senyum kemenangan..

2.5K 103 1
                                    

Diperjalanan, aku berpikir..

Haruskah aku merebut kembali randy dari luna..

Tapi apa adil orang yg hidup harus merasakan kematian.. sebelum ajal menjemputnya..?

Aduhhhh aku makin bingung dengan diri luna ini..

"Semacam orang yg ingin memiliki tapi tak tahu arti dari memiliki itu sendiri.."

Ucapku sambil memandang langit yg mulai gelap oleh awan hitam...

"Sial..!! Sepertinya akan ada hujan petir.."

Aku pun berlari dengan badan yg terasa kaku ini..

Belum sempat sampai di rumah hujan deras beserta cahaya kilat yg sangat terang menghentikan langkahku di terminal bus yg sudah tak terpakai lagi..
Gelap nya malam menyelimuti jalanan yg kudiami..

"Kenapa harus di tempat seperti ini!!"
Ucapku sambil merapatkan diri ke ujung terminal yg berbentuk kotak itu..

Saking kerasnya suara kilat yg berkali kali membuat tubuhku sedikit terguncang..
Ini membuat ku gelisah..

Aku takut....
Dimana randyy..???
Jika saja ada randy disini mungkin aku tidak akan setakut ini..
Dan aku bisa memeluknya erat sampai air mataku berhenti mengalir..

*Randyyyy.... tolong aku....*
Kupejamkan mataku dan
Hatiku mulai berteriak nama randy seolah dia benar2 ada disampingku..

Hatiku terasa sakit saat aku melihat nya dengan luna.. bagai disayat seribu pedang.. meski ku tau randy tak akan begitu..

*randy tetap lah bersama ku..,tetaplah menjadi bagian dari hidupku.., aku sangat menyayangimu meski aku tak tahu kapan kita akan bersama lagi..
tolong lepaskan aku dari penderitaan ini, aku tau kau slalu berjuang untuk ku..

Senyum ku terpancar yakin akan ada nya cahaya yg terang di balik gelapnya semua yg ku jalani..

Aku pun menghapus air mata ku dan berhenti memikirkan semua yg menimpa ku, yang aku ingin tau sekarang adalah bagaimana aku bisa pulang dengan perasaan takut..
Iya takut tersambar petir..

Begitu aku melihat ke sekelilingku ternyata di terminal bagian kiri.. ada sebuah cermin yg sedang memperhatikanku..

Cermin itu tak terlalu bagus,ada yg hilang dari cerminnya, mungkin tangan2 jahil.. tapi aku masih tetap bisa melihat dengan jelas bayangan ku ..
Maksud ku.... bayangan luna..

Aku pun tertunduk lemas..

"Masih belum berubah.."
Ucapku merenung sesaat..

"Anna..."

Aku melihat keselilingku..

"Anna.."

"Sis...siapa???"
Dengan perasaan takut aku menjawab suara tanpa wujud itu..

"Aku disini anna.. disini.."

"Dimana? Aku tidak melihat mu"
Ucapku sambil melihat sekelilingku..

"Kau yg temukan diriku disini.."

"Temukan?"
Ucapku langsung melihat ke arah cermin usang itu..

Terlihat bayangan ku..?? Apa benar bayangan ku???..hah..??
Apakah itu benar benar bayangan ku..????

Saat aku mendekati cermin itu, dan mengusap debu debu nya..

Betapa terkejutnya aku, ada dua bayangan di dalam cermin itu,
Itu aku dan itu luna..

Mata ku terbelalak saat satu bayangan itu yg ku kenal sebagai luna tersenyum dan mendekati wajahku..
Alhasil jarak kami tak kurang dari 1 senti..
Aku tercekat dan langsung mundur hingga jarak nya tak terlalu dekat..

"Sis..siapaa kau?!"
Tanya ku sambil menutup mata ku dengan dua tangan..

"Bukalah mata mu.., dan lihat lah aku lebih dekat.."
Ucapnya dengan suara yg seperti alunan biola.. begitu lembut..

"Tidak bisa..!!"

"Mengapa.."
Ucapnya dengan nada yg sedih

"Kaa..karena.. a.. aku takut.."

"Anna.. aku mohon lihatlah diriku.."
Ucapnya lirih..

Aku pun membuka tangan ku yg gemetar dan melihat cermin itu..

Ku lihat dia.. dia sedang tersenyum ke arah ku...

Aku pun membalikan badan..
Dan menarik nafas secepat cepatnya..

Sambil berfikir.. aku tidak tersenyum pada cermin itu, tapi dia yg pertama..

Lalu kembali kulihat cermin itu lagi..

"Aku tau kau masih takut pada ku.."
Ucapnya dengan wajah sedih..

Aku yg melihatnya sedih seakan tak tega..

"Maaf tapi aku baru pertama kali melihat cermin berbicara padaku.."
Ucap ku sambil menggaruk kepala ku yg tidak terasa gatal..

"Tak apa aku mengerti.."

"Jadi siapa kau? Kenapa ada didalam cermin?"

"Kau tak kenal aku? Ayoolah aku ada pada dirimu..!"

"Luna..??"
Ucapku kembali menggaruk kepala ku yg tidak gatal..

Dia pun mengangguk..

"Apa benar itu kau?? Perasaan kau tidak sebaik dan secantik ini..??"
Ucapku polos..

Dia pun tersenyum..

"Maafkan aku.. gara gara diriku yg lain.. hidup mu jadi seperti ini.."

Aku pun tercekat..

"Dirimu yg lainn???"
Ucapku tidak percaya

"Benar, dia telah merusak segalanya.. dia telah merusak bagian terbaik dari dirinya sendiri... dan itu adalah aku.."

"Jadi.. ternyata dia bukan lah......
Uhhh dasar sudah kuduga.. dia bukan lah kau.. dan kau adalah dia yg sebenarnya.."
Ucap ku memukul telapak tangan ku

"Lalu kenapa kau bisa ada disini?
Jangan bilang kau terjebak karena dirimu yg jahat itu telah mengunci mu disini selama ber tahun tahun..?"

"Dari mana kau tau itu?"
Ucapnya dengan lembut..

"Itu mudah, aku sering melihatnya di film film" ucapku tersenyum..

Dia pun tertawa bahagia..

"Lalu bagaimana cara nya keluar dari sana?"

"Entahlah.. menurut mu bagaimana?"

Aku mengerutkan dahi.. dan mulai menjadi seorang pemikir..

10 menit pun berlalu dalam diam..

Akhirnya.. aku pun menemukan jawaban nya...

Aku pun mendekat dan berbisik pada cermin itu..

Mungkin terlihat gila.. bahkan tak wajar..






Haiiii... readerrrsss.. ^ ^ apa kabar...???

Maaf yah ditinggal hibernasi dulu :'v

Mksih banget yg udah vote n comment nya selama ga next..

Sekali lagi maafkan author nya.. :)

Ok ga lupa kasih vote n coment untuk chapter ini ya ;;)
Sangat diharapkan lohh.. :)

Thx.. S.A









I Miss You, Please Keep Me Here!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang