Chapter 26

28.4K 2.2K 227
                                    

Follow sebelum baca
Vote dan coment sesudah membaca:)

Happy Reading
.
.
.
.
.

Sudah satu bulan hubungan ali dan fiza semakin membaik, semua keluarga ikut bahagia mendengarnya. Tapi tidak dengan aisyah, dihatinya terbesit rasa tidak suka melihat hubungan mereka membaik. Tapi dirinya tidak bisa berbuat apa apa, toh ia hanyalah orang asing disini.

Hari ini kyai amir akan kembali ke indonesia, semua keluarga sibuk dengan kegiatannya. Karena hari ini akan ada syukuran kecil untuk menyambut kepulangan beliau.

Mereka sudah tidak sabar menunggu kepulangan kyai amir, terutama umi khadijah yang begitu merindukan suaminya. Para wanita dan beberapa santriwati sibuk didapur untuk membantu umi khadijah membuat makanan.

Tak terasa waktu sahar telah tiba, mereka melaksanakan sholat berjamaah dimasjid. Hari ini mereka bukan hanya menyambut kepulangan kyai amir, tapi mereka juga akan menyambut kedatangan orang tua aisyah.

“Mas?” panggil fiza

“Kenapa, sayang?” tanya ali

Fiza memilin ujung jilbabnya untuk menutupi kegugupannya.
“Emm, hari ini orang tua mbak aisyah kesini ya?”

Ali menatap ke arah fiza, ia merasa kalau istrinya tidak nyaman dengan kehadiran orang tua aisyah.

“Kamu ngak usah khawatir ya, semuanya akan baik baik aja. Percaya sama mas”

“Fiza takut aja mas”

Ali memeluk istrinya mencoba untuk menenangkan. “Udah, ngak usah dipikirin. Lebih baik sekarang kita turun, Insyaallah bentar lagi abah akan sampai dipesantren”

“Iya mas”

“Mana senyumnya? Masa istri mas masam gitu mukanya” kata ali terkekeh

Dengan terpaksa fiza menunjukkan senyumnya. “Yang ikhlas sayang senyumnya, senyum buat suami loh ini”

“Iya, ini ikhlas mas” kata fiza menunjukkan senyum lebarnya

Ali terkekeh dan mengacak pelan hijab istrinya, ia terlalu gemas dengan istri cantiknya ini.

“Ck, jangan diacak ih” decak fiza

Fiza dan ali turun menuju ruang keluarga, mereka tersenyum saat melihat kehadiran kyai abdullah dan umi mariam. Fiza duduk disebelah tania yang berhadapan langsung dengan suaminya.

“Nak, umi mau minta tolong boleh?" tanya umi khadijah pada fiza

"Boleh umi, minta tolong apa?"

"Tolong ambilin kue yang didapur ya, kamu bawa kesini” pinta umi khadijah

“Baik umi”

Fiza menatap beberapa kue yang ada diatas meja, ia sedikit kesulitan saat akan membawanya. Dan kebetulan saat itu ustadz adi baru saja datang lewat pintu belakang, melihat istri dari gus ali yang sepertinya kesulitan saat membawa kue ia berinisiatif untuk membantunya.

“Assalamualaikum ning” salam ustadz adi

“Waalaikumsalam, eh ustadz adi”

“Biar saya bantu bawa kue nya ning”

“Ngak usah ustadz, nanti saya ngerepotin lagi”

“Masyaallah, ngak ning. Kan tadi saya yang menawarkan bantuan” kata ustadz adi tersenyum

“Jadi, saya boleh bantu bawa kan?”

“Bo..”

“Ekhmm” dehem ali tiba tiba

Insyaallah Sah ( TERBIT ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang