Chapter 54

41.5K 3.7K 1.8K
                                    

Follow sebelum baca
Vote dan Coment sesudah membaca:))

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Hari ini, Ali akan mengantarkan Fiza untuk ke rumah sakit. Setiap satu minggu sekali Fiza ada jadwal rutin untuk chek up. Selama diperjalanan Ali tidak melepaskan genggaman tangannya pada Fiza, bahkan sesekali ia mencium punggung tangan istrinya.

Ini untuk pertama kalinya Ali mengantarkan Fiza untuk Chek Up. Dengan senang hati, Ia akan mengantarkannya. Ali ingin tahu perkembangan kaki istrinya, Ia berjanji akan merawat dan menemani istrinya sampai benar benar sembuh.

Sesampainya diarea Rumah Sakit, Ali dengan sigap membantu istrinya. Ia mendorong kursi roda Fiza menuju ruangan dokter yang sudah ditunjukkan oleh istrinya. Ali mengernyitkan keningnya tidak suka saat membaca papan nama yang tertempel dipintu itu.

“Kok, berhenti mas?” tanya Fiza

“Sayang, dokternya laki laki?”

“Iya! Namanya Dokter Faisal” kata Fiza tersenyum

Ali menggerutu dalam hati, ternyata selama ini dokter yang menangani istrinya adalah seorang laki laki. “Mas carikan dokter lain aja, ya! Dokter perempuan”

“Kenapa? Dokter Faisal yang dari awal nangani Fiza. Jadi beliau yang lebih tahu perkembangan Fiza, mas”

“Tapi…”

“Udah, nggak papa, mas! Sekarang kita masuk, pasti Dokter Faisal sudah menunggu” kata Fiza

Dengan terpaksa, Ali membuka pintu dihadapannya lalu mendorong kursi roda Fiza untuk masuk kedalam. Ali melebarkan matanya saat melihat dokter itu ternyata masih sangat muda, bahkan terlihat begitu tampan.

“Assalamualaikum, dok” salam Fiza

“Waalaikumsalam. Akhirnya kamu datang juga, Fiza!”

Dokter Faisal melirik kearah laki laki yang berdiri tepat dibelakang tubuh Fiza, Ia mengernyitkan keningnya saat laki laki itu menatapnya tajam.

“Dia…”

“Saya, suami dari Fiza” kata Ali dengan menekan kata suami

Deg
Dokter Faisal terdiam mendengar perkataan Ali. Ia pikir Fiza masih perempuan single, karena hampir dua tahun ia merawatnya tidak ada satu’pun seorang laki laki yang menjenguknya. Ah, tidak! Waktu itu dokter Faisal menggantikan temannya, mungkin jika dari awal ia menangani Fiza dirinya pasti tahu.

Dokter Faisal tersenyum canggung menatap Ali. “Ah, Maaf! Saya tidak tahu kalau…”

“Ya, makanya saya beri tahu! Biar anda tahu kalau saya suami dari Fiza!” potong Ali cepat

Fiza mendongak menatap suaminya. Ia memberi kode lewat matanya agar tidak berkata seperti itu pada dokter Faisal. Ali menghela nafasnya kasar, ingin sekali rasanya ia membawa Fiza pergi dari ruangan ini.

“Kalau gitu, kita mulai sekarang terapinya” kata Dokter Faisal

Dokter Faisal memakai sarung tangannya lalu mendekat kearah Fiza. Ali buru buru menepis tangan dokter Faisal saat dia ingin menyentuh istrinya.

“Anda mau ngapain?” kata Ali tajam

“Saya mau memulai terapi pada istri anda”

“Terus kenapa pakai pegang pegang istri saya segala”

“Bukan seperti itu, Pak! Saya hanya membantu Fiza untuk berdiri dan berjalan sesuai arahan dari saya” kata dokter Faisal menjelaskan

“Nggak boleh! Anda jangan lancang menyentuh istri saya”

Insyaallah Sah ( TERBIT ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang