27. Tidak Membutuhkan Penebusan Darimu

14.2K 1.6K 72
                                    

"Lyria, apakah kau sudah melihat grup alumni sekolah kita?" tanya Astelle dengan bersemangat. Dia seharusnya tidak bertanya karena sahabatnya ini terlalu cuek. Lyria tidak akan membuang waktunya dengan melihat grup chat alumni sekolah mereka.

"Apakah terjadi sesuatu?"

"Lihat ini!" Astelle memperlihatkan ponselnya pada Lyria, di sana terdapat sebuah potongan video di mana Tamara bercinta dengan dua orang pria. Wanita itu tampak begitu menikmati di sana.

Lyria seketika merasa jijik, dia tidak menonton video itu sampai selesai. "Itu mungkin video yang sudah direkayasa sebelumnya." Meski Lyria tidak menyukai Tamara dia tidak langsung menilai Tamara sebagai wanita tidak bermoral.

"Itu asli, ada yang sudah memeriksa video itu. Dan kau harus tahu bahwa di grup tidak hanya ada satu video tapi belasan. Tamara benar-benar luar biasa dalam hal itu." Astelle mengatakannya dengan eskpresi jijik. Dia tidak menyukai Tamara karena Tamara merupakan salah satu yang sering mennindas Lyria ketika di sekolah dulu.

Dan sekarang karma sedang menimpa wanita itu. Dahulu dia sering mengatakan bahwa Lyria adalah wanita liar yang berkencan dengan banyak pria, tapi sekarang semua yang dia katakan terlihat pada dirinya sendiri.

Tidak ada yang lebih hebat dari Tamara dalam urusan bersenang-senang dengan pria. Dia bahkan bisa bermain dengan dua pria sekaligus entah itu berkulit putih atau hitam. Sepertinya Tamara memiliki fantasi yang luar biasa tentang seks.

"Jika itu asli maka masa depan Tamara sudah selesai. Orang-orang hanya akan memandangnya dengan hina tidak peduli kebaikan apa yang sudah dia buat." Lyria pernah berada dalam posisi ini. Mereka yang pernah berhubungan baik dengannya juga ikut menghinanya karena rumor yang belum tentu kebenarannya.

"Kau benar. Tidak akan ada pria dari keluarga terkemuka yang mau menikahinya. Dengan wajahnya dan kemampuannya itu dia mungkin hanya akan menjadi wanita simpanan," balas Astelle. "Saat ini Tamara dan Kaitlyn sedang mendapatkan buah kejahatan mereka. Aku benar-benar puas melihat mereka berdua hancur."

"Baiklah, mari berhenti membicarakan mereka. Itu akan membuat kita tidak berselara makan." Lyria juga merasa puas dengan akhir dua wanita yang telah banyak merusak reputasinya, tapi dia tidak akan merayakannya dengan menghina dua orang itu. Tugas itu sudah diambil oleh orang-orang yang dikenal oleh Kaitlyn dan Tamara. Jadi dia tidak perlu membuang energi untuk hal yang sudah dilakukan oleh orang lain.

"Kau benar. Mari kita makan saja. Kita harus tetap sehat agar bisa melihat hal-hal yang lebih baik di masa depan." Astelle tersenyum bahagia.

Keduanya mulai menyantap makanan mereka dengan tenang. Sesekali mereka akan membicarakan tentang beberapa hal yang terkait dengan pekerjaan mereka.

Makan siang itu selesai. Lyria membayar tagihan untuk Astelle. Dua wanita itu memiliki kebiasaan di mana mereka akan membayar makanan bergantian di setiap kali mereka makan bersama.

Lyria dan Astelle melangkah bersama keluar dari restoran, hal yang tidak mereka duga adalah mereka bertemu dengan Razen.

Astelle menunjukan raut tidak sukanya, sementara Lyria wanita itu hanya bersikap acuh tak acuh seperti biasanya. Lyria sudah benar-benar tidak memiliki perasaan apapun terhadap Razen, jika ada yang tersisa maka itu hanya kebencian. Dan Lyria masih sedang menimbang, apakah pria itu bahkan pantas untuk menerima perasaan bencinya.

"Lyria." Razen menatap Lyria dengan rasa bersalah bercampur dengan kerinduan. Dia sangat ingin menemui Lyria, tapi memikirkan tentang apa yang dia perbuat pada Lyria di masa lalu membuatnya malu untuk bertemu dengan wanita yang dulu pernah sangat mencintainya itu.

Lyria mengabaikan Razen, dia bahkan tidak ingin bicara lagi dengan pria itu.

"Lyria, mari kita bicara." Razen menghalangi Lyria.

Terikat PadamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang