Chapter 16

519 59 6
                                    

Warn! Typo bertebaran

Putar lagu mulmednya agar lebih nge-feel wkkwk..


" Menerima sesuatu yang menyakitkan dengan ikhlas memang sangat terasa sulit.."

Hari ini cuaca nya terasa lebih dari kemarin. Entah kenapa atau mungkin karena musim dingin semakin dekat.

Hinata merapatkan mantelnya seperti biasa dia akan menunggu Naruto di kursi yang tersaji tak jauh dari caffe lebih tepatnya sebrang caffe.

Hinata tersenyum melihat Sakura memasuki caffe. Dengan langkah yang terbilang buru-buru Hinata segera menyebrang dan memasuki caffe.

Dia menatap Sakura yang duduk di tempat yang sama seperti kemarin. Hinata berjalan mendekati Sakura.

"Hai.. "

Sakura yang baru saja akan memasang headset ke telinganya menghentikan gerakannya dan menatap Hinata yang menyapanya.

Sakura tersenyum pada Hinata. "Hai, juga.. "Sahut Sakura.

Hinata tersenyum lalu mengambil posisi duduk berhadapan dengan Sakura. Sedangkan Sakura diam memperhatikan gadis itu.

"Emm.. Bolehkah jika aku duduk disini dengan mu? "Tanya Hinata. Sakura tersenyum dan mengangguk.

"Tentu. " Hinata merekahkan senyumannya. Tak lama seorang pelayan datang yang lagi - lagi adalah Lee.

"Loh.. Bidadari kesini juga? "Ucap Lee ketika melihat Hinata. Hinata menatap Lee dan tersenyum.

Sakura melirik Lee yang bersikap ramah pada Hinata berbeda ketika bersikap dengan nya.

"Iya. "Sahut Hinata. Lee tersenyum dan mengangguk paham.

"Akan pesan apa? "

"Cheese cake dan-"

"Sakura-san, jangan memakan makanan seperti itu dulu saat pagi. Bagaimana dengan Sandwich telur itu bagus untuk pagi hari? "Ucap Hinata memotong ucapan Sakura.

Sakura menatap Hinata yang menatap nya sambil tersenyum. "Sakura-san? "

Sakura tersenyum dan mengangguk. "Ah iya. "Ucap Sakura. Hinata tersenyum lalu menatap Lee.

"Dua sandwich telur dan dua hot coklat.. "Ucap Hinata pada Lee. Lee mencatatnya lalu setelahnya dia pergi untuk menyiapkan pesanan.

Hinata menatap Sakura. "Apa Sakura-san sering makan cheese cake saat pagi? "Tanya Hinata. Sakura menatap Hinata lalu mengangguk dan tersenyum.

"Ya begitulah."

"Apa itu untuk sarapan? "Tanya Hinata. Sakura mengangguk mengiyakan ucapan Hinata. Karena dia tidak pernah sarapan di rumah karena keluarga nya yang bahkan tidak menganggapnya ada.

Hinata tersenyum. "Itu tidak baik menurut ku jika terlalu sering. Cheese cake itu sangat manis tidak terlalu cocok untuk pagi hari. Besok aku akan membawakan sarapan untuk Sakura-san. "Ucap Hinata.

Sakura terkejut mendengar ucapan Hinata. Dia tidak menduga Hinata sebaik ini bahkan pada orang yang baru mengenalnya beberapa hari.

"Kau tidak perlu melakukan itu-"

"Aku senang melakukannya. Aku ingin sekali ada seorang teman yang mau mencoba masakan ku. Karena selama ini aku sendirian. Tidak ada yang mau mencoba masakan ku. Terkadang mereka menerimanya di depan ku tapi mereka membuang ke tempat sampah di belakang ku. Padahal aku tidak memasak racun tapi mereka bersikap seolah makanan ku tidak layak untuk di makan. "Ujar Hinata pada Sakura.

Lotus & Cherry BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang