Chapter 45

38.2K 3.2K 1.4K
                                    

Follow sebelum baca
Vote dan Coment sesudah membaca:)

Hallo semuanya!!! Siapa nih yang udah kangen sama fiza? Keluarin dong suaranya😂
Maaf ya udah buat kalian nunggu, dan sekarang author comeback.

¤ Akan ada dimana suatu hari alam semesta mempertemukan dan akan memaksa kita untuk melepaskannya suatu hari nanti ¤

Happy Reading
.
.
.
.
.
.


Ali sudah menjalani aktivitasnya kembali, setelah dua tahun terakhir mengalami takdir yang begitu menyakitkan. Kini ia sudah mulai bangkit dan lebih menyibukkan diri untuk mengisi acara tausiyah diberbagai luar kota.

Kebetulan hari ini ali akan pergi ke surabaya untuk bertausiyah. Meskipun sering disibukkan dengan berbagai acara diluar kota tidak lupa ia selalu mendoakan istrinya yang sudah 2 tahun belum ditemukan keberadaanya.

Pencarian fiza sudah lama ali hentikan. Bukan untuk menyerah, tapi ia serahkan semuanya pada Allah. Ali tidak mengetahui apakah fiza masih hidup atau tidak, tapi hatinya selalu mengatakan jika istrinya masih hidup.

Dalam doanya setiap malam. “Ya Allah jika memang istri hamba masih hidup, semoga engkau segera mempertemukan kami. Tapi jika istri hamba sudah berpulang kehadapanmu, hamba ingin melihatnya untuk terakhir kalinya”

Ali mencium punggung tangan kedua orang tuanya. Ia sebentar lagi akan berangkat menuju surabaya.

“Hati hati ya nak! Kalau sudah sampai langsung hubungi abah dan umi” kata umi khadijah tersenyum

“Iya umi”

Ali tidak berangkat sendiri, ia ditemani sang adik dan ponakannya. Tapi tidak lupa ali membawa zahra dengannya. Sejak berumur 8 bulan, Zahra selalu merengek untuk ikut dengan ali jika dia berpergian. Tapi tidak dengan aisyah, Ali tidak pernah memperbolehkannya untuk ikut.

Sejak mengetahui jika aisyah yang telah membuat rumah tangganya hancur, Ali selalu menghindar darinya. Tapi berbeda dengan zahra, dia bayi suci yang belum mengerti apa apa.

🌹🌹🌹

Tepat adzan maghrib, Ali dan adik adiknya baru sampai disurabaya. Mereka memutuskan untuk singgah dimasjid terlebih dulu untuk melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat muslim.

“Bang ali!” panggil tania

“Iya, kenapa tan?” tanya ali

“Emm, apa nanti kita akan ke rumah bunda amira?” tanya tania ragu

Alif terdiam mendengar pertanyaan tania, hal itulah yang sejak tadi ia pikirkan. Setelah 2 tahun tidak bertemu dan tidak saling berkomunikasi, apa mungkin bunda amira masih menerima kehadirannya sebagai menantu.

“Insyaallah, besok kita kerumah bunda amira” kata alif tersenyum tipis

Tania tersenyum mendengarnya, ia begitu merindukan bunda amira yang sudah ia anggap seperti ibu kedua baginya. Ia yakin, Bunda amira pasti bisa memaafkan abangnya. Meskipun tidak sekarang, tapi ia yakin waktu itu akan datang.

Ali sudah duduk diatas mimbar dengan zahra yang berada dipangkuannya, ia selalu memperkenalkan zahra didepan para jamaah. Tapi, Ali tidak pernah mengatakan hubungan status zahra dengannya. Hal itu membuat para jamaah berasumsi jika zahra adalah putri dari gus ali.

Gadis cantik dengan pipi chubby nya membuat semua orang menatapnya gemas. Tapi, tidak dengan sosok perempuan yang saat ini tengah bergabung diantara ratusan jamaah lainnya. Wanita itu menatap sendu laki laki dan gadis kecil yang berada dipangkuan suaminya.

Insyaallah Sah ( TERBIT ✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang