Chapter 19

23.3K 1.7K 312
                                    

Follow sebelum baca:)

Tolong baca sampai akhir, baca sampai bacotannya author biar kalian ngak salah paham😊

Tinggalin vote dan coment ya:)

Happy Reading
.
.
.
.
.


Ali menatap datar ponakannya itu. “Reza abang lagi ngak bercanda ya, cepet bilang istri abang kenapa?”

Bukannya takut reza malah terkekeh pelan, ia menekan tombol kamera belakang dan menunjukkan fiza dan tania yang sedang tertawa.

Melihat itu ali ikut tersenyum menatap istrinya tertawa bahagia disana. Tiba tiba ia tersenyum getir, bagaimana mungkin ia menghilangkan senyum itu.

“Bang ali, kenapa sih malah bengong” kata reza

“Abang ngak bengong. Serahin ponsel kamu ke teteh, abang mau bicara sama istri abang”

Bukannya menuruti perintah abangnya, ia malah menekan kamera depan sehingga menujukkan wajahnya kembali.

“Tapi reza ngak mau” ledeknya

“Ck, reza” kesal ali

“Oh ya bang, tadi reza dibuatin kue loh sama teh fiza. Rasanya eenak banget, mantep dah pokoknya”

Ali menatap tidak percaya. “Masa?”

“Ck, ngak percaya banget sih”

Sontak reza menujukkan kuenya dan memakannya. Sedangkan ali disebrang sana menatap reza dengan tatapan irinya, bagaimana mungkin istrinya itu membuatkan kue untuk reza.

“Cie,, bang ali ngiri ya? Ngak dibuatin kue sama istrinya” ledek reza

Reza tertawa puas menatap muka abangnya yang sangat tidak enak untuk dipandang. Ia yang tidak tega, memanggil fiza untuk memberikan ponselnya.

“Teh, bang ali video call nih” kata reza memberikan ponselnya

"Oh, ya?"

Fiza tersenyum lebar menatap suaminya. Tapi ia mengernyitkan keningnya bingung, saat melihat wajah masam suaminya disana.

“Mas ali kenapa?” tanya fiza

“Ngak” ketusnya

“Kok gitu banget sih jawabnya, ngak kangen sama fiza?” cemberutnya

“Ngak tahu”

Reza terkekeh, lalu membisikkan sesuatu pada fiza. “Oh, ada yang ngambek nih ceritanya ngak dibuatin kue” kata fiza terkikik geli

Ali cemberut menatap istrinya. “Kamu tega banget sih yang, buatin reza kue tapi aku ngak”

“Mas kamu kan lagi dicairo, mana mungkin fiza buatin untuk kamu”

“Ya tapi kan mas suami kamu, seharusnya mas orang pertama yang cicipin kue buatan kamu”

Fiza terkekeh pelan. “Yaudah maaf ya, jangan ngambek gitu ah. Lagian tadi bukan sepenuhnya buatan fiza kok, tadi fiza cuma bantuin umi”

Ali mengalihkan pandangannya. “Ya sama aja”

“Nanti kalau mas udah pulang dari cairo, fiza janji akan buatin kue buat mas”

Sontak ali menatap istrinya berbinar, ini yang ia tunggu dari tadi. “Beneran ya?”

“Iya mas”

Ali dan fiza saling melemparkan senyum, hati ali sedikit lebih tenang melihat senyuman itu.

"Sayang?" panggil ali

Insyaallah Sah ( TERBIT ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang