Chapter 2

1K 86 3
                                    

Warn! Typo bertebaran

"Happy Reading"

"Seperti bunga .. Tidak semua bunga indah dan disukai..
Kehidupan pun.. ada yang membahagiakan ada juga yang menyedihkan.."

"Nona! Awas! "

Drap!

Naruto menarik tangan gadis yang tadi hampir tertabrak mobil. Naruto menatap mobil yang melaju cepat. Dia menatap plat nomer mobil itu. Itu seperti mobil salah satu mahasiswa di kampus nya.

Naruto mendesah kesal. Kenapa jika tidak bisa membawa mobil harus membawa mobil.

Naruto beralih menatap gadis yang di tolong. Gadis itu masih berdiri di sampingnya seperti sedia kala. Tatapan matanya kosong. Dan gadis ini... Gadis yang sama dengan yang tadi menangis di koridor.

"Hei! Nona! Kau baik-baik saja? "Tanya Naruto. Gadis itu menatap Naruto siapa lagi kalau bukan Hinata. Hinata hanya tersenyum manis pada Naruto dan mengangguk.

"Seharusnya anda lebih berhati-hati, nona."Ucap Naruto. Hinata hanya tersenyum dan mengangguk.

"Seharusnya anda biarkan saja tadi saya tertabrak. "Itulah kalimat yang malah di ucapkan oleh Hinata. Naruto mendengarnya membulatkan matanya.

Apa-apaan gadis dihadapannya ini?

"Nona, Anda kenapa? "

"Dia Amaru, sahabatku. Dia membenci ku dan ingin aku celaka. Aku tidak apa jika dia melakukannya. Aku baik-baik saja selama itu dia.. Dia sahabat ku. Aku mengerti perasaannya."ujar Hinata sambil menatap Naruto dengan senyumannya. Senyuman palsu.

Naruto mendengus kesal. Dia salah menolong orang seperti nya.

"Anda gila ya? Saya pikir begitu. Jika gila pergi lah ke rumah sakit jiwa jangan berkeliaran merepotkan orang lain saja. "Ucap Naruto pada Hinata lalu berjalan meninggalkan Hinata. Dia sudah terlambat datang ke tempat kerja nya hanya untuk menolong orang seperti Hinata pikirnya.

Hinata menatap punggung lelaki yang menolongnya. Setelah menolong nya lelaki itu mengatainya gila. Bukan menceramahi yang baik-baik lelaki itu mengatakan dirinya gila.

Hinata tersenyum miris. Dia lalu tetap diam di tempat menunggu jemputannya.

Bruk!

Baku hantam yang tadi sempat tidak terjadi di kantin kini terjadi di halaman kampus. Kedua lelaki itu saling pukul satu sama lain.

Tidak peduli wajah mereka yang sudah babak belur. Belum lagi darah yang keluar dari luka mereka.

Orang-orang mengelilingi mereka menatap kejadian dengan seksama. Tidak ada niatan satu pun untuk mengurai pertengkaran itu.

"Dasar brengsek! "Umpat laki-laki yang kini terus menghajar lelaki di bawahnya.

Tak tinggal diam lelaki yang di bawahnya mengguling tubuh lelaki di atasnya hingga kini posisi mereka terbalik.

"Sudah hentikan! Apa-apaan kalian ini?! "Seru seorang wanita yang adalah ketua organisasi kampus.

Mereka di lerai oleh beberapa orang anggota organisasi kampus. Wanita itu menatap keduanya dan mendengus kesal.

"Kalian ini! Apa kalian tidak tahu apa yang kalian lakukan? Hah! "Ucap wanita itu yang tak lain adalah Kurotsuchi.

Sasuke menatap kearah laki-laki di sebrangnya. Tidak jauh berbeda lelaki itu juga babak belur seperti nya, Suigetsu.

Lotus & Cherry BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang