Harus mengikhlaskan

13 3 0
                                    


Selamat membaca

Mereka telah sampai di pemakaman Aldi dan berdoa. Setelah berdoa Safiyah menaburkan bunga ke makam Aldi sambil menangis,jujur ia masih sedih ditinggalkan oleh Aldi selamanya.

Qia: " Safiyah yang ikhlas ya pasti Aldi udah tenang disana".

Caya: " iya jangan buat dia sedih karna lu nangis".

Neynis: "Iya Safiyah Aldi bakal sedih kalo lu nangis".

Safiyah menghapus air matanya berkata: " makasih ya temen-temen udah ngingetin aku, insyaallah aku ga nangis lagi biar Aldi bahagia disana".
Safiyah tersenyum mereka benar ia tidak boleh menangis supaya Aldi bahagia disana.

Mereka pun pulang kerumah Safiyah, begitu pun devano mengantarkan Safiyah pulang.

Setelah itu mereka berniat ingin menginap dirumah Safiyah karena besok hari libur jadi mereka putuskan untuk menginap di rumah Safiyah.

Setelah sampai dirumah Safiyah mereka turun dari mobil dan masuk mengucap salam.

Safiyah: " Assalamualaikum umi".

Tok
Tok
Tok

Umi membuka pintu menjawab salam.
Umi: Waalaikumsalam, kalian sudah pulang. Mari masuk-masuk umi udah siapin kue enak buat kalian".
Mereka pun mencium tangan umi satu persatu.

Safiyah: " iya umi, ayo guys".
Teman-teman Safiyah masuk bersama teman-temannya. Sedangkan devano pamit untuk pulang karena dia ada meeting di kantor nya.

Umi: " Ayo nak devano masuk kita makan".

Devano: " maaf umi, sepertinya devano ga ikut dulu ada meeting di kantor".

Umi: " ohh gitu ya, yaudah nanti umi bang ke Safiyah".

Devano: " Iya umi, devano pamit dulu Assalamualaikum". Ucap devano sembari mencium tangan umi.

Umi: " Waalaikumsalam".

Setelah itu devano pun pergi dengan mobilnya. Umi pun masuk dan bergabung bersama Safiyah dan teman-temannya.

-----------------------------------------------------------------

Jam 17.00

Devano pulang kerumahnya setelah meeting di kantor. Setelah sampai dirumah ia mengucap salam dan mencium tangan bundanya.
Ayahnya masih di kantor dan dirumah cuma ada bundanya.

Bunda: " baru pulang sayang, gimana tadi Safiyah baik-baik aja".
Bunda bertanya, karena bundanya tau kalo Safiyah memiliki pacar dan dia masih sedih pacarnya meninggal.

Devano menjawab: " baik ko Bun, cuma tadi dia nangis lagi".

Bunda: " oh gitu, kamu yang sabar ya pasti nanti perlahan Safiyah melupakan Aldi".

Devano: " iya bunda, lagian devano kan di jodohin bukan saling cinta." Ujar devano.

Bunda: " Rasa cinta itu juga yang datang perlahan devano, bunda yakin kamu memiliki rasa ke Safiyah meskipun belum sepenuhnya."
Devano pun melamun memikirkan perkataan bunda nya.
'apa iya ya saya suka sama gadis itu, kenapa kalo dia sedih karena Aldi saya kesel'
Batinnya.

TRANSFORMASI SAFIYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang