26. Bukan Tentang Berapa Lama

14.1K 1.6K 26
                                    

Malam ini Lyria menyiapkan menu yang cocok untuk Axelsev yang masih dalam tahap penyembuhan. Wanita itu memasak sup daging yang menyegarkan. Selain itu ada tiga menu makanan lain untuk membuat Axelsev berselera makan.

Dokter mengatakan bahwa untuk pemulihan Axelsev, pria itu harus mengatur istirahat dan pola makannya dengan baik.

Axelsev memperhatikan hidangan di meja, sesaat kemudian dia langsung duduk di tempatnya. Beberapa saat lalu Lyria bertanya padanya apa yang dia inginkan untuk makan malam, dan dia ingin makan makanan yang pedas, tapi Lyria tidak mengabulkan keinginannya karena menurut Lyria dia tidak boleh makan makanan pedas sekarang. Pada akhirnya dia mengatakan apa saja yang dimasak oleh Lyria pasti akan dia makan.

Lyria sangat tahu bahwa Axelsev benar-benar akan melakukannya, itu terbukti dari Axelsev yang masih memakan hidangan laut padahal pria itu alergi parah terhadap makanan laut.

"Apakah kau tidak menyukai menu makan malamnya?" tanya Lyria.

"Aku menyukainya," balas Axelsev.

"Kalau begitu kau harus makan lebih banyak."

"Baik, Istriku."

Langkah kaki memasuki ruang makan. "Selamat malam, Kakak, Kakak ipar." Suara manis yang menyenangkan membuat Lyria dan Axelsev mengalihkan pandangan mereka.

Lyria sudah melihat foto wanita di depannya sebelumnya, dan ini adalah saudari kembar Elliot, Asella.

Sekali lagi Axelsev dihadapkan dengan adiknya yang datang tanpa memberitahu terlebih dahulu. Sepertinya adik kembarnya sangat suka datang di jam makan malam.

"Kenapa berkunjung di jam seperti ini, Ella?"

Asella tersenyum manis, dia tahu bahwa kakaknya pasti akan bertanya seperti ini. "Aku ingin ikut makan malam bersama Kakak dan Kakak ipar." Dia menjawab dengan jujur.

"Halo, Kakak ipar. Aku Asella, senang bertemu denganmu." Asella beralih pada Lyria.

Lyria benar-benar tidak menyangka jika adik-adik Axelsev akan menyambutnya dengan hangat seperti ini. Dia tidak diterima di keluarganya sendiri dan itu membuat Lyria berpikir bahwa orang lain mungkin akan sulit menerimanya juga.

"Hai, Asella. Senang bertemu denganmu juga," balas Lyria. "Ayo duduk dan makan malam bersama kami."

"Terima kasih, Kakak ipar." Asella segera duduk. "Oh benar, ini hadiah untuk Kakak ipar. Semoga Kakak ipar menyukainya." Asella memberikan bingkisan yang ia bawa dengan tulus.

Lyria mendapatkan hadiah ketiganya dari anggota keluarga Leander. Wanita itu menerimanya dan segera membukanya. Sebuah jam tangan bertahtakan berlian ada di sana. Lyria tidak akan berani meremehkan harga jam tangan ini. Anak-anak keluarga Leander memiliki banyak uang.

"Apakah Kakak ipar menyukainya?"

"Ini sangat bagus, terima kasih."

"Aku lega kalau begitu." Asella merasa tenang. "Apakah sudah boleh mulai makan?" Asella mengalihkan pandangnnya ke kakaknya.

"Makanlah."

Asella tersenyum bersemangat. "Selamat makan, Kakak, Kakak ipar." Wanita itu kemudian mulai mencicipi masakan Lyria.

Axelsev juga mulai makan, pria itu tidak akan membiarkan adiknya menghabiskan masakan istrinya. Sial! Dia harus bersaing dengan adiknya sendiri tentang makanan.

Sepertinya di masa depan dia harus memperingati adik-adiknya untuk tidak datang di jam makan malam lagi.

Asella memperhatikan Lyria yang sejak tadi menambahkan makanan ke piring kakaknya, dan setiap kali makanan ditambahkan kakaknya akan menghabiskan makanan itu tanpa keluhan.

Terikat PadamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang