Di dalam ruangan kotor seorang perempuan terikat tangan dan kakinya di kursi dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tidak lama kemudian ia sadar kan diri, menatap sekeliling.
Safiyah: " aku dimana?, Ko aku ada disini?". Lirih Safiyah. Ia perempuan itu safiyah.
Prok
Prok
ProkTiba-tiba ada seorang wanita datang dari arah kegelapan, wanita itu muncul di hadapannya. Safiyah melihat wanita itu, ternyata Fandra Gisela yang dulu sering mengejar- ngejar Aldi pas Safiyah dan Aldi pacaran.
Fandra: " princes nya Aldi udah bangun ternyata, eh tapi sekarang pangeran nya udah mati. Hahaha".
Safiyah: " Mau apa kamu fandra kenapa menculik ku?". Tanya Safiyah lantang.
Fandra menatap safiyah sinis.
Fandra: " Gue mau Lo matiii Safiyah. Karena Lo buat Aldi mati. Kalau aja Aldi ga pergi sama Lo waktu itu, mungkin dia ga meninggal."
Ucap fandra sambil berteriak-teriak di depan Safiyah.Safiyah: " istighfar fandra, Itu semua udah takdir ga ada yang tau kapan seseorang itu akan mati".
Fandra: " gausah sok suci Lo, harusnya waktu itu Lo aja yang mati, biar gue bisa sama Aldi selamanya. Hahaha".
Safiyah: " kamu bukan cinta sama Aldi tapi OBSESI FANDRA."
Plak
Plak
Fandra menampar Safiyah sampai bibirnya berdarah, Safiyah menatap fandra lemah.Fandra: " berani Lo bentak gue hah, gue bakal bunuh Lo. Tapi sebelum itu gue siksa Lo dulu biar Lo MENDERITA."
Safiyah: " sadar fandra, kendalikan dirimu. Jangan membunuhku dosa fandra". Ucap Safiyah. Ia menangis, sangat takut apa yang dilakukan fandra terhadapnya.
Fandra tidak menghiraukan perkataan Safiyah. Ia mengambil gunting dan pisau. Lalu menarik kerudung Safiyah. Safiyah: " jangan fandra". Teriak Safiyah. Namun lagi tidak di hiraukan fandra. Lalu fandra menggunting rambutnya.
Fandra: " biar lebih bagus gue hias tangan dan wajah Lo pake pisau". Ucap fandra sembari memegang pisau di tangannya.
Saat hendak melukai Safiyah tiba-tiba.
BRAKK
Devano mendobrak pintu nya dan berlari ke arah safiyah begitu pun dengan Ferdian dan Caya. Ferdian menahan tangan fandra sedangkan devano melepaskan ikatannya.
Fandra: " lepasin gue, gue pengen dia mati". Ucap fandra memberontak.
Caya: " Saf. Lu ga papa kan?".
Safiyah: " iya gpp kok". Safiyah tersenyum lemah.
Caya: " tapi bibir lu berdarah Safiyah".
Safiyah hanya menggeleng lemah,
Setelah itu ia tidak sadarkan diri.
Bruk
Devano dengan sigap menangkap nya dan menggendong nya.
Devano: " maafkan saya Safiyah telah menyentuh mu". Lirih devano.Sementara Abi sudah datang ke tempat lokasi bersama polisi, dan polisi membawa fandra ke penjara.
Devano dan yang lainnya segera membawa Safiyah kerumah sakit.
• • •
Rumah Sakit Murni Asih
Sesampainya di rumah sakit. Safiyah di bawa ke ruang ICU untuk di tangani dokter.
Setelah beberapa lama kemudian dokter selesai menangani Safiyah. Abi dan juga yang lainnya menghampiri dokter. Abi bertanya: " bagaimana keadaan anak saya dok?".Dokter menjawab : " Alhamdulillah tidak ada luka serius, hanya luka kecil, pasien kelelahan hanya butuh istirahat yang cukup setelah itu juga sembuh". Ujar dokter memberitahu.
Abi: " Alhamdulillah, terimakasih dok".
Dokter: " iya sama-sama, kalo gitu saya permisi dulu, mari." Setelah bertanya dengan dokter Abi dan lainnya masuk keruangan Safiyah.
Dibankar Safiyah masih belum sadarkan diri. Caya duduk di samping Safiyah.
Caya: " Saf, Lo bangun dong, kasian noh pada khawatir sama Lo ". Ujar Caya.
Abi: " Caya, kamu pulang dulu saja istirahat, nanti kesini lagi sama Neynis dan Qia."
Caya: " yaudah bi, kalo gitu Caya pamit dulu, kalo Safiyah sadar hubungi Caya ya, Assalamualaikum."
Abi: " kamu di anter sama Ferdian saja, ga papa kan fer,? Kasian Caya pulang sendirian". Tanya Abi pada Ferdian.
Ferdian terkejut, kenapa harus dia.
Ferdian: " kok saya om?".
Abi: " kan devano jaga in Safiyah, Abi mau pulang dulu".
Ferdian menghelai nafas pasrah: " baik lah om".
Caya: " Eh gausah, gpp ko bisa naik taksi". Ujar Caya, ia merasa tidak enak kepada Ferdian karena harus mengantarnya pulang.
Ferdian: " udah gpp, sama saya aja, klo udah malem gini susah nyari taksi".
Caya: " emm yaudah deh ayo. Assalamualaikum Abi, devano kita pulang dulu". Pamit Safiyah pada Abi dan devano.
Ferdian: " om saya pulang dulu ya, Dev gue duluan Assalamualaikum". Pamit Ferdian. Abi dan devano mengangguk sembari menjawab salam.
Setelah itu Ferdian dan Caya pergi untuk pulang.• • •
Di perjalanan pulang Ferdian dan Caya saling diam, mereka berdua sangat canggung, Caya sedang bermain hp dan Ferdian fokus menyetir.
Ferdian menoleh pada Caya.
Ferdian: " Alamat rumah kamu dimana?". Tanya Ferdian.
Caya: " ohh, di jalan anggrek no 5". Jawab Caya.
Ferdian: " oh". Setelah Ferdian bertanya alamat rumah Caya, Ferdian mengantarkannya.Setengah jam kemudian mereka sampai dirumah Caya. Ferdian menoleh pada Caya, ternyata ia tertidur. Ferdian memandangnya kagum, sadar apa yang ia lakukan Ferdian ber istighfar.
Ferdian: " Astaghfirullah hal'azim,zina mata fer".
Ucap Ferdian, mengingat kan dirinya.
Caya terbangun dari tidurnya dan menoleh ke Ferdian.
Caya: " kita udah sampe ya?". Lirih Caya bertanya pada Ferdian.
Ferdian: " eh i-iya kita udah sampe". Jawab Ferdian, entah mengapa ia tiba-tiba gugup dan jantungnya berdetak kencang saat di tatap Caya.
Setelah itu mereka turun dari mobil.
Caya: " makasih ya kak udah nganterin gue, mau masuk dulu ga?". Ujar Caya
Ferdian: " iya sama-sama, tidak, nanti saja sekalian bawa orang tua saya". Jawab Ferdian
Caya bingung. Kenapa harus dengan orang tuanya.
Caya: " hah ngapain kak". Tanya Caya penasaran
Ferdian tersenyum: " ingin bersilaturahmi dan menjadikan mu mahrom saya". Jawab Ferdian
Deg
Jantung Caya berdetak kencang ia kaget sekaligus baper Ferdian berbicara seperti itu, Caya hanya diam tidak tau harus berbicara apalagi.
Ferdian: " Assalamualaikum Caya, tunggu saya nanti". Pamit Ferdian lalu pergi begitu saja.
Setelah mobil Ferdian tak terlihat Caya berteriak dan loncat-loncat kegirangan.
Caya: " Arghhhh, gue bakal dilamar sama babang tamvan".
Setelah itu caya masuk kedalam rumah nya.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Alhamdulillah part ini selesai, terimakasih yang sudah baca. Sampai jumpa di part selanjutnya.
Assalamualaikum.🙏😊🌹.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSFORMASI SAFIYAH
Fiksi RemajaMenceritakan perjalanan hidup seorang perempuan cantik bernama Safiyah Aleza Permata,yang bertransformasi menjadi perempuan sholehah. Sebuah bencana menimpa nya dan ada kejadian yang membuat safiyah ingin berhijrah. Setelah berhijrah tidak di sangka...