"Kata siapa aku mengejar Myungso"
"Pembohong jelas kau mengikuti kami saat makan siang tadi"
"Benar aku mengikuti kalian tapi aku tidak mengejar Myungso"
"Lalu, apa kau yang kau lakukan tadi"
"Mengejarmu"
"..." Mata Sungmin membulat
"Mulai hari ini aku akan mengejarmu"
"Mwo! Kau gila!"
Sungmin menyentuh belakang lehernya yang berdiri saat melihat senyuman miring namja didepannya"Dasar gila, aku tidak akan mudah tertipu buaya gay sepertimu"
"Aku bicara jujur"
"Ish, menggelikan"
"Aku benar-benar ingin mengejar mu"
".....sejak kapan kau menyukaiku"
"...hah?"
"Kau bilang akan mengejarku, jadi sejak kapan kau menyukaiku'
"Aku tidak menyukaimu"
"..."
"..."
"... LALU KENAPA KAU BILANG AKAN MENGEJARKU!!"
"Supaya bisa tidur lagi denganmu" wajah Sungmin memerah sebelum melempar benda-benda yang ada di mejanya, membuat Kyuhyun cepat-cepat keluar ruangan sungmin..
..
"Sudah lama menungguku?"
"Setengah jam lewat"
"Mianhe, ada beberapa laporan yang harus menunggu tanda tangan kepala gudang"
"Hmm gwencana"
"Apa kau siap?"
"Entahlah, aku hanya semakin merasa aneh dengan diriku"
"Maksudmu?"Sungmin menyetop tadi lalu masuk diikuti Kibum
"Saat kau bilang aku tidak menyukai sayur aku juga bingung, tapi aku semakin bingung saat tadi namja gay itu melahap sayur dengan nikmat"
"Kau makan siang dengan kepala Cho?"
"Bertiga dengan L, dia itu anti dengan sayur...dan tadi dia memakannya dengan lahap"
"Wah kalian saling mengisi" Sungmin melotot ke arah Kibum "aku heran denganmu Min"
"Heran kenapa?"
"Apa kamu benar-benar membenci kepala Cho atau tidak"
"Jelas aku membencinya"
"Kalau kau membencinya, tidak mungkinkan kamu mau tidur dengannya"
"Itu pemerkosaan" Kibum melirik ke arah supir didepan mereka sebelum memukul kepala yeoja disampingnya
"Jangan keras-keras"
"Itu karena dia memaksaku"
"Yakin yang kedua memaksa"
"... sedikit"
"Dasar gila"
"Hehehe"Kibum menatap kesal yeoja disampingnya
"Kau ini benar-benar"
"Bumie ah"
"Hn"
"....apa...aku benar-benar hamil ya"
"Entah"
"Aku merasa..." Kibum menoleh "saat aku beberapa kali mual...aku...tapi kalau dekat dengan..."
"Mualmu hilang?" Sungmin mengangguk
"Min....bagaimana kalau nantinya...kamu memang benar hamil"
"..."
"...."
"Aku tidak tahu"
"Kau akan minta pertanggungjawaban kepala Cho?"
"Kalau aku meminta L yang menikahiku, L mau tidak ya..appo, ya! Kenapa kau sering sekali memukulku"
"Karena kau membuatku kesal"
"Ish"
"Cobalah bersikap serius sedikit, ini menyangkut masa depanmu"
"Masa depan apa?"
"Kalau kamu benar-benar hamil"
"..."
"Bagaimana perasaan mu pada Myungso dan....kepala Cho"
"Jelas kalau Myungso dia cintaku, kalau namja gay itu aku jelas tidak menyukainya, apalagi kata-kata gilanya tadi"
"Tadi kamu bersama kepala Cho?"
"Dia keruanganku saat aku menunggumu"
"Apa yang dia lakukan? Kalian tidak melakukan hal yang aneh-aneh kan"
"Melakukan apa, kau pikir aku yeoja gampangan"
"Iya"
"Ya! Kau sudah mengenalku lama.."
"Aku mengenalmu lama, tapi saat bersama kepala Cho aku jadi tidak mengenalimu. Kenapa kamu tidak memberontak saat kepala Cho melecehkan mu Min"
"..."
"Kalau dia gay, dia tidak akan menidurimu"
"Itu karena..."
"Apa"
"Dia mabuk"
"Yang kedua"
"Kenapa harus selalu yang kedua?" Tanya Sungmin kesal, untung dia tidak bercerita saat Kyuhyun menarik ke ruangannya waktu itu dan menyuruhnya..."
"Kenapa wajahmu memerah"
"Ani"
"Tsk, pasti kau memikirkan yang aneh-aneh"
"Kau ini sejak kapan menjadi secerewet ini...appo" Sungmin memajukan bibir sambil menggosok kepalanya..
Mereka berhenti dirumah sakit kecil pinggiran kota, jam menunjukkan pukul 8 malam lewat saat mereka tiba, Kibum menyarankan Sungmin untuk memeriksa di rumah sakit pinggir kota agar tidak ada yang mengenalinya bila apa yang mereka pikirkan benar terjadi.
Kibum menemani Sungmin saat pemeriksaan. Sungmin menatap kearah layar monitor dalam diam
"Bayinya sehat..."
Menatap sesosok bentukan bayi mungil yang tidak pernah disadarinya, bukan bentuk bulat yang dia bayangkan kalau akhirnya dia hamil...tapi ini sudah...
"Sudah sebesar itu?" Ucap Kibum menyuarakan isi hati Sungmin juga, membuat dokter disampingnya mengerutkan kening
"Usia kandungan Sungmin si memasuki usia 16 Minggu"
"??"
"??"
Sungmin dan Kibum saling lirik sebelum dengan gerakan pelan mencoba menghitung dengan jari tangan mereka masing-masing
"4bulan" jawab dokter sambil tersenyum melihat keabsurd an kedua yeoja yang berada diruangannya saat ini "apa Sungmin si ingin sekalian memeriksa jenis kelamin?"
"Hah? E..Bumie?"
"Haruskah?" Tanya Kibum
"Itu terserah Sungmin si, bila Sungmin si tidak ingin mengetahui dan ingin menjadi kejutan"
"..."
"..."
"Bagaimana?"
"Terserah dokter"...Setelah pengecekan Sungmin duduk didepan dokter yang menulis sesuatu
"Dok, untuk bentukan bayi yang sempurna, kenapa perut teman saya tidak membesar?" Sungmin mengangguk
"Saya jadi tidak tahu kalau saya sedang hamil"
"Ukuran perut ibu hamil memang menjadi ciri penting janin dalam rahim tumbuh sesuai ukurannya, tetapi mungkin karena Sungmin sih memiliki ukuran perut kecil karena itu tidak menyadari sedang hamil meski umur bayi sudah 4 bulan. Tapi tadi perut Sungmin sedikit membuncit bukan?"
"Aku kira itu lemak dok, untung aku tidak olah raga mengecilkan perut ya Bumie" Sungmin tertawa kecil membuat Kibum memutar bola matanya malas"Sering-seringlah berbicara dengan baby agar bayinya bisa tumbuh sehat dan merasa bahagia dan bisa membangun ikatan emosional"
"Memang bayi dalam kandungan bisa diajak ngobrol dok?"
"Bisa saat memasuki usia 3 bulan keatas"
"Tapi dia ga akan jawab kan" plak "appo ya! Bumie!"
"Dok ini, apa selesai periksa ini sudah selesai semuanya dan tinggal menunggu bayi lahir?"
"Tiap bulan bayi masih perlu dikontrol, jaga kesehatan dan pola makan penting. Melihat kalian yang sepertinya sangat awam dalam hal ini, saya akan memberikan buku petunjuk ibu hamil" kedua yeoja didepannya mengangguk " kalian bisa juga mencari tambahannya diinternet" Sungmin dan Kibum kembali mengangguk
"Kalian juga bisa meminta tolong orang yang lebih tua...e...maaf apa Sungmin si sudah berkeluarga? Dukungan appa dari calon bayi juga sangat diperlukan"
'..."
"..."
"Tapi kalau kalian berdua menjaganya dengan baik, saya rasa bayinya akan tumbuh dengan baik dalam kandungan untuk lima bulan kedepan"
"Baik dok"..
"Kenapa kamu tidak menangis atau menjerit tidak percaya kalau kamu hamil?"
"Aku sudah berpikir aku hamil saat aku melihat namja gay itu memakan sayuran dengan lahap, lagipula bukankah saat perjalanan kesini kita sudah saling menguatkan dan kemungkinan besar ini akan terjadi"
"Hmm"
"Jangan Kebanyakan nonton sinetron Bumie"
"Uri Sungmin benar-benar kuat"
"Tentu saja, meski aku akui sempat shock sebentar saat melihat baby"
"Aku juga sempat shock"
"..."
"Aku tidak menyangka memiliki anak dari namja gay"
"Jangan memanggilnya seperti itu, bukankah dokter berkata baby akan mendengar suara kita, dia akan stres saat tahu appanya gay" mereka saling memandang lalu tertawa
"Astaga, aku pikir aku akan menangis meraung-raung saat aku benar-benar hamil" diusapnya lembut perutnya "apapun yang terjadi eomma akan menjagamu"
"Bumie eomma juga"
"Hei, kenapa dia harus memanggilmu eomma juga"
"Tentu saja"
"..."
"..."
"Apa kamu akan memberitahu kepala Cho Min?"
"Entahlah..."
"Perutmu nantinya akan semakin membesar"
"Hmm"
"Kita harus siap-siap menerima gunjingan"
"Hmm, aku akan menguatkan mental....??.....kamu kena gunjingan apa?"
"Kalau kamu kena gunjingan aku juga pasti merasa" mata Sungmin berkaca-kaca sebelum memeluk yeoja disampingnya "gomawo Bumie ah, aku sekuat ini juga berkatmu"
Kibum membalas pelukan Sungmin, tidak menghiraukan supir taxi yang dari tadi mendengarkan cerita mereka selama perjalanan berkaca-kacaAnak muda jaman sekarang
Thanks
Sori typo
Nb. Makasih yang udah ngasih suport dan dukungan jadi malu curcol. Yang biasa ada pegangan hidup sekarang hilang jadi sempat linglung dan bingung sama diri sendiri😅.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Him
RomanceThis story is only available on " WATTPAD. COM" only. If you are reading this anywhere else, it is a plagiarized version that may contain malware/ilegal mirror site And if you see this story outside of this platform, please exit and immediately not...