petunjuk cermin

2.5K 96 7
                                    

"Siapa yg berani berrrr...."

Ucapan ku terpotong saat ku melihat se sosok mahluk hitam besar masuk ke kamarku melewati jendela yg pecah..

"Ya.. Tuhann...!! Aaaaaaaaa.......!!!!!!"

"Sssttttt...!"

Dia meletakan telunjuk panjang nya di bibir ku..

Dengan sangat cepat aku yang terduduk lemas langsung mundur dengan cepat ke sudut ruangan.

"Jangan takut! Aku hanya menjalankan tugas"
Ucap nya dengan meng gerak2 kan tangannya membentuk gestur.

"Tt-tugass appa?"

Mahluk itu menunjuk cermin hijau itu.

"TIDAK..!! Ini milikku!"
ucapku langsung mengambil cermin yg ada diatas kasur dan memeluknya.

Dia menggeleng kan kepala..
Dan mencoba mendekatiku.

Seketika tubuhnya berubah menjadi mahluk jelek yg ada di gudang.

"Aah..! Sebenarnya siapa kau!!"
Tanyaku yg semakin ketakutan

"Tenanglah anna..tenang!! Aku bukan mahluk jahat..!!"

"Lalu kenapa kau memecahkan jendela ku..!!"

"Aku takut kau akan membawa cermin itu keluar dari rumah ini"

"Memangnya kenapa,hah?"

"Aku telah menjaga cermin itu bertahun tahun sebelum kau mengetahuinya"

"Ini punya luna!!"

Ucapku sambil memeluk erat cermin itu..

"Luna adalah ratu dimensi atas,dan aku sebagai pengikut setia nya akan mengikuti sluruh perintahnya, termasuk menjaga cermin itu dari iblis iblis dimensi tengah,dan pada saat dia terjebak dicermin karena iblis yg menyerupainya, aku tetap merahasiakan keberadaan cermin itu."

Aku yang hanya bisa terpaku karena ucapnnya tadi,
langsung..
melihat kearah cermin itu dan membuatku sedikit tenang..

"Mungkin apa yg diucapkan nya memang benar"
Gumamku

"Kau tau semua tentang cermin ini?kau tau bagaimana agar aku tetap bisa berada disini dengan aman selama luna dan randy pergi menemui iblis itu?"

Tanyaku yg tak henti henti

"Biar aku tunjukan!"

Ucapnya yg mengadahkan tangannya meminta cermin itu..

"A-akuu..aku percaya padamu.."

Ucapku memberikan cermin itu padanya..

"aku butuh papan untuk menutup jendela yg bolong agar mahluk diluar sana tidak bisa melihatnya.."

"Papan?"

Aku langsung menuruni tangga dan berlari ke dapur..

"Pasti dia butuh ini"

Ucapku mengumpulkan paku dan palu,

"Papannya dimana ya?"

Aku mencoba mengingat..

Mungkin di gudang ada..
Aku langsung berlari lagi keatas..
Dan memasuki gudang tanoa pintu..

Sekarang aku sudah tidak takut lagi..

Aku mengobrak abrik semuanya..
Sampai barang yg kucari ada di sudut ruangan..

"Kira kira 3 papan cukup tidak ya?"
Aku menyeret papan itu..
Mana mungkin aku menggotongnya sendirian pula bisa bisa aku makin pendek..

I Miss You, Please Keep Me Here!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang