Bab 39 - Conclusion

5.8K 753 90
                                    

Kecanggungan kembali melanda ketika akhirnya Amanda dan Neville bertemu kembali di sebuah ruangan. Violet yang memaksa mereka bicara di tempat sepi, karena dia cemas kalau kegaduhan akan terjadi. Terutama karena sejarah baku tembak dan upaya pembunuhan yang pernah dilakukan oleh Cedric dan Neville. Ruangan itu adalah sebuah perpustakaan yang ada di rumah pangeran Andrew. Violet meminta izin penjaga untuk menggunakannya. Mereka juga memastikan kalau tidak akan ada skandal yang terjadi karena mereka tidak hanya berdua saja.

"Aku hanya akan duduk di dekat jendela dan membaca, kalian selesaikan urusan kalian. Apapun itu." Violet memberitahu. Dia meraih buku paling membosankan di rak kemudian duduk di sofa berlengan berlapis beludru merah.

"Dimana Lord Manners?"

"Di ruangan para gentleman, dia terlalu kesal pada Viscount sampai tidak mau melihatnya," sindir Violet pelan.

"Aku akan minta maaf padanya soal tembakan waktu itu. Tapi itu tidak menutup fakta kalau dia menculik Amanda dan kini bahkan— akan menikahinya," kata Neville geram. Violet membelalakkan mata.

"Apa? Darimana kau dengar itu, my lord?"

"Seorang teman memberitahuku,"

"Teman? Apakah dia Marquis William? My lord kau sudah lama di Perancis tapi ketika kembali ke London kau tetap menemuinya?" Violet memberikan tatapan menghakimi.

"Apa? Tidak, dengarkan aku Amanda, aku tidak bergaul dengan Lord William seperti yang kau bayangkan. Aku tidak berpesta dan— " Neville mencoba menjelaskan dengan sedikit panik. Violeta tertawa merasa puas melihat kekalutan Neville dan kembali berjalan ke sofanya dan mengabaikan adiknya.

"Itu bukan urusanku, my lord. Kau dan aku, sudah tidak punya ikatan apapun," tanggap Amanda dingin. Dia tidak mau melihat mata mantan suaminya. Dia cemas kalau perasaan itu akan kembali menjajahnya. Bahkan hanya dengan mendengar suaranya saja dia merasa aneh. Dia begitu merindukan Neville, tapi pria itu hanya akan kembali merusak masa depannya. Kenapa harus sekarang? Kenapa Neville harus kembali ketika dia sudah siap membuka hatinya kepada pria lain?

"Ah, iya kau mungkin ada benarnya, tapi aku tidak bisa menerimanya," Neville merasa sakit hati. Amanda tidak pernah tahu betapa menyiksanya merantau di Perancis tanpa dirinya. Hatinya di London sementara tubuhnya berada di Perancis. Neville tidak berguna di sana. Dia tidak bisa melakukan apapun. Dirinya bagai dandelion yang memerlukan nutrisi agar bisa hidup.

"Apa maksudmu? Kau— meninggalkanku tanpa pesan. Melepaskanku begitu saja tanpa penjelasan apapun. Lalu kau ke sini dan bilang aku tidak bisa menikahi Cedric. Itu hal paling egois yang pernah kudengar, my lord. Tapi, mengingat kau bahkan pernah menjadikanku kelinci percobaan untuk eksperimen rahasiamu, kurasa kau memang mampu melakukannya,"

"Maafkan aku," Neville kehilangan kata-kata. Kesalahannya terlampau banyak dan sulit untuk dia jelaskan. Dia menyentuh bahu Amanda, memaksanya untuk melihat matanya.

"Aku sudah mencoba, sungguh. Aku benar-benar ingin melupakanmu. Tapi, aku tidak bisa. Aku tidak sadar, tahu-tahu saja kakiku sudah berada di dermaga dan aku berlayar kembali ke London. Aku — membutuhkanmu," Neville mengatakannya ketika akhirnya mata mereka bertatapan. Neville bisa melihat kalau jiwa Amanda gentar terhadap perkataannya. Perempuan itu, masih menyimpan hati untuknya. Mungkin, dia belum terlambat. Dia, mungkin masih memiliki kesempatan.

"Apa yang kau harapkan dengan mengatakan itu, my lord?"

"Apa? Tentu saja aku berharap kalau kau tidak menikahi Cedric, dan mungkin kita bisa—"

"Apa yang salah dengan Cedric? Dia menyelamatkanku dua kali. Aku tahu, dia mungkin melakukan beberapa hal yang buruk, termasuk mencoba membunuhmu. Tapi, kau sendiri bagaimana? Apakah karena kau bekerja pada ratu dan bergabung menjadi pemburu vampir, maka kau bisa dengan bangga bilang kalau kau adalah orang baik? My lord, kau— memanfaatkan darahku tanpa izinku. Kau, memanipulasiku. kau, membuatku percaya kalau hubungan kita nyata," Amanda mengatakannya dengan suara bergetar. Emosi menguasainya. Dia begitu merindukan Neville namun juga membencinya. Dia benci betapa pria itu bisa tetap memenjarakannya dalam rindu dan ketidakpuasan bahkan setelah dia pergi.

The Viscount Vampire Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang