Chapter 02

36.6K 2.5K 13
                                    

Follow sebelum baca
Vote dan Coment sesudah membaca:))

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Pukul 20.00 Ali baru saja sampai di perkarangan rumahnya. “Assalamualaikum” salam Ali memasuki rumah

“Waalaikumsalam, Abang udah pulang?” ujar Tania sembari mencium punggung tangan Ali

Sejak 2 tahun lalu Ali sudah membangun rumah sendiri di Kota Surabaya. Dengan hasil kerja kerasnya selama ini membuat ia berhasil membangun rumah impiannya. Rumah yang dibangun hanya ditempati oleh dirinya sendiri dan juga Tania. Terkadang sepupu dan orang tuanya datang untuk sekedar menjenguknya.

“Hmm! Kamu sudah makan?”

“Belum! Tania nungguin Bang Ali pulang. Kita cari makan diluar ya, bang?” kata Tania tersenyum

Ali terkekeh melihat tingkah Tania yang masih seperti anak kecil, padahal umur Adiknya bukan lagi remaja. “Yaudah, Abang bersih-bersih dulu. Baru nanti kita cari makan”

Ali berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Sebenarnya, ia sangat lelah hari ini. Tapi melihat Tania belum makan malam tidak mungkin ia membiarkan Adiknya kelaparan. Lagipula perutnya juga terasa lapar.

Sekitar 30 menit, Ali selesai membersihkan tubuhnya. Ia segera menuju bawah untuk menghampiri Adiknya. “Tania, Ayo! Katanya mau cari makan” teriak Ali

Tania memutar bola matanya malas mendengar teriakan Ali. Padahal tanpa berteriak, pasti ia akan mendengarnya.

“Nggak usah teriak juga bang! Tania udah nunggu Bang Ali dari tadi” kesalnya

“Maaf! Abang kelamaan ya?” kata Ali terkekeh

“Hmm! Sampai lumutan Tania nunggu"

🌹🌹🌹

Ali dan Tania memutuskan untuk membeli makanan ditempat favorit mereka. Meskipun tempatnya tidak terlalu besar tapi itu tidak jadi masalah, menurut mereka rasa dan kebersihan yang paling penting saat membeli makanan.

Saat Ali dan Tania memesan makanan, Tania tidak sengaja melihat salah satu temannya yang sedang duduk disalah satu kursi dengan memainkan ponselnya.

“Fiza!" panggil Tania sedikit keras

Fiza mendongak untuk melihat seseorang yang telah memanggil namanya. Tidak jauh darinya, ia melihat Tania sedang bersama laki laki yang tidak asing menurutnya. Seperti pernah bertemu, tapi entah dimana!

“Bang, duduk disana yuk! Ada teman Tania disana” kata Tania dengan menunjuk tempat duduk Fiza

Ali tidak bisa melihat dengan jelas siapa teman Adiknya, karena perempuan itu sudah kembali menundukkan kepalanya memainkan ponsel.

“Ck, Bang Ali kebanyakan mikir” kata Tania

Tanpa menunggu jawaban dari Ali, Tania langsung menarik tangan Abangnya untuk ikut bersamanya. Lagipula Fiza sedang duduk sendirian, ia ingin menemaninya sembari menunggu pesanan mereka.

“Assalamualaikum, Fiza!” salam Tania

“Waalaikumsalam, Tania. Duduk sini!” kata Fiza tersenyum

Insyaallah Sah ( TERBIT ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang