39. Saling Mengenal

10.5K 1.1K 52
                                    

Makan malam itu terus berlanjut, dan akhirnya berhenti di jam sepuluh malam.

"Astelle, biarkan aku mengantarmu pulang." Keane menawarkan diri.

"Aku membawa mobil sendiri," balas Astelle. Dia bukan ingin menolak Keane, tapi kenyataannya memang seperti itu.

"Asistenku yang akan membawanya," balas Keane.

"Baiklah kalau begitu." Astelle tidak memiliki alasan lagi, jadi dia setuju dengan Keane.

"Kalian hati-hati di jalan," seru Lyria pada Keane dan Astelle.

"Kau juga," balas Astelle.

Mereka masuk ke dalam mobil, yang tersisa hanya Axion, Axelsev dan Lyria.

"Menyetir dengan kecepatan sedang, jangan menganggap jalanan sebagai lintasan!" Axelsev memperingati Axion yang memiliki kebiasaan mengemudi yang mengerikan.

"Aku akan mendengarkanmu, Tuan Axelsev." Axion menjawab dengan patuh.

"Kalau begitu kami duluan."

"Ya," balas Axion. "Selamat malam, Lyria."

"Selamat malam, Axion."

Lyria kemudian masuk ke dalam mobil Axelsev begitu juga dengan Axelsev. Mereka kemudian meninggalkan restoran.

Axion menghela napas pelan. "Tampaknya aku harus segera menemukan pasanganku. Akan mengerikan jika aku datang sendirian ketika berkumpul dengan Keane dan Axelsev yang membawa pasangan."

Di dalam mobil Lyria berbicara dengan Axelev. "Suamiku, bagaimana menurutmu Keane dan Astelle?"

"Mereka terlihat cukup serasi."

"Aku juga berpikir seperti itu," seru Lyria. "Semoga saja mereka benar-ebnar menjadi pasangan."

Axelsev juga memiliki harapan yang sama, tapi dia juga memiliki kekhawatiran dalam hubungan Keane dan Astelle. Ketertarikan Keane terhadap Astelle dikarenakan Astelle mirip dengan Euryce. Keane mungkin akan memperlakukan Astelle seperti Euryce, dan itu tidak akan baik jika Astelle mengetahuinya.

Wanita itu pasti akan sangat sakit hati jika dia tahu bahwa alasan Keane tertarik padanya hanya karena wajahnya yang mirip dengan mendiang kekasih Keane sebelumnya.

**

Suasana di dalam mobil Keane sangat sunyi, baik Astelle dan Keane belum ada yang memulai pembicaraan.

Astelle merasa gugup karena di dalam mobil ini dia hanya berdua saja dengan Keane. Tidak pernah ada dalam mimpi terliarnya dia akan mengalami sesuatu seperti ini.

Semua wanita yang menyukai Keane pasti akan menyumpah serapah dirinya karena bisa duduk di sebelah Keane seperti ini.

"Astelle, aku serius dengan kata-kataku di restoran tadi." Keane memiringkan wajahnya menatap Astelle.

"Hah?" Astelle sedang melamun jadi dia tidak mendengar kata-kata Keane dengan baik.

"Mengenai kata-kataku di restoran tadi. Aku serius."

"Tidak ada salahnya mencoba." Astelle sudah berpikir bahwa Keane benar-benar pertarik padanya pada pertemuan pertama mereka.

"Apakah kau mau menikah denganku?"

"Keane, aku pikir itu terlalu cepat. Bukankah seharusnya kita saling mengenal terlebih dahulu?" seru Astelle. Keane terus menerus mengejutkannya.

"Kita bisa saling mengenal setelah menikah," balas Keane. Dia hanya ingin memiliki Astelle secara resmi.

"Keane, pernikahan bukan suatu permainan. Mari kita saling mengenal terlebih dahulu."

"Apakah aku tidak cukup baik untuk menjadi suamimu?" tanya Keane.

Terikat PadamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang