Chapter 20

538 48 3
                                    

Warn! Typo bertebaran

“ Hal - hal yang tidak di inginkan terjadi .. ”

"Naruto! "

Naruto menoleh menatap Gaara yang berjalan menghampiri. Kini dia ada di dapur sedang mengurus bahan-bahan caffe.

"Seseorang ingin menemui mu. "Ucap Gaara. Naruto mengerutkan keningnya. Dia tidak memiliki janji hari ini dengan siapa pun.

"Siapa? Hinata? "

Gaara menggelengkan kepalanya. "Bukan. Ini seorang laki-laki paruh baya. Dia mengatakan ingin bertemu dengan mu. "Ucap Gaara.

Naruto mencuci tangannya lalu menghela nafas pelan. Kemudian memilih berjalan untuk menemui laki-laki itu.

Naruto menatap sekitar caffe yang sepi. Karena baru caffe itu masih sangat sepi. Naruto melihat laki-laki paruh baya duduk di salah satu kursi caffe.

Naruto mendekati laki-laki itu.

"Permisi tuan, Apa anda mencari saya?"

Lelaki itu menatap Naruto lalu berdehem pelan. Lelaki itu menyuruh Naruto untuk duduk. Naruto pun duduk.

"Jauhi anak ku! "

Naruto mengerutkan keningnya ketika mendengar kalimat itu keluar dari mulut lelaki itu.

"Maaf saya tidak paham. "

Lelaki itu menatap Naruto dengan tatapan tajam nya. "Jauhi anak ku! Saya tahu anda menjalin hubungan dengan anak ku. Mulai sekarang putuskan hubungan anda dengan anak ku. "Ujar nya.

Naruto mulai mengerti. Apa jangan-jangan ini orang tua Hinata. Tapi seperti nya begitu.

"Anda ayah nya Hinata? "

"Ya. Anak muda. Jangan terlalu berharap untuk bisa bersama anak ku. Kalian berbeda. Bahkan di pandang dari segi mana pun kalian sangat berbeda. Jadi pergi lah dari kehidupan nya.. Anak saya tidak pantas untuk anda. "Ujar lelaki paruh baya itu.

Naruto menatap lelaki itu. "Maaf tuan.. Saya tahu. Tapi kami memiliki Cinta yang sama. "

"Omong kosong. Kau pikir kau bisa bersama anak ku? Kau hanya anak miskin yang tidak punya apa-apa. Berbeda dengan anak ku yang hidup dengan harta yang banyak. Kau mendekati nya untuk uang nya kan? Ini.. Terima dan pergi dari nya. "Ujar ayah Hinata sambil menyerahkan amplop coklat yang tebal yang di yakini berisi uang.

Naruto menatap amplop coklat itu. "Maaf.. Saya tidak membutuhkan hal ini. Dan tidak bisa menjauhi Hinata. "Sahut Naruto.

Ayah Hinata mengepalkan tangannya kesal.

Brak!

Meja caffe di pukul keras oleh lelaki paruh baya itu. Dia berdiri di duduk nya.

"Baiklah.. Bersiap lah untuk hal lainnya. "Ucapnya lalu pergi keluar caffe.

Naruto menatap itu datar. Inikah kehidupan Hinata yang tidak dia ketahui. Ayah dengan sikap buruk seperti itu.

Naruto bangkit dari duduknya lalu berbalik dan teman-teman nya menatapnya.

"Kau tidak apa? "Tanya Lee. Naruto memilih mengangguk lalu berjalan melewati mereka menuju dapur.

Sasuke menjatuhkan sumpit yang dia pegang. Mata nya menatap wanita paruh baya yang menatapnya sendu.

Lotus & Cherry BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang