Chapter 9

511 71 2
                                    

Warn! Typo bertebaran

"Happy Reading"

Bunga Mawar indah.. Tetapi di balik keindahan nya terdapat duri yang tajam..
Begitu pun kehidupan.. Terlihat bahagia dari luar.. Tetapi kebenarannya menyakitkan.. ”

Nuansa putih dan bau obat-obatan yang menyeruak adalah hal yang tidak di sukai oleh Sasuke. Lelaki itu bahkan sangat tidak ingin untuk menginjakkan kakinya di tempat itu. Tapi kini dia harus terpaksa ada di sana menemani gadis yang kini masih memejamkan matanya.

Rumah sakit membuat dirinya ingat kematian sang adik, Moegi. Sasuke menghela nafas pelan. Dia menatap Sakura yang belum juga membuka matanya.

"Kapan dia akan sadar? "Tanya Sasuke pada dirinya sendiri.

Sakura membuka matanya dengan perlahan. Dia menatap sekelilingnya. Rumah sakit. Dan kenapa dia ada disana?

Sakura menoleh ke arah kanan dan dia mendapati laki-laki yang mengenakan kaos putih dan topi putih yang dia kenakan.

"Sasuke.. "Gumamnya pelan. Lelaki ternyata mendengar dan langsung menoleh menatap ke arah Sakura.

"Kau sudah sadar? "Tanya lelaki itu. Sakura mengangguk.

"Syukurlah.. Kalau begitu aku akan pulang. "Ucap Sasuke dan bangkit dari duduknya berjalan keluar rumah sakit.

Sakura yang melihat itu merenung sedih. Sulit sekali meminta maaf pada lelaki itu. Sakura duduk di ranjang melepas infusannya dan turun dari ranjang.

Dia berjalan pelan untuk mengejar Sasuke. Dengan langkah yang lemas dia mencoba mengejar lelaki itu.

"Apa yang harus ku lakukan lagi? "Ucap Sakura pada dirinya sendiri.

Sakura berjalan di rumah sakit yang besar itu dan malah berjalan ke arah parkiran. Dia terus berjalan untuk mencari keberadaan Sasuke.

"Sakura.. "

Sakura menoleh dan terkejut melihat pemilik suara. Sakura mundur satu langkah dia tidak suka bertemu dengan lelaki itu.

Lelaki yang berbalut jas dokter itu menatap Sakura dan tersenyum. "Kau kembali untuk menjalankan terapi menghilangkan trauma mu? Apa kau sudah sembuh? "

"Diam! "Sahut Sakura. Sakura terlalu takut melihat lelaki itu. Dia terus menjauhi lelaki iti dengan mundur.

"Ada apa? Kau takut pada ku? Aku dokter mu.. Dokter yang membantu menghilangkan trauma mu dan membantu menghilangkan stress mu."ujar lelaki itu lagi.

Sakura menggelengkan kepalanya dengan menatap menyalang lelaki itu. "Aku tidak stress atau pun gila! Kau dan ayah ku yang gila! Kalian gila! "Seru Sakura pada lelaki itu.

Lelaki itu menghela nafas pelan. "Aku dokter yang membantu mu. Kenapa kau mengatakan hal itu? "Ucapnya.

Tidak menyahuti ucapan lelaki itu. Sakura hanya terus menatap nya tajam. Dan berjalan mundur menjauh dari lelaki itu.

"Sakura! "

Sakura menoleh dan mendapati Sasuke menatapnya heran. Air matanya berlinang. Kakinya bergerak sendiri menuju Sasuke.

Grept!

Sasuke membulatkan matanya tatkala gadis itu langsung menubrukkan dirinya ke pelukan Sasuke. Dapat Sasuke rasakan Sakura melingkarkan tangannya dengan erat di punggung Sasuke.

Lotus & Cherry BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang