Chapter 6

628 63 1
                                    

Warn! Typo bertebaran

"Happy Reading"

"Seperti musim.. Perlahan semua mulai berubah.."

Sret!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sret!

Hinata berbalik menatap Naruto yang menarik tangannya dan cukup membuat dia menghadap lelaki itu. Hinata menatap Naruto lalu tersenyum.

"Ada apa, Naruto-san? "Tanya nya lembut.

Hinata benar-benar berniat untuk pergi dari Naruto. Menjauh dari lelaki itu. Bukan tanpa alasan. Naruto sendiri yang mengatakan bahwa dia risih pada Hinata.

Sebenarnya Hinata berharap Naruto mau menjadi temannya. Tapi nyatanya lelaki itu malah risih akan keberadaannya.

Naruto menghela nafas pelan. Dia melepaskan pegangannya pada tangan Hinata.

"Kau marah padaku? "

Hinata terdiam sejenak menatap Naruto lalu menggelengkan kepalanya dengan senyumannya.

"Tidak, Tidak ada alasan untuk ku marah pada Naruto-san. "Jawab Hinata dengan lembut juga disertai senyumannya.

"Begitu ya, Bagus kalau begitu. Ku kira kau marah padaku karena langsung pergi begitu saja. "Ucap Naruto.

Hinata mengangguk paham lalu tersenyum. "Mendengar ucapan anda saya merasa anda benar. Naruto-san pasti merasa risih. Tidak apa saya mengerti. Maka dari itu saya memutuskan untuk pergi. Naruto-san sendiri yang mengatakannya. "Kata Hinata sambil menatap Naruto. Dia lalu tersenyum pada Naruto.

Naruto mengangguk. "Jadi, setelah ini.. Kau akan pergi agar aku tidak risih begitu? "Tanya Naruto.

Lagi dan lagi Hinata tersenyum manis. Dia menganggukkan kepalanya. "Iya.."

Naruto mengangguk paham. "Baiklah.. Kalau begitu saya permisi Naruto-san. "Ucap Hinata lalu berjalan menjauh dari Naruto.

Naruto hanya menatap Hinata yang mulai menjauh dengan tatapan datar.

Puk!

Naruto menoleh menatap  yang baru saja menepuk bahunya. "Kenapa tidak di kejar? "Tanya Gaara.

Naruto menatap Gaara heran. "Kenapa aku harus mengejarnya? "Tanya Naruto balik. Mendengar itu Gaara mendengus kesal. Apa Naruto benar-benar bodoh?

"Kau pikir hatinya tidak terluka? "Ucap Gaara. Naruto menatap Gaara malas.

"Aku tidak ada hubungan apapun dengan nya. Mengetahui dia tidak marah padaku itu sudah melegakan. "Sahut Naruto.

Gaara mendesah kesal. "Kau tahu dari mana jika dia tidak marah padamu? "Tanya Gaara.

Lotus & Cherry BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang