I Miss You, Please Keep Me Here!

air mata..

aku menarik nafas dan .....

"Brrraaakkk..!!"
Aku mendorong pintu itu dengan paksa,
apa yg dibisikan randy itu benar2 terjadi..

Di sudut ruangan aku melihat kakak ku menangis dipelukan pria itu, entah tidak tau,atau bagaimana kakak ku ini masih saja memeluk pria jahat itu..,
dia juga memegang sebuah pisau besar dan mulai mengayunkan pisaunya.. ke tubuh kakak ku..,entah kenapa skrg aku bgitu marah..sangat2 marah..
"Stoopppp... itttt!!!!"
Teriakan ku yg memuncak mengisi smua ruangan, hingga akhirnya mereka berdua melempar pandangan kepadaku..

Laki2 itu membalikan tubuh kakak ku dan menodongnya tepat dibagian leher..
Langkah ku pun terhenti.. karena aku tau jika aku semakin mendekatinya kakak ku akan celaka..

"Siapa kau!!!" Ucapku dengan nada tinggi

"Aku Denish teman kakak mu, heiii.. anak kecil,saran ku sebaiknya kau pulang!!.. kau tidak ingin melihat kakak mu renna terbunuh didepan mata mu bkn? ahahaha.." ucap pria gila itu sambil tertawa

"TIDAK!!!! Tidak akan pernah...kubiarkan seseorang menyakiti kakak ku..!!"
Aku pun berjalan ke arah pria itu..

Dari brlakang tubuh si pria itu aku melihat randy membawa pisau dan mulai mengayunkan pisau ke punggung pria itu.. sepertinya pria itu tidak menyadarinya..

"Jleebbbb"
Randy hanya menusuk tangan nya..??
Pria itu pun melepaskan kakak ku dan menggores sedikit leher kakak ku sebelum pria itu terjatuh..,

"Kakak..!!" Aku langsung memeluk kakak ku..dan menahan darah yg terus keluar dari lehernya..
"Ayoo anna cepat.." ucap randy sambil mengangkat kakak ku..
"I-iiyah.. ran" aku pun berlari mengejarnya..

Sampainya di mobil,, randy menyuruhku menutup sayatan yg ada di leher kakak ku..

"Sreeekkkk.."
Randy merobek jaket kulitnya..

"Kenapa harus pake jaket kulit ran?"
"Supaya darah yg keluar tidak terlalu banyak.." ucapnya sambil memlilitkan sobekan jaketnya di leher kaka ku..

"Baiklah kau siap? Aku akan sedikit ngebut, takut2 renna kehabisan darah dijalan" ucapnya sambil mengencangkan sabuk pengaman,

Aku mengganguk dan mengikuti memasang sabuk pengaman juga..,

Randy langsung tancap gas.. sampai2 aku mau muntah di jalan.., ini sih bukan sedikit ngebut.. tapi benar2 ngebut..'-'

"Hahaahh.. maaf kan aku ya anna" tiba2 randy berbicara kepadaku,sambil mengusap lembut tangan ku yg ada di sampinya..
Oh iyah randy kan bisa baca pikiran orang yah.. •_•

"Iyah gpp ko, aku ngerti"
sambil menarik lembut tangan ku yg dipegang oleh randy.., sebenernya aku masih mau.. tapi malu.. hihi..^ ^
"Bilang aja kalo masih mau dipegang,hahahh.."
tawa randy membuat ku malu.. bodoh kenapa tadi aku berpikir seperti itu yah, jadi malu sendiri nih.. :$

Ketika aku melihat ke belakang kakak ku masih terbaring lemas..

"Randy kira2 berapa lama lagi sampai dirumah sakit?"
"Sebentar lagi sampai ko,sabar ya" ucap randy sambil tersenyum

Setelah sampai di rumah sakit..
Randy langsung menggendong kakak ku dan membawa masuk ke ruang UGD..,

"Maaf de.. ade tidak boleh masuk jadi tunggu diluar saja.. biar kakak anda kami yg tangani"
Ucap salah satu suster kepadaku..

"Ta-tapii.. sus.."
randy menarik ku dengan lembut..dan mengajak ku duduk disampingnya..,
"Anna.. km sudah ngantuk yah?" Tanya randy
"Belum " ucapku berbohong..aku masih menatap kaki ku..
"Mmm..baik lah aku tdk akan memaksamu" ucap randy sambil menatap ke atas..
Skrg aku mengalihkan pandangan ke arah randy..

~jujur saja ku tak mampu..
Hilangkan wajahmu dihatiku..
Meski malam mengganggu hilangkan senyummu..Dimataku..
Kusadarii...
aku cinta padamu..
Meski ku bukan yg pertama..
Dihatimu tapi cintaku terbaik untukmu..
Meski kubukan bintang dilangit..
Tapi cinta ku yg terbaik..~

Aku menatap randy..,
diaa....diaa....bernyanyi?? Untuk ku??
suaranya bagus sekali... :')

Randy pun menatap ku sambil tersenyum..,
Aku tak kuasa menahan air mata ku yg dari tadi ingin ku tumpahkan..

Aku pun langsung memeluk randy.. dan menangis di pelukannya..
Randy mengusap rambut ku dengan lembut,

"Menangis lah anna,jika itu membuatmu tenang.." ucap randy sambil terus mengelus rambutku..
"Ra-randy.. a-aaku tidak tau bagaimana cara berterimakasih kepadamu.." ucapku sambil melepaskan pelukan

Tiba2.. dokter pun keluar dari ruangan.., dengan tergesa2..
"Dengan keluarganya?"tanya dokter kepadaku
"I-iyahh.. benar dok,saya anna adiknya"
"Maaf anna......

Haii.... redears..;)
Gimana chpter ini???
Pliss vote n comment nya yah, kalo pngin dilanjut lagi..;)

Thx S.A