Chapter 32

29.5K 2.3K 413
                                    

Follow sebelum baca
Vote dan coment sesudah membaca:)

Baca sampai habis jangan berhenti ditengah karena kalian baper atau semacam hal lainnya.

Dan maaf ya baru up, padahal aku tadi bilang sore update nya. Tapi ngak papa semoga cerita ini bisa nemenin kalian para jomblo😂😂


Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.


Kalian tahu kan, hukuman apa yang pantas untuk menghukum orang yang sudah berzina” kata ali dingin

"Ali jangan mengambil keputusan disaat marah nak, kita belum tahu kebenarannya" kata kyai amir

"Kebenaran seperti apa lagi yang abah maksud, mereka sudah jelas melakukannya abah" lirih umi khadijah

Berita tentang ustadz adi dan fiza begitu cepat menyebar dilingkungan pesantren, mereka begitu kecewa dan ikut sakit hati saat mendengar ada yang mengkhianati guru mereka.

Para santri berbondong bondong menuju ndalem untuk unjuk rasa, agar ustadz adi dan fiza mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Mereka menuntut keadilan, mereka tidak ingin nama baik pesantren mereka tercemar karena perbuatan kotor ustadz adi dan fiza.

"HUKUM USTADZ ADI DAN NING FIZA" teriak para santri

"HUKUM MEREKA"

Sontak keluarga ndalem begitu terkejut mendengar teriakan para santri diluar rumah, kyai amir segera keluar untuk menemui mereka. Beliau selaku pemilik pesantren mencoba untuk menenangkan para santrinya.

"Astagfirullah, kenapa bisa gini ali" lirih umi khadijah

"Umi tenang ya, insyaallah semuanya akan baik baik saja. Biarkan abah dan ali yang mengurus mereka"

"Semuanya tenang, ini ada apa? Kenapa kalian seperti ini?" tanya kyai amir

"Kita menuntut keadilan kyai, ustadz adi dan ning fiza harus dihukum atas perbuatannya" kata salah satu santri

"Jangan karena ning fiza istri dari gus ali dia tidak akan dihukum kyai" lanjutnya

Kyai amir menghela nafasnya mendengar ucapan para santrinya, dan kenapa berita ini begitu cepat tersebar. Padahal beliau sudah meminta dua orang santri tadi untuk merahasiakannya.

"Kalian tenang, jika memang ustadz adi dan menantu saya bersalah, saya akan tetap menghukum mereka"

"Apa kyai amir bisa berjanji untuk menghukum mereka jika ustadz adi dan ning fiza bersalah, kami tidak ingin tidak ada keadilan dipesantren ini"

"Iya benar kyai, kita semuanya menuntut keadilan"

"Saya berjanji, jika ustadz adi dan menantu saya bersalah. Saya akan menghukum mereka atas perbuatannya" kata kyai amir tegas

"Jadi untuk sekarang, kalian bubar. Saya tidak ingin ada keributan lagi disini, dan saya tidak ingin kejadian ini terulang kembali"

Setelah kyai amir berkata seperti itu, para santri meninggalkan area ndalem. Mereka semua sudah cukup lega saat mendengar janji yang diucapkan kyai amir, pesantren ini tempat mereka untuk belajar ilmu agama bukan tempat untuk hal kotor yang sudah ustadz adi dan fiza lakukan.

Kyai amir kembali masuk ke dalam,
sedangkan fiza menatap kyai amir dengan tatapan sendunya. Apa dirinya harus dihukum atas kesalahan yang tidak ia perbuat.

"Abah beri waktu kalian 3 hari untuk membuktikan jika kalian tidak bersalah, jika dalam waktu 3 hari kalian belum bisa membuktikannya saya akan menetapkan hukuman cambuk pada kalian" kata kyai amir

Insyaallah Sah ( TERBIT ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang