Malam pekat datang semakin cepat. Pada musim kemarau, suhu udara kadang mendadak dingin dan kering sekalipun pada siang hari sinar matahari begitu terik membakar kulit. Angin bersiul menggoyangkan dedaunan yang pasrah menunduk.
Dalam kesendiriannya, Ryu memperhatikan pemandangan dari jendela lebar, masih di dalam ruang kerjanya. Proposal pengajuan pernikahan darurat dari Aran sudah dibaca. Itu memang ajakan menikah, bukan surat lamaran pekerjaan di Sweet Recipes. Lowongan sebagai istri dari general manager Sweet Recipes memang sedang kosong, tapi bukan berarti Ryu sedang open recruitment. Belum. Ryu masih berpikir-pikir, hingga sering sekali Yori mengomelinya karena terlalu banyak dan kelamaan berpikir. Padahal di luar sana, sudah banyak perempuan mengantri untuknya di balik punggung Yori atau ayah dan umanya, berharap bisa menjadi pendamping Ryu. Tapi menurut Ryu usianya masih terlalu muda, dan ia masih bisa berkarya memanfaatkan waktu produktifnya.
Namun, kali ini Ryu disodorkan sebuah proposal menikah darurat dari Aran. Bahkan Aran memberikannya secara langsung. Ryu tampak menimbang lebih dalam. Belum pernah ia seperti ini.
Kertas berwarna krem dengan tekstur kulit jeruk yang diberikan Aran sedang dipegangnya. Kertasnya memiliki aroma lembut bebungaan, seperti lavender mungkin, Ryu tidak terlalu hafal. Tapi wangi ini membuat hatinya tergelitik, sampai-sampai ia ingin menahan tawanya. Entah karena apa.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Untuk Abang Ryuzaki di Sweet Recipes
Bukan bermaksud sok formal atau apa, tapi semoga Allah senantiasa memberikan kita semua perlindungan dan kasih sayang-Nya. Aamiin.
Maaf sebelumnya, karena aku harus kirim surat ini sama Abang. Aku butuh bantuan Abang. Aku butuh pernikahan secepatnya. Aku pikir satu-satunya laki-laki yang bisa diajak kerjasama untuk pernikahan ini cuma Abang. Maaf kalau mendadak dan terkesan buru-buru. Tapi beneran, aku serius untuk ajak Abang nikah. Bahkan aku harus kirim ini secara langsung sama Abang, karena Yori lagi sibuk banget.
Ada yang harus aku jelaskan secara gamblang, dan aku janji gak akan tutupin apa-apa dari Abang. Pertama, aku butuh pernikahan super cepat. Kedua, kenapa Abang? Karena aku pikir, kita berasal dari keluarga besar yang sama. Keluarga kita pegang prinsip agama yang sama. Koreksi kalau aku salah, atau kita bisa meluruskan (kalau Abang setuju kita taaruf cepat). Mungkin aja, kalau jodoh dan Abang setuju, kita bisa nikah cepat.
Aku cuma punya satu tujuan dari pernikahan ini, harapan papaku bisa terwujud. Abang ngerti kenapa? Karena usia papaku dan usia nenek Abang samaan. Aku merasa hidup papa gak panjang lagi walaupun aku harus optimis karena usia itu rahasia Ilahi. Jadi, aku punya target pribadi, aku ingin nikah di hari yang sama dengan Ceu Nei. Itu perkiraan dua minggu lagi, atau kurang. Maaf kalau memang kesannya terburu-buru, tapi cuma ini satu-satunya jalan biar harapan papa cepat terlaksana. Aku cuma khawatir usia papa gak lama lagi.
Kalau Abang setuju, tolong hubungi Yori. Aku udah minta tolong sama Yori buat jadi perantara komunikasi kita nanti. Kalau Abang gak setuju, tolong hubungi aku segera.
Tolong pertimbangkan baik-baik. Aku gak meminta apa pun selain alasanku di atas. Aku tunggu jawaban Abang paling lambat tiga hari lagi. Makasih banyak dan mohon maaf.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Arancia Almeera
Ryu tetap mengusap dahi setelah membaca ulang surat pengantar proposal dari Aran. Seperti tadi, Ryu masih merasa tidak percaya ada seorang perempuan mengajukan dirinya langsung, dan memintanya untuk menikah dengan kilat. Kapan katanya? Dua minggu lagi! Yang bener aja!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Emergency Wedding Proposal (TAMAT di Cabaca Eksklusif)
Romance|| Follow sebelum baca || Part Lengkap || Tenggat waktu pencarian jodoh idaman sudah habis. Akan tetapi, Aran tetap nekat untuk mencari calon suami idamannya sendiri. Tanggal nikah bahkan sudah ditentukan, yaitu pernikahan kakaknya. Nekat saja, Ara...