya. Ia tersenyum melihat dirinya di pantulan cermin.
Setelah itu Safiyah turun kebawah, semua keluarga sudah berkumpul di sana. Safiyah menuruni tangga sambil tersenyum menunduk.
Safiyah duduk di dekat umi nya, semua orang menatapnya, apalagi Devano terpesona dengan penampilan Safiyah, apalagi nanti Safiyah memakai baju pengantin.
Bunda tersenyum ke arah Safiyah: " MasyaAllah nak, kamu cantik sekali, liat noh devano sampe ga kedip. Hehe". Puji bunda sambil melirik Devano.
Devano mendengar itu langsung menunduk malu.
Safiyah terkekeh dengan ucapan bundanya, begitu pun semuanya. bahwa Devano terpesona dengan penampilan nya.
Safiyah: " makasih bunda".
Abi: " Baik, langsung saja kita mulai. Jadi maksud kami mengundang pak Devandra dan keluarga untuk membicarakan tentang pernikahan Devano dan Safiyah."ucap Abi memberitahu keluarga devano.
Pak Devandra: " Baik pak silahkan, apa yang ingin dibicarakan". Ujar pak Devandra mempersilahkan.
Abi: " jadi begini, Safiyah itu sering sekali down memikirkan mantan pacarnya yang sudah meninggal, dan kami tidak tega melihatnya seperti ini terus, jika dibiarkan Safiyah akan ngedrop mental dan fisiknya ditambah kami akan keluar kota untuk urusan pekerjaan disana, dengan waktu cukup lama. Jadi kami memutuskan pernikahan nya di percepat, supaya devano bisa menjaga Safiyah dan membantu nya untuk melupakan mantannya.
Apa kalian setuju?". Jelas Abi
Orang tua Devano mengangguk mengerti.
Pak Devandra: " kami sih setuju saja ya Bun, karena lebih cepat lebih baik. Terserah Devano nya saja." Ujar pak Devandra.
Bunda: " iya, gimana Dev siap ga?". Tanya bunda
Devano berkata: " Bismillahirrahmanirrahim, devano siap, bagaimana dengan Safiyah?." Ucap devano yakin. Devano bertanya pada Safiyah apakah dirinya siap. Karena ia tau Safiyah itu masih belum mengikhlaskan Aldi.
Safiyah menatap mereka satu persatu, tiba-tiba Aldi berdiri di dekat Devano tersenyum menatapnya sambil mengangguk.
Safiyah ikut mengangguk: " Iya, insyaallah aku siap." Sambil memejamkan matanya, setelah itu Aldi menghilang. Mereka semua mengucap syukur, karena Safiyah mau menikah secepatnya dengan devano. Ia mencari-cari keberadaannya, tapi tidak ada.
Umi melihat Safiyah yang sedang mencari sesuatu.
Umi bertanya: " Ada apa nak?, Cari apa?".
Safiyah: " Tadi aku liat Aldi berdiri didekat Devano mi, sambil tersenyum mengangguk, seolah dia menyuruhku untuk menyetujuinya." Ucapnya memberitahu, wajah Safiyah mulai murung.
Umi: " Berarti Aldi pengen kamu bahagia dengan Devano nak, sebagai penggantinya, jadi kamu gausah sedih ya, nanti Aldi tidak tenang disana." Ujar umi menasehati safiyah. Safiyah tersenyum mengangguk.
Devano yang melihat Safiyah tersenyum lagi pun merasa lega. Dan devano berkata dalam hatinya.
Saya berjanji Aldi, akan membuat safiyah bahagia, maaf jika nanti di hati Safiyah bukan kamu lagi, melainkan saya. Semoga kamu tenang disana.
'Batinnya'

Abi: " Baiklah bagaimana acara pernikahan nya di selenggarakan setelah Safiyah ujian sekolah?". Tanya Abi pada semua nya.
Mereka mengangguk setuju begitu pun dengan Devano dan Safiyah.
Safiyah: " Tapi bi, aku pengen sekolah ga tau pernikahan aku, kecuali sahabat aku." Pinta Safiyah
Abi: " Baiklah Safiyah tidak masalah".
Safiyah: " Aku boleh minta syarat nikah kak?".
Devano: " iya silahkan itu hak mu". Jawab devano.
Safiyah: " Aku tidak ingin di poligami nantinya jika Ka devano Mencintai perempuan selain aku, lebih baik pulangkan aku ke orangtuaku. Kedua, jika kak Devano marah, jangan membentak dan memukul ku karena aku takut terjadi itu nantinya. Ketiga, aku ingin mengunjungi makam Aldi setiap Jum'at."
Devano: " Insyaallah itu tidak akan terjadi Safiyah. Saya bukan laki-laki yang suka membentak dan main tangan ketika marah. Dan saya tidak akan berpoligami meskipun itu Sunnah, karena itu dilakukan oleh orang yang mampu berperilaku adil saja. Saya dengan mu saja sudah lebih dari cukup, membina rumah tangga dengan 1 perempuan saja berat apalagi 2. Saya pasti menyetujui permintaan mu yang terakhir, karena itu hakmu."
Ujar devano.
Safiyah tersenyum mengangguk.
Tidak lama kemudian orangtua devano dan dia pun pulang, karena malam sudah larut. Begitu pun Safiyah dan kesua orangtuanya, memutuskan untuk pergi ke kamar nya masing-masing untuk tidur.

                              • • •

Rumah Devano

Devano sedang merebahkan tubuhnya di kasur untuk tidur, setelah tadi ia pulang dari rumah Safiyah. Ia masih memikirkan safiyah, ia takut safiyah tidak bahagia dengannya. Setelah itu devano pun tertidur karena mengantuk.

Di sebuah taman yang indah dan sejuk devano melihat seorang laki-laki yang duduk di kursi panjang warna putih membelakangi nya.
Laki-laki itu kemudian berdiri dan berbalik untuk menghampiri devano, betapa terkejutnya devano saat melihat bahwa laki-laki itu adalah Aldi.
Aldi kemudian menghampiri Devano.

Aldi: " Hai, gue Aldi, pasti Lo udah tau kan?, Gue kesini cuma mau minta sama lo tolong jaga Safiyah, cintai dan sayangi dia dengan tulus. Lo beruntung bisa hidup sama dia, jangan pernah sia-sia kan dia. Gue yakin dia cinta sama Lo meskipun butuh waktu cukup lama. Gue ga akan tenang sebelum Safiyah nikah sama Lo, jadi setelah Safiyah nikah sama Lo gue udah tenang dan pergi. Inget pesan gue, gue pergi". Pesan Aldi pada devano
Aldi mulai menghilang bersama cahaya yang terang.
Devano hanya terdiam mencerna perkataan Aldi tadi. Setelah itu ia terbangun dari mimpinya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~






























Alhamdulillah part ini selesai, terimakasih yang sudah baca sampai ketemu di part selanjutnya.🙏😊.

TRANSFORMASI SAFIYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang