Mirip Dia

4 1 0
                                    

             

               Selamat membaca 🤗












Safiyah terbangun dari tidurnya, ia melirik jam ternyata sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Lalu ia menoleh ke arah suaminya yang sedang tertidur di samping sambil memeluknya. " Masyaallah kak, kamu tambah ganteng aja kalo lagi tidur". Sambil mengelus-elus rambut suaminya. Lalu Safiyah membangun suaminya untuk sholat berjamaah bersama nya. " Kak bangun, udah subuh kak". Panggilnya sambil menepuk pelan pipi suaminya.
Devano yang terusik pun membuka matanya " hmm iya ". Setelah membangun suaminya ia beranjak dari tempat tidur. " Aku wudhu duluan ya, kakak cepet bangun".  Ucapnya lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai wudhu ternyata Devano sudah bangun dari tidurnya dan ia langsung masuk ke kamar mandi untuk wudhu. Sedangkan Safiyah menyiapkan sajadah untuk mereka sholat. Lalu mereka sholat berjamaah bersama.

Setelah selesai sholat Safiyah mencium tangan Devano dan Devano mengecup kening Safiyah. Sambil merapikan mukena dan sajadah nya Safiyah berkata.

" Kakak mandi dulu aja, aku siapin baju kakak".

" Emm gimana kalo mandi berdua". Tanya nya, menjaili Safiyah.

Safiyah mendengar hal itu langsung terkejut " e-enggak mau, kakak aja sendiri". Tolak Safiyah, dengan ekspresi tegangnya.

Devano menahan tawanya melihat ekspresi Safiyah " hahaha muka kamu lucu banget, hahaha. ngga ko saya bercanda". Ucapnya sambil menertawakan istrinya.

Safiyah yang merasa di kali dan ditertawakan pun kesal dan keluar dari dalam kamar meninggalkan Devano.

" E-eh Saf tunggu, saya cuma bercanda maaf". Teriak Devano.

                              • • •

Safiyah menuruni tangga masih dengan ekspresi wajah kesalnya. Tapi sekesal apapun dia, dia adalah seorang istri yang harus menyiapkan keperluan suaminya. Safiyah berjalan ke arah dapur, terlihat bibi yang sedang menyiapkan sarapan.

" Eh neng Safiyah udah bangun, den Devano nya udah bangun belum neng?". Tanya bibi

" Udah bi, lagi mandi di atas". Jawabnya

" Ohh gitu toh, yaudah neng sarapan dulu aja".

" Nanti aja bi bareng ka Devano, sekarang Safiyah mau bikinin kopi dulu".

" Ohh mau bibi bantu ". Tawar bibi

" Gausah bi, Safiyah bisa ". Tolak halus Safiyah

" Yasudah bibi nyuci piring dulu ya".
Pamit bibi

Safiyah mengangguk, lalu ia membuatkan kopi untuk Devano. Setelah membuat kopi ia pergi ke kamarnya dan menyiapkan baju kantor suaminya.

Tidak lama kemudian Devano sudah selesai dengan mandinya, Safiyah langsung masuk ke kamar mandi tanpa berbicara melewati suaminya.

Devano yang melihat Safiyah diam saja melewatinya " apa dia masih kesel". Lirihnya

                               • • •

Safiyah sudah rapi dengan seragam nya ia pun keluar kamar lalu menuruni tangga terlihat Devano sedang meminum kopi. Safiyah bergegas keluar menghindar darinya.
Sejujurnya ia masih kesal dengan suaminya, biarlah itung-itung kerjain balik. Lalu Safiyah memakai helm Dann menghidupkan motor nya lalu pergi ke sekolah.

Devano sedang sarapan dan meminum kopi mendengar suara motor langsung bergegas keluar " Safiyah tunggu, kenapa kamu tidak pamit ke saya". Ucapnya sambil berteriak. Sedangkan Safiyah sudah melaju jauh dengan motor nya.
" Se kesel itu dia sama saya " gumamnya.

                                 • • •
 
Safiyah telah sampai di sekolahnya, ia memakirkan motornya lalu berjalan sambil menengok ke belakang " huh... Untungnya kak Devano gk ngejar aku". Dan tiba tiba...

Brukk

Safiyah tidak sengaja menabrak seorang laki-laki di depannya karena berjalan tidak melihat ke depan.
" Aduh... ". Sambil mengusap dahinya lalu menatap laki laki itu " e- eh ..." Ia menatap tak percaya laki laki dihadapannya yang mirip sekali dengan mantan kekasih nya, Safiyah menatap sendu laki laki itu sambil tersenyum " seandainya di hadapan ku ini benar-benar kamu mungkin aku akan bahagia sekali meskipun sesaat, tapi aku sadar sesadar sadarnya kalo laki laki ini bukan kamu". Batinnya. Laki laki itu melambaikan tangannya di depan Safiyah " hey..." Safiyah tersadar dan mengusap air matanya yang menetes " maaf maaf, gue gk sengaja" ucapnya lalu berlari sambil menangis. " Tu  cewe kenapa? " Gumamnya. 

                            • • •

Safiyah duduk di kursi yang taman belakang sekolah sambil masih menangis " hikss kenapa dia mirip kamu hikss, nnngeliat dia rasanya kyyk ngeliat kamu hiks...".

Dari kejauhan Caya melihat Safiyah sedang menangis langsung menghampirinya" astaga Saff, Lo kenapa? Suami Lo kdrt?  Atau kenapa? ". Tanyanya panik melihat Safiyah yang menangis.

Safiyah menggeleng " ngga ca, a- aku keinget Aldi, tadi hiks aku ketemu lagi orang yang tidak mirip dia hikss" ucapnya menjelaskan.
Caya mendengar itu sontak mengeraskan suaranya " APAA ADA ORANG YANG MIRIP ALDI".

" ssst, Lo bisa kecilin suara lo gk, no orang pada liatin". Pintanya pada Caya.
" Hehe maaf reflek. Lo ketemu di mana orangnya". Tanya nya

" Di koridor, gue gk sengaja nabrak dia". Jawabnya

Caya mengangguk mengerti " tapi ko gue gk pernah liat dia ya disekolah. Apa dia murid baru? " Tebak caya karena menurut nya baru kali ini ada laki" yang mirip mantan sahabatnya.

" Hmm bisa jadi. T- tapi klo bener gimana , gue keinget sama dia terus".

" Oke tenang. Klo bener satu satunya cara Lo harus lawan dan ikhlas in Aldi". Saran Caya

" Bantu gue ya, gue masih ngerasa bersalah dan sebenarnya belum ikhlas".

" Tenang Saff gue pasti bantu Lo begitu pun dengan jenis dan qia". Ucapnya meyakinkan Safiyah.

" Makasih ya, sayang deh sama Lo". Ucapnya langsung memeluk Caya.

                                 • • •

Di lain tempat Devano sedang terduduk di ruang kerjanya ia memikirkan cara supaya istrinya tidak marah lagi dengannya, " gimana caranya supaya Safiyah gk kesel lagi ya, apa saya masakin makanan kesukaannya aja siapa tau dia seneng". Ucapnya tersenyum.

Ting

Muncul notif pesan dari nomor yang tidak dikenal.

0882987xxx

Assalamualaikum, Lo suami Safiyah kan. Gue Caya sahabatnya

     
                                     Waalaikumsalam,
                                          iya ada apa ya?

Tadi Safiyah nangis
Dia abis ketemu orang yang mirip mantan nya.

      

        Terus sekarang dia masih nangis?

Udah ngga

              Dia ketemu di mana orang itu?

Di sekolah, mending Lo sering deketin
Dia ya, dia masih belum sepenuhnya ikhlas in Aldi.

Baik, kamu tolong temani dia di sekolah. Dan saya akan berusaha lagi untuk membantu dia melupakan Aldi.terimakasih informasi nya

Setelah itu Devano menutup handphone nya. Dia semakin khawatir dengan istrinya.

Tok
Tok

"Masuk" perintah Devano.
" Permisi pak, sekarang waktunya jam meeting". Beritahu sekretaris nya
" Ohh iya saya segera keruang meeting". Ucapnya lalu pergi ke ruang meeting, karena terlalu memikirkan istrinya ia sampai lupa sekarang ada jadwal meeting.

TRANSFORMASI SAFIYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang