Bertemu dia

8 3 0
                                    

                         Selamat membaca

Di suatu tempat yang indah seperti taman penuh dengan tumbuhan, pepohonan dan juga bunga. Safiyah melihat seorang laki-laki yang ia kenal, yang ia rindukan kehadirannya. Laki-laki itu tersenyum pada Safiyah ia menghampiri Safiyah, Safiyah yang melihat itu tersenyum bahagia, karena keinginan nya terwujud.
Safiyah: "A-aldi, apa itu kamu?". Lirih Safiyah
Iyap. Itu Aldi ia memakai baju putih dan tersenyum kepada Safiyah.
Aldi: " Hai Safiyah, kamu jangan sedih ya nanti aku ikut sedih disini, kamu harus terus bahagia terus. Meskipun aku udah ga ada, tapi aku selalu ada di hati kamu."
Safiyah: " Ngga Al aku pengen disini sama kamu, kamu gak boleh ninggalin aku hikss".
Aldi menghapus air mata Safiyah sambil tersenyum.
Aldi: " jangan menangis Safiyah, jika kamu sedih aku juga sedih. Relain aku, ada cowo yang lebih baik dari aku untuk mu Safiyah. Dia itu jodoh mu dari Allah. Hubungan kita tidak direstui oleh Allah makannya allah memisahkan kita. Selamat tinggal Safiyah." Pamit Aldi pada Safiyah perlahan Aldi pergi menuju cahaya yang sangat terang sambil melambaikan tangan nya.

Setelah itu Safiyah terbangun dari tidurnya, ia berkeringat dan menangis sambil berteriak.
Safiyah: " Aaldiiii jangan pergi". Teriak Safiyah sambil menangis.
Umi dan Abi nya terbangun karena teriakan safiyah
Menghampiri Safiyah yang menangis.
Umi: " kamu kenapa nak, kenapa menangis?". Tanya umi khawatir
Safiyah: " aku bertemu dengan Aldi mi didalam mimpi, Aldi ninggalin aku, dia suruh aku jangan sedih, tapi dia sendiri yang buat aku sedih hikshh." Ujar Safiyah memberitahu sambil menangis tersendu-sendu
Abi: " Cukup Safiyah. Abi tidak bisa melihat kamu seperti ini terus, memikirkan dia yang bukan mahrom mu dan dia pun sudah meninggal. Abi akan langsung menikahkan kamu dengan devano, supaya devano membuat mu lupa dengannya dan kamu tidak seperti ini lagi". Ucap Abi tegas.

Safiyah: " t-tapi Abi Safiyah masih sekolah".
Abi: " Abi yakin devano mengerti. Ini yang terbaik Safiyah." Safiyah pasrah dengan keinginan Abi nya, mungkin ini yang terbaik untuk nya.

                              • • •

Jam 10.00

Safiyah dan orangtuanya pulang kerumah. Dari rumah sakit sampai pulang Safiyah hanya melamun. Ia masih ragu dengan keputusan Abi, dan apa yang akan terjadi nanti jika ia menikah dengan devano tanpa cinta.

Safiyah pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Umi yang melihat Safiyah yang melamun terus ingin menanyakannya kepada Safiyah. Umi pergi ke kamar safiyah.

Setelah sampai didepan kamar Safiyah umi mengetok pintu kamar safiyah.
Tok
Tok
Tok
Umi: " boleh umi masuk?" Izin umi pada Safiyah.
Safiyah berteriak: " Boleh mii".
Setelah di perbolehkan umi masuk ke dalam kamar Safiyah, disana Safiyah sedang duduk di kasurnya sedang memikirkan sesuatu. Lalu umi menghampirinya.
Umi: " Ada apa nak, umi perhatian kamu dari tadi melamun terus?". Tanya umi lembut.
Safiyah menggelar nafas: " Huft, mi Safiyah takut ga akan bahagia sama kak Devano , kita kan menikah tanpa rasa cinta." Ujar Safiyah menceritakan apa yang ia fikirkan.
Umi tersenyum sambil mengelus rambut Safiyah : " nak, umi yakin devano itu laki-laki baik, diliat dari cara dia memperlakukan mu, dia tidak pernah macam-macam dengan mu kan, bahkan disaat dia tau kamu memiliki pacar dia tidak marah. Tahu tidak devano itu sangat khawatir sama kamu pas tau kamu di culik. Umi yakin dia suka sama kamu." Ujar umi memberitahu Safiyah.
Safiyah mendengar kan cerita umi pun agak sedikit lega, karena devano benar-benar laki-laki baik.
Safiyah : " tapi Safiyah belum cinta sama dia mi." Lirih Safiyah.
Umi: " Safiyah, jika Devano jodoh kamu, Allah akan memberikan rasa cinta untuk kamu kepada Devano. Dan umi yakin Devano akan berusaha untuk mendapatkan cinta kamu dan membahagiakan mu".
Safiyah: " ohh gitu ya mi, makasih umi udah nasehatin Safiyah". Safiyah tersenyum dan memeluk umi.
Umi: " sama-sama nak. Yaudah umi masak dulu didapur, kamu istirahat dulu saja".
Safiyah hormat pada umi : " siap ibu negara".
Umi terkekeh dengan tingkah Safiyah.
Setelah itu umi keluar pergi ke dapur untuk memasak. Sedangkan Safiyah sedang rebahan di kasurnya sambil membaca novel. Tidak lama kemudian ia pun ngantuk dan tertidur.

                                • • •
Jam menunjukkan pukul 18.00
Safiyah terbangun karena suara azan di hp nya. Ia tertidur sejak tadi siang. Ia tidak sholat hari ini karena halangan. Setelah itu Safiyah beranjak dari tempat tidur dan pergi untuk mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Safiyah memakai pakaian santai dan maskeran sambil memutar lagu 'BlackPink venom'.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu, yaitu umi nya.
Cklek
Umi melihat Safiyah yang memakai masker terkaget, umi mengelus dada dan beristighfar: " Astaghfirullah hal'azim Safiyah, kamu ini ngangetin umi". Omel umi pada Safiyah.
Safiyah hanya cengengesan: " maaf umi".
Umi berkata: " nanti abis isya keluarga devano datang lagi kesini, mau bicara in tentang pernikahan kalian. Kamu siap-siap ya".
Safiyah mengangguk: " iya umi siap".
Setelah itu umi beranjak pergi.
Setelah kepergian umi safiyah pergi ke lemarinya untuk mencari baju yang cocok dengannya. Ia mengobrak - abrik lemarinya, sampai bajunya berserakan dimana-mana.


Setelah menggeledah lemarinya, Safiyah menemukan gamis yang cocok untuk nya di acara nanti malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah menggeledah lemarinya, Safiyah menemukan gamis yang cocok untuk nya di acara nanti malam.




























'~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~





Terimakasih yang sudah baca, sampai ketemu di part selanjutnya.🙏😊
Assalamualaikum 🌹

TRANSFORMASI SAFIYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang