Twenty-one

5.6K 287 29
                                    

cklek

"Hai, baby.. remember me?"

Suara berat yang tidak asing menyapa lembut indera pendengaran Jaehyun, mengharuskannya untuk segera menoleh agar dapat mencari tahu siapa pemilik suara tersebut. Pandangannya terpaku pada sesosok pria berbadan tegap dengan mengenakan kemeja berwarna hitam sedang menatap lurus kepadanya dan tersenyum teduh.

Bodoh jika dia tidak mengenali pria itu. Jelas jelas dia adalah pria yang sudah membelinya sekaligus orang yang pernah dia percayai dan menjadikannya tempat bersandar.

Siapa lagi kalau bukan, Johnny.


"Loh, bapake?"

Mendengar panggilan konyol dari Jaehyun, cukup membuat pemimpin klan mafia terkuat itu terkekeh kecil. Ia merentangkan tangannya untuk menyambut kedatangan si manis yang kini sudah kembali pada dekapan hangatnya. Jaehyun hanya tertegun melihat apakah di hadapannya ini sungguhan atau bukan.

"Tidak rindu dengan saya? Ya sudah," ujar Johnny kemudian melipat kembali kedua lengannya di depan dada.

Jaehyun tersentak dan langsung berlari untuk memeluk kencang pria asal Amerika itu, bahkan sampai sampai Johnny mundur satu langkah karena serangan dadakan yang ia dapatkan.

Yang lebih tua membalas pelukan dari si manis dan menepuk pelan pucuk kepalanya yang terasa halus –karena tadi udah di sisirin, aslinya mah kusut soalnya gak keurus– dilanjut dengan mengangkat sedikit dagu Jaehyun kemudian mendekatkan wajahnya.

"You look so pretty as always," puji Johnny dengan manik mata menatap dalam, membuat yang ditatap menjadi salah tingkah. Bahkan pipi tembam yang kini kian tirus, mulai bersemu merah.

chup

Satu kecupan hangat dan penuh kasih sayang hinggap di kedua bibir ranum Jaehyun. Begitu lembut, seakan akan merayakan penyambutan kembali dirinya yang entah berapa lama pergi bersama dengan iblis jahanam.

Jaehyun melingkarkan tangannya pada tengkuk Johnny dan semakin memperdalam tautan mereka. Bahkan sudah berani untuk mengubah kecupan hangat itu menjadi sebuah ciuman panas, saling membelit lidah satu sama lain dan menyesapnya seolah olah sedang mengkonsumsi narkotika. Begitu memabukkan dan candu.

Merasa terlalu terburu buru, Johnny sedikit menarik kepalanya dan ciuman mereka putus begitu saja, menghasilkan desahan kecewa dari Jaehyun.

"Sebegitunya rindu dengan saya? Sampai tergesa gesa sekali," ujar Johnny dengan kekehan kecil di selanya.

"Jangan 'saya saya' gitu dong! Jelek banget, huh.. formal ih gak suka," protes si kecil sambil memasang wajah cemberut.

"Memangnya kenapa kalau formal? Gak boleh?"

"Gak!! Jelek!"

"Jelek gimana?"

"Ya jelek, seperti orang asing aja."

Tidak bisa, ini terlalu gemas. Apakah Johnny harus jungkir balik atau melipat bumi menjadi bentuk kerang ajaib? Intinya terlalu gemas. Dan terlalu gemas itu ilegal, karena bisa membuat jantung dan dada menjadi sakit.

"Terus mau panggilnya gimana biar gak jelek?" Johnny sedikit merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan Jaehyun.

Si manis mengerutkan hidungnya dan tersenyum manis. Menjatuhkan badannya di pelukan Johnny lalu merangkul leher kokoh tersebut.

"Papi Bunda aja biar cringe."

"Yang serius ih." Johnny memberi hadiah sebuah cubitan gemas di hidung mancung Jaehyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❝ 𝐌𝐢𝐧𝐞 ❞-𝙹𝚘𝚑𝚗.𝙹𝚊𝚎 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang